Keluarga Kudus yang dipenuhi oleh naungan Roh Kudus, sucikanlah kami demikian salah satu seruan Litani Keluarga Kudus yang indah itu yang dilantunkan di setiap komunitas kita setiap hari. Adalah suatu kebajikan yang tak terkatakan, bahwa setiap hari secara bersama kita memadahkan pujian kepada Keluarga Kudus dengan melantunkan Litany Keluarga Kudus. Adalah anugerah jika akhirnya setiap seruan pujian tersebut akhirnya menjadi milik kita yang nyata dan hidup. Untuk memelihara api Roh Kudus, selain kita membutuhkan rahmat, kita juga perlu selalu mengarahkan pandangan kepada  kehidupan Keluarga Kudus Yesus Maria Yosef yang seluruh kehidupan mereka, setiap pribadi dan sebagai sebuah keluarga yang dipenuhi, dinaungi oleh Roh Kudus.

Bunda Maria Penuh Rahmat Roh Kudus

Bunda Maria penuh rahmat Roh Kudus. Demikian malaikant Gabriel menyalami sebagai yang penuh dengan kasih karunia. “Salam, hai engkau yang dikaruniaI, Tuhan menyertai engkau ( Luk 1:28).Roh Kuduslah yang memenuhi seluruh keberadaan Maria.Maria penuh rahmat dan kasih karunia Allah sendiri. Roh Allah, Roh kudus, menaunginya secara penuh dan luar biasa.Maria layak  menjadi bunda Allah, Allah Putra yang menjadi manusia, yang dari hakekatnya adalah Allah  dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus.

Seluruh kehidupan Maria tidak bisa dilepaskan atau terpisah dari Roh Kudus. ROh Kuduslah yang memungkinkan Maria menjawab tawaran Allah sendiri. ROh Kudus yang memenuhi dirinya yang memampukannya untuk menjawab “sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku, menurut perkataanmu ( Luks 1 :38). Roh Kudus jugalah yang mendorong Maria bergegas mengunjungi Elisabet. Sehingga Elisabet, ketika mendengar Salam Maria yang dipenuhi ROh Kudus, Elisabet juga dipenuhi Roh Kudus sehingga Ia dapat menyambut Maria sepupunya dengan seruan : “ Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu?” Siapakah aku ini, sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sesungguhnya ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. ( Luk 1 :42-43). Betapa luar biasanya Maria yang dipenuhi Roh Kudus, kehadirannya dirasakan oleh saudarinya sebagai yang dipenuhi Roh Kudus  bahkan anak dalam rahim pun merasakan daya Roh Kudus.

Roh Kudus pula yang memampukan Maria, demikian kuat dan teguh dalam iman, secara fisik, secara mental dan spiritual mengikuti seluruh gerak Allah menuntun mereka untuk melakukan kehendak Allah, terutama dalam mengasuh Yesus Putra Allah dalam berbagai peristiwa hidup. Roh Kudus pulalah yang begitu kuat menaungi Maria, sehingga setia bertahan dengan kekuatan batin perkasa di bawah kaki salib. Tanpa Roh Kudus dapatlah kita katakan “mungkin tak ada artinya apa-apa”. Hal ini pun disadari oleh Maria dalam magnificatnya “ Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juruselamatku, sebab ia telah memperhatikan aku, hamba-Nya yang hina ini” ( bdk.Luk 1:46-48). Dalam Roh Kudus pulalah Maria berdoa, bersyukur dan memuji Allah. Dalam naungan Roh Kudus Maria mengunjungi, berani dan kuat menempuh perjalanan jauh, dalam naungan Roh Kudus Maria setia sampai akhir. Maria tidak pernah dapat dipisahkan dari Roh Kudus. ROh Kudus menetap, bersemayam dalam jiwa raga-Nya.

Bapa Yosef penuh rahmat Roh Kudus

Kita percaya dan mengimani bahwa dalam diri St.Yosef Roh kudus bersemayam sehingga seluruh keputusan hidupnya, seluruh daya kekuatan yang dikerahkannya dalam pertanggungjawaban sebagai kepala keluarga Nasaret, berasal dari ROh kudus. Sebab tiada seorang pun dapat melakukan sesuatu yang besar bahkan hal terkecil apapun , jika Roh tidak menginpirasi atau menaunginya. Adalah pilihan ROh Kudus sendiri dan gerakan Roh Kudus, St.Yosef dengan sempurna melayani Putera Allah dan bunda-Nya. Roh Kudus sendiri yang memampukan dan melayakkan bapa Yosef ini.( bdk. Yoh 3:27).

Roh Kudus ada pada Yesus

Ketika Yesus dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah  Roh Kudus dalam rupa burung merpati atas-Nya. ( Luk 3 :21-22). Roh Kudus yang membawa Yesus ke padang gurun dan yang menyertai-Nya ketika dicobai iblis di padang gurun. Melekat erat dengan Roh Kudus dan berpegang teguh pada firman Allah, Yesus menang dari godaan iblis. ( Luk 4:1-13). Yesus sendiri sebagai seorang manusia mengakui bahwa  Roh Kudus ada pada-Nya, sehingga Ia mengurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik ( bdk Luk 4 : 18 -22).   Seluruh Sabda dan karya Yesus diresapi oleh Roh Kudus, Roh Allah sendiri.

Keluarga Kudus penuh Roh Kudus

Sebagai sebuah keluarga, Keluarga Kudus dipenuhi naungan Roh Kudus. Betapa tidak. Allah Putra nyata hadir dalam keluarga Maria dan Yosef. Maria dan Yosef masing-masing kehidupannya didayai Roh Kudus. Yach…Roh Kudus berkenan berdiam dalam hati yang bebas terbuka terhadap dorongan-Nya dan menghendaki, mengizinkan agar Roh Kudus sendiri menetap dalam hati mereka dan memimpin seluruh gerak laku hidup mereka. Maria dan Yosef dan Yesus merupakan pribadi-pribadi yang bebas,terbuka terhadap Allah. Hidup mereka menghasilkan buah Roh Kudus. Ada kasih, sukacita, damai sejatera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (bdk.Gal 5 : 22-23). Secara sempurna Roh Kudus berkarya dalam diri keluarga Kudus. Yesus kecil bertumbuh dalam naungan buah-buah Roh dalam kehidupan Maria dan Yosef.

Saya dan Anda dinaungi Roh Kudus

Tepat ketika kita dibaptis, kita dipenuhi dengan Roh Kudus dan anugerah-anugerah Roh Kudus memenuhi  diri kita. Betapa besar dan hebatnya kuasa Roh Kudus dan daya ilahi-Nya yang membuat semua dan segalanya jadi baru, indah, istimewa, megah, menetap, menarik dalam diri kita sebagai orang beriman. Seseorang yang dipenuhi Roh Kudus pasti berbeda dengan yang lain dan biasanya. Kita dapat mengimani Kristus, merelakan diri dibaptis, memilih melayani Allah, hidup dalam kasih, juga semuanya itu adalah pekerjaan dan karya besar dari Roh Kudus.Tanpa Roh Kudus, kita bukan apa-apa, bukan siapa-siapa dan tidak berarti apa-apa.

Roh Kudus dengan ketujuh karunia- Nya memungkinkan kita untuk melakukan semua kehendak Allah.Karunia-karunia Roh Kudus ( kebijaksaaan dan pengetahuan, nasihat dan keperkasaan, kesalehan dan pengenalan akan Allah dan takut akan Tuhan)memungkinkan kita menghasilkan buah-buah Roh. Semua orang yang sudah dibaptis, memiliki potensi besar ini, tanpa kecuali.

Yang menjadi persoalan, hidup kita  belum begitu mirip dengan keluarga Kudus yang dipenuhi naungan Roh Kudus adalah cara kita memelihara agar Roh Kudus tetap menetap dalam diri kita. Maria dan Yosef sekali terbuka dan menerima Roh Kudus, tidak pernah lagi menutup hatinya, tetap terbuka, bahkan semakin dibuka lebar-lebar, maka Roh Kudus dengan leluasa memimpin dan mendayai hidup mereka. Yesus juga sama, meski digoda iblis, tetap memilih bersatu dengan Roh Kudus sehingga menang dan tuntas menyelesaikan kehendak Allah sampai akhir.

Merelakan diri dipimpin Roh Kudus

Anda dan saya pun, sebenarnya bisa melakukan kehendak Allah dengan taat, total dan tuntas sampai akhir seperti Keluarga Kudus. Sebab Roh Kudus yang sama yang memimpin, memenuhi dan mendayai Keluarga Kudus, juga memimpin dan mendayai kita. Roh Kudus yang dulu, sekarang dan selamanya juga tetap sama. Roh Kudus yang bersemayam dalam diri Anda sama dengan Roh Kudus yang bermayam dalam diri saya. Yang membuat kita berbeda adalah tanggapan kita terhadap keberadaan dan daya kuasa Roh Kudus. Kita mungkin belum mempunyai ruang yang cukup dan  tetap bagi Roh Kudus dalam diri kita, yang membiarkan-Nya memimpin dan mendayai kita. Mungkin kita masih enggan membuka diri secara lebih lebar, utuh dan total. Barang kali kadang-kadang saja. Atau bisa jadi, kita enggan meminta Roh Kudus datang dan hadir, mendayai dan memimpin.

Mintalah maka pasti akan diberi. Sebab tanpa meminta saja, kita diberi apalagi meminta. Kita sebenarnya tidak terlalu perlu minta buah-nuah roh, tapi minta pemberi karunia Roh yakni Roh Kudus. Banyak orang terjebak dan tidak sedikit menjadi kecewa dan patah semangat karena merasa  doa-doa novena mereka lambat atau tidak dikabulkan, Doa untuk selamat, sehat, sejahtera, dan semuanya yang lainnya. Semua yang diminta itu sebenarnya buah dari karya Roh Kudus. Mengapa kita tidak sekalian minta Sang pemberi karunia yakni Roh Kudus saja sekalian? Kalau Roh kudus ada pada kita, maka lengkaplah hidup kita. Kalau Dia yang memimpin kita, apapun yang kita rindukan akan kita terima dan alami. Mintalah, mengapa mesti menunda?

Seperti angin, Roh bertiup ke mana pun Ia  mau. Roh Kudus mau, tapi jika Anda dan saya tidak mau dihinggapi Roh Kudus maka memang, Roh Kudus tidak mempunyai tempat dalam hati dan hidup kita. Jika Roh Kudus “tidak berkarya “dalam diri kita, dipastikan hidup kita tidak menghasilkan buah-buah Roh. Tidak ada damai dalam hati dan keluarga kita, tidak ada sukacita, tidak sabar, kurang murah hati, berbuat tidak benar dan sulit jadi orang baik,  tidak mampu mengendalikan dari dari berbagai ancama, bahaya dan godaan berbuat dosa dan menghina Allah. Berbagai-bagai kejahatan dan dosa, perbuatan daging  tidak hanya akan menghantui tapi sungguh-sungguh akan mengusai hidup kita dan akhirnya membinasakan jiwa kita.( bdk.Gal 5 :19-21).

Sekarang kita tahu, bahwa jika kita merasa sulit berubah, susah menjadi baik, itu bukan sekadar kemanusiaan kita, tapi karena ROh Kudus yang belum secara maksimal memimpin hidup kita. Bukan salah Roh Kudus.Mungkin kita perlu mawas diri. Apakah pernah, jarang , sering atau selalu saya mohon pertolongan Roh Kudus untuk memimpin dan mendampingi hidupku?  Apa yang kita peroleh dari hasil buah Roh Kudus sebanding dengan yang kita mohonkan dan upayakan.

St,Paulus mengajak kita dengan penuh keyakinan akan penyertaan dan kuasa Roh Kudus. “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.( Gal 5 :16,24).

Meski Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosef  yang dipenuhi naungan Roh Kudus, hidup mereka tidak luput dari penderitaan. Namun tetap ada sukacita dan cinta, sebab pengorbanan mereka adalah untuk keselamatan semua orang. Anda dan saya jangan berharap bahwa jika dipimpin Roh Kudus, kita akan bebas dari masalah dan penderitaan. Tidak. Roh Kudus akan membawa kita untuk semakin tahu, mengenal dan gemar melaksakan kehendak Allah, yang sudah pasti ada pengorbanan dan penderitaan. Namun, hal ini tidak penting..sebab yang terpenting  adalah bersama Roh Allah, kita berjuang dengan gagah perkasa dan pada akhirnya menang dengan jaya. Masih tidak yakin?? Lihatlah hidup Keluarga Kudus. Oh..Keluarga Kudus yang dipenuhi naungan Roh Kudus, sucikanlah kami,AMIN.*hm