Masa adven telah tiba, jelang Natal yang penuh dengan gegap gempita. Natal selalu menggembirakan dan membahagiakan. Kisah Natal  berfokus  pada tiga pribadi ini : Keluarga Kudus Yesus Maria Yosef. Kisah tentang mereka diperdengarkan kembali. Saya teringat bahwa  jelang Natal ada kisah-kisah sendu yang mengundang renung. Saya ingin berbagi permenunganku di awal masa Adven ini, sebuah seruan Litani  kepada Keluarga Kudus yang diucapkan setiap hari dalam adorasi kita : Keluarga Kudus yang menghadapi kesukaran-kesukaran besar lindungilah kami. Renungan ini berfokus  pada  sekitar masa Natal, kesukaran besar keluarga Kudus  di masa awal hidup Yesus.

Masalah-masalah dalam keluarga Kudus

Sejak awal hidup keluarga kudus  sudah ada sedikit persoalan. Maria mengandung dari kuasa Roh Kudus ( Lukas 1 :31), tanpa diketahui Yosef tunangannya dan sebelum mereka hidup sebagai suami istri( Matius 1 : 18). Yosef berencana menceraikan Maria dengan diam-diam.( Matius 1 :19). Peraturan pemerintah Kaisar Agustus untuk sensus  penduduk di kotanya masing-masing  yang harus  ditaati oleh Yosef dan Maria. Waktu itu Maria sedang mengandung. Tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan untuk Maria melahirkan di tempat yang layak ( Lukas 2 :1-6).Rencana pembunuhan semua anak di Betlehem oleh raja Herodes dan Keluarga Kudus mengungsi ke Mesir ( Matius 2 : 13-18). Hidup di tanah asing_Mesir_ jauh dari sanak saudara dan kembali dari Mesir.( Matius 2 :19-23).

Figur Penyelesai Masalah dalam Keluarga Kudus

Siapa yang menyelesaikan masalah-masalah dalam Keluarga Kudus? Allah sendiri. Allah yang hadir meyakinkan Yosef dan Maria. Cara Allah meyakinkan Maria seperti ini. “Jangan takut hai Maria, sebab Engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. ( Lukas 1 : 30).Roh Kudus  akan turun atasmu dan kuasa Allah yang maha tinggi akan menaungi Engkau ( Lukas 1 :35). Cara Allah meyakinkan Yosef seperti ini.”Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu,sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus ( Matius 1:20). Meski tidak ada penginapan dan kamar yang layak bagi Maria untuk melahirkan Yesus, toh ada kandang domba, ada palungan. Semua tersedia pada saatnya. ( Lukas 1 : 7). Allah membangunkan Yosef untuk segera mengungsi ke Mesir malam itu juga. “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu (Matius 2 :13). Di Mesir, sudah pasti Keluarga Kudus baik-baik saja dalam perlindungan Allah yang Maha tinggi, sehingga mereka bisa kembali dari Mesir. “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel ( Matius 2 :19). Merenungkan kisah ini, sangat jelas terlihat peran Allah secara langsung dan segera. Campur tangan Allah terhadap Yosef dan Maria begitu nyata dan luar biasa.

Tanggapan Keluarga Kudus terhadap Masalah

Menarik sekali bahwa terhadap masalah-masalah yang terjadi atas diri Maria dan Yusuf, mereka bersikap tenang, meskipun ada sedikit keraguan, kebingungan. Mereka tenang.Tenang, menanti saat yang tepat.Tidak buru-buru dan tergesa-gesa ambil keputusan. Maria tidak memberitahu pada Yosef apa yang terjadi pada dirinya. Maria juga tidak curhat dengan teman-teman dekat di kampungnya apa yang sedang dialaminya. Yosef juga tidak ber-share kepada teman-temannya apa yang sedang digumulinya. Mereka tenang. Menanti waktu yang tepat untuk berkisah. Bahkan yang lebih tepat adalah mereka membiarkan orang lain tahu sendiri apa yang terjadi. Lebih tepat lagi, mereka membiarkan Allah yang membereskan semua masalah mereka. Tanggapan mereka sangat positif terhadap kesukaran yang dialami. Beberapa disposisi batin  dan sikap yang melandasi tanggapan KKYMY terhadap kesukaran hidup sbb :

Pertama : Terbuka untuk mendengarkan Allah. Apalagi yang kira-kira dikerjakan Allah sesudah Allah meyakinkan mereka.Mereka yang sudah percaya sejak awal, semakin teguh kepercayaannya bahwa  Allah akan bertindak.

Kedua : Menanti dengan tenang, sabar dan tekun. Dalam masa penantian itu, mereka memperoleh pencerahan, inspirasi,kekuatan, kemampuan untuk mengambil keputusan.

Ketiga : Berdoa dan bersyukur. Pasti Bunda Maria dan Yosef  berdoa tanpa henti sampai  terbawa dalam tidur sehingga bisa berjumpa dengan malaikat yang memberi peneguhan. Berdoa tanpa henti artinya mengarahkan hati seluruhnya, semuanya, sepenuhnya pada Allah, meski kaki injak bumi, tangan bekerja dan bisa melakukan apa saja. Magnificat sebuah doa syukur yang indah dari Maria.

Keempat : Konfirmasi dengan Allah. Dalam doa dan renungan itulah merupakan saat atau kesempatan untuk meyakinkan diri mereka, apa yang dikehendaki Allah. Tetap di Nasaret atau ke Betlehem untuk  cacah jiwa meskipun dalam kondisi mengandung tua???  Pasti setelah konfirmasi dengan Allah ( baca: menimbang-nimbang,sebelum memutuskan), mereka putuskan untuk berangkat ke Betlehem. Taat pada perintah kaisar Agustus. Setelah tidak mendapatkan penginapan, dan saat semakin mendekat bagi Maria untuk melahirkan, tentu setelah konfirmasi dengan Allah, pilihannya adalah kandang  domba sebagai rumah untuk berteduh dan palungan sebagai tempat tidur untuk membaringkan Yesus.

Kelima : Taat kepada perintah Allah. Maria taat kepada Allah dengan fiatnya. Yosef taat kepada Allah meski cuma melalui mimpi. Tidak ada kompromi, tidak ada sungut-sungut, tidak ada pertanyaan. No Commen.

Keenam : Siap sedia melaksanakan perintah Allah. Bangunlah dan pergilah,… Dan benar, Yosef bangun dan pergi ke Mesir, malam itu juga. Tidak ada waktu untuk menunda dan merenungi nasih kenapa harus begini dan begitu. Disuruh berangkat ke tanah Israel, yach..langsung berangkat.Di hadapan Allah, Yosef dan Maria, hanya bisa tunduk dan bergerak..melangkah pergi dengan diam-diam tanpa bicara satu kata pun. Sigap , siap sedia.

Ketujuh : Berjalan sambil Merenung. Bukanlah waktu yang singkat bagi Maria selama sembilan bulan untuk merenungkan semua yang dikerjakan Allah baginya. Setelah kabar malaikat dan jawaban fiatnya, janin Bayi Kudus, Allah Maha Tinggi sudah tertanam dalam rahim sucinya. Perjalan dari Nasaret ke  rumah Zakharia, penuh dengan renungan indah, sehingga ketika berjumpadengan Elisabeth…keluarlah kata-kata indah yang ditujukan kepada  Allah dalam magnificatnya. Jika tidak direnungkan tidak akan mudah keluar kata-kata indah..Tidak mungkin, karena memang apa yang keluar  dari seseorang tentu dari hati yang terdalam. Elisabet diberkati dengan mendengar seruan magnificat yang indah ini. Perjalanan menuju Betlehem berhari-hari, pertama kali buat Maria  dalam keadaan mengandung dan bagi Yosef yang harus membawa istrinya, bukan sekedar perjalanan biasa, tapi perjalanan sambil merenung.Perjalanan dari Betlehem menuju Mesir di kegelapan malam, panas yang terik di tengah hamparan padang pasir, bukanlah perjalanan biasa, berjalan sambil merenung.

Berkat di tengah Masalah Keluarga Kudus

Tak terhitung berkat dan rahmat berlimpah yang diperoleh Maria dan Yosef. Mereka tidak sendirian di tengah masalah. Allah menyediakan bagi mereka, sarana dan orang-orang yang tepat yang mengerti, memahami dan meyakinkan mereka akan apa yang mereka alami. Kisah Salam Maria dan tanggapan Elisabeth . “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku ( Lukas 1 : 43)? Luar biasa…Maria terhibur dan penuh sukacita sebab tanpa diberitahu oleh Maria, Elisabet menyapa Maria sebagai Ibu Tuhan. Di Betlehem, para gembala datang beramai-ramai ke kandang, menyembah Bayi Kudus dan menceritakan kepada Maria dan Yosef apa yang dikatakan malaikat kepada mereka .” Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus  Tuhan di kota  Daud( Lukas 2 :11).

Luar biasa. Maria mendengar dengan penuh hikmat, kata Juruselamat, sebab  dia sudah tahu waktu malaikat Gabriel mengatakan kepadanya.”Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang maha tinggi,..( Lukas 1 :32-33). Kunjungan orang Majus dari Timur, yang menggemparkan  Yerusalem.Mereka sujud menyembah Dia dan mempersembahkan kepada-Nya emas, kemenyan dan mur ( Matius 2 :11). Dan di Mesir , mereka diterima dengan baik dan hidup damai di sana. Bukankah ini semua adalah berkat di tengah masalah?? Maria dan Yosef memahami dengan hati, budi dan kehendak mereka segala yang dilakukan Allah,  yang terjadi seolah-olah di tengah kesukaran, tapi di dalamnya ada sukacita. Dan berkat itu terjadi turun-temurun, sampai hari ini dan aku dan engkau pun merasakan dan mengalaminya.

Tidak ada yang terlalu sukar sebesar apapun masalahnya, jika Allah yang menghendaki dan berperan di dalamnya. Keluarga Kudus sudah membuktikannya. Tidak ada yang terlalu sulit untuk dilakukan.Tidak ada yang terlalu berat untuk dilaksanakan. Tidak ada. Buktinya Maria dan Yosef sudah melewati semuanya dan baik-baik saja bahkan mereka bersukacita  di tengah kesukaran hidup mereka.

Rahasia Sukacita di tengah Kesukaran Hidup Sehari-hari

Rasanya tidak seorang pun yang lebih bahagia dan bersukacita  selain Maria dan Yosep. Tidak ada keluarga yang sukacitanya melebihi sukacita Keluarga Kudus.Sepertinya  tidak banyak keluarga kita yang mengalami kesukaran sangat besar dan bertubi-tubi seperti yang dialami oelh Keluarga Kudus. Apa rahasia mereka dalam menghadapi kesukaran sehari-hari. Saya pikir, tujuh hal yang saya renungkan di atas adalah rahasia mereka yakni cara mereka menanggapi masalah dan kesukaran itu. Lebih dari itu, mereka mampu menanggapi dengan cara demikian karena mereka memiliki landasan hidup yang kuat baik sebagai pribadi maupun sebagai keluarga. Apa itu???

Litani Keluarga Kudus mengetengahkan beberapa hal yang menurut saya, yang memampukan KKYMY memiliki tanggapan positif dan berhasil menyikapi kesukaran dengan gemilang dan mengubahnya menjadi sukacita dan berkat bagi orang lain.

Pertama : Yesus Maria Yosef  selalu mencari kehendak Allah.

Kedua :Keluarga Kudus setia mentaati hukum Ilahi

Ketiga :Keluarga Kudus yang berlantaikan atas iman yang segar bugar.

Keempat : Keluarga Kudus yang dilandasi oleh kesediaan mengemban kehendak Allah

Kelima : Keluarga Kudus yang selalu dibimbing oleh Sabda Allah.

Keenam : Keluarga Kudus yang dipenuhi oleh naungan Roh Kudus.

Ketujuh : Keluarga Kudus yang terbentuk atas dasar pilihan dan kehendak Allah.

Saya meyakini jika kita semua memahami hal ini, dan belajar meniru cara KKYMY ini, sudah dipastikan dengan sendirinya, cara kita menanggapi berbagai persoalan hidup akan beda dari yang sekarang sedang kita geluti. Sudah pasti bahwa meski susah tapi kita masih bisa bergembira.Kita pasti tidak akan fokus apda masalah tetapi pada solusinya. Dan solusi terbaik adalah tujuh tanggapan KKYMY. Tapi apapun itu, pertanyaan refleksi bagi kita, apakah hidup kita dan komunitas  yang kita bangun sudah berdasar pada tujuh model KKYMY di atas??? Saya kira satu atau dua model ditiru, sudah luar biasa, dan akhirnya kita bisa mengakui, bahwa  sebenarnya,,,tidak ada masalah apapun di dunia ini. Tidak ada kesukaran besar yang lebih besar dari kesukaran KKYMY.Kalaupun kita merasa mengalaminya, bukankah  kita tinggal berseru kepada KKYMY? Keluarga Kudus yang menghadapi kesukaran-kesukaran besar, lindungilah kami.

Kesukaran terbesar  dalam hidup, adalah ketika Saudara tidak percaya, bahwa Allah yang berinisiatif dalam segalanya dalam hidupmu. Bahwa Allah pasti  turut bekerja di dalamnya untuk mendatangkan kebaikan dan menyelematkanmu ( Bdk Roma 8 :28). Kesukaran terbesar terjadi dalam hidupmu, jika  ketika susah Saudara tidak berdoa, tidak tenang, tidak konfirmasi dengan Allah, sedikit-sedikit share di medsos. Kesukaran terbesar dalam hidupmu terjadi jika Saudara tidak yakin bahwa Allah begitu mencintai Saudara. Kesadaran akan cinta Allah, penerimaan akan cinta Allah, membuat Saudara akan merasakan betapa bahagianya bersama Allah meski tidak bebas dari perjuangan ( baca:penderitaan). Tapi siapa takut, bersama Allah semua pasti teguh jaya. Memiliki Allah berarti memiliki segalanya. Termasuk solusi untuk kesukaran hidup saudara. Masih tidak percaya, cobalah! KKYMY akan menolongmu.*hm