Mgr.Vitus Bouma, SSCC  sungguh menghayati dan menghidupi   tiga keutamaan ilahi yakni iman, harapan dan kasih  serta  empat keutamaan moral  yaitu kebijaksanaan, keberanian, keadilan  dan pengendalian diri. Dari keutamaan yang mendasar ini, juga tampak  keutamaan lain yang menonjol yakni bertanggung jawab dan kehidupan yang seimbang. Rasa tanggung jawab, bekerja keras tanpa kenal lelah,bertekun,berinisiatif, merupakan bagian dari keutamaan keadilan yang dihidupi sebagai bagian dari pemberian diri  kepada orang yang berhak menerima,mengalami kasih dan pengabdiannya. Kepribadian yang seimbang,yang memiliki suatu pola pikir, pola kerja, tata hidup dan perilaku seimbang yang merupakan bagian dari  keutamaan pengendalian diri yang dihidupi dengan tekun.

Keutamaan Iman

Bouma mengakarkan dan melandaskan hidupnya pada iman akan Allah Tritunggal, berjuang untuk mempertahankan iman, hidup dari iman, mengakui imannya dan  memberi kesaksian iman sampai akhir hidup. Iman dihayati melalui kesiapsediaan dalam semangat ketaatan sukarela penuh bakti menerima setiap tugas perutusan.Keyakinan dan kesaksian imannya diwujudkan sebagai seorang pribadi yang tekun, semangat dan setia dalam segala hal; dalam kerinduan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dan membangun Gereja setempat, dalam upaya mendirikan Kongregasi Suster pribumi untuk menumbuhkan nilai-nilai iman kristiani dan membawa masuk semangat Keluarga Kudus dalam keluarga. Kesetiaan akan imannya diwujudkan  dalam kesabaran,ketabahan menanggung penderitaan pada masa-masa sulit dalam tawanan sampai  akhir hidup. Keyakinan iman ini pun  dipatrikan dalam  moto kepemimpinannya  : Nisi Dominus Aedificaverit “ Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah pembangun bekerja.”

Keutamaan Harapan

Mgr. Vitus Bouma, SSCC adalah pribadi berpengharapan yang mengarahkan kerinduan akan kebahagiaan kekal pada Allah dan selalu mengandalkan kekuatan rahmat  Roh Kudus. Harapan diwujudkan dalam kehendak baik, pilihan  dan keputusan dalam seluruh hidup dan perutusannya. Bouma berjuang  penuh harapan dengan berpikir  realistis, merencanakan dan bekerja secara sistematis, mempertimbangkan dan membuat keputusan dengan bijak dan berani, bekerja keras dan percaya penuh pada Penyelenggaraan Ilahi.

Kehadiran Kongregasi Suster Pribumi di prefektur Bangka Belitung merupakan wujud konkret harapannya. Bouma sendiri berjuang keras dan perjuangannya dilanjutkan oleh para penerus masa depan Gereja di tanah misi Bangka Belitung. Harapan terhadap masa depan misi Gereja  yang lebih baik dan sistematis, menyemangatinya  untuk berjuang meletakkan dasar pelayanan misi dalam bidang pendidikan dan pengajaran, pelayanan kesehatan, perhatian pada perantau, keluarga dan kaum muda, para seminaris dan misionaris, pengembangan wirausaha. Bouma mewariskan semangat berkobar dalam melayani, penuh bakti, teladan kesabaran dan kerja keras, ketekunan dan kesetiaan menghadapi berbagai tantangan, kesulitan dan penderitaan. Ketika berhadapan dengan realita di luar harapan, Bouma tetap berharap.Bouma sadar akan berbagai kenyataan, namun imannya yang berharapan  menyulut semangat kasihnya yang missioner untuk tetap berjuang sekuat kemampuan mengabdi Allah dan sesama.

Keutamaan Kasih

Mgr.Vitus Bouma, SSCC sungguh-sungguh  mengasihi  Allah Tritunggal dan jiwa-jiwa. Kasih- kepada  Allah terungkap dalam penyerahan diri secara total  untuk dipakai  Allah sebagai alat kasih-Nya menurut rencana dan kehendak Allah sendiri. Kasih kepada Allah dirawat penuh kesadaran, dihidupi melalui relasi kasih yang tetap, teratur dan mendalam kepada Allah  Tritunggal dalam doa dan permenungan. Karena mengasihi Allah, Bouma mengasihi jiwa-jiwa yang dikasihi Allah. Kasih kepada jiwa-jiwa diamalkan melalui  tugas perutusan yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab, yang berdampak  positif pada  pelayanan jangka pendek  dan  pelayanan jangka panjang.

Keutamaan Kebijaksanaan

Mgr. Vitus Bouma, SSCC adalah orang yang bijaksanaSejak dalam masa pendidikan sudah tampak benih keutamaan kebijaksanaan. Frater Vitus tahu memilih sarana yang baik untuk mencapai tujuan akhir yang baik dengan mempersiapkan diri dalam semangat ketaatan dan kesederhanaan hidup sebagai seorang biarawan yang cerdas dan bijaksana. Sebagai seorang Prefek Apostolik,  Bouma mengambil  keputusan dengna bijaksana dan bertindak cepat dan tepat dengan prioritas karya misi kepada kaum migran yang menetap dari suku China dan pemindahan pusat misi dari Sambong ke Pangkalpinang.Tindakan yang bijaksana ini berpengaruh positif pada seluruh karya pelayanan misi pada masa itu dan pengaruhnya pada masa sekarang. Monsinyur Bouma adalah seorang pembimbing yang istimewa dengan kebijaksanaan yang besar.

Bouma menghayati hidup secara bijaksana tercermin dalam ungkapan ini. Beliau seorang yang bermartabat mulia. Siapapun yang mengenal dia kiranya akan setuju dengan penilaian ini.Bermartabat mulia tidak dimaksudkan bahwa beliau termasuk golongan bangsawan.Namun ketegasan dalam niat, pandangan yang tajam dan keanggunan alamiah yang berlawanan dengan kedudukan seorang bangsawan. Hidup Vitus Bouma disertai iman, harapan dan kasih. Orang mendapat pegangan dalam kesaksian hidup beliau, berdasarkan pengetahuan namun terutama pada iman yang hidup, sesuai semboyannya. Pandangan yang jauh ke depan, keterlibatan total dan cara apostolik merupakan tiang kepribadiannya. Hatinya sederhana.Siapa saja yang datang kepadanya untuk membicarakan masalah kerja missioner, tidak hanya heran tentang pengetahuannya yang mendalam dan visi yang jernih tetapi juga tentang sikap yang polos seperti seorang anak. Ia diakui oleh orang muda dan tua, oleh imam, bruder dan suster, oleh pengurus gereja dan masyarakat, oleh orang beriman dan orang luar.

Keutamaan Keberanian

Mgr.Vitus Bouma,SSCC adalah seorang yang berani.Keberaniannya nyata dalam pilihan dan keputusan yang baik bagi diirnya yang berpengaruh positif bagi sesama. Menjadi seorang imam,biarawan dan misionaris membuktikan keberaniannya yang besar.Keteguhan hati dan kebulatan tekad mewujud dalam visi dan memimpin secara sistematis demi masa depan Gereja.Bouma berani bercita-cita dan lebih berani lagi mewujudkan impiannya dengan cara yang baik dan benar, tepat dan cermat, detail dan sistematis.

Jiwa pemberani sudah tampak sejak masa muda, yang tercermin dalam semangat yang berkobar-kobar untuk misi.Bouma berani meletakan dasar misi yang kuat di prefektur Bangka Belitung, dengan membentuk Gereja setempat, dengan imam projo pertama dan Kongregasi Pribumi. Bouma berani tampil beda namun dalam kebenaran dan bijak. Keberaniannya teruji dalam ketaatan dan penyerahan diri yang total kepada Allah Tritunggal yang diwujudkan dalam keberanian meninggalkan segala sesuatu, kepatuhan terhadap peraturan di penjara, bahkan sampai wafat dalam tawanan di luar prefekturnya sendiri. Bouma bertahan sampai mati  melalui tindakan berani.

Keutamaan Keadilan

Mgr. Vitus Bouma, SSCC adalah seorang  yang adil. Benih keutamaan keadilan sudah tertanam dalam dirinya sejak masa mudanya. Terhadap Allah, diberikannya seluruh hidupnya secara total. Terhadap sesama  diabdikan dirinya penuh tanggung jawab dan dedikasi. Sebagai pemimpin, Bouma mewujudkan keadilan dalam kejujuran pikiran yang polos dan tulus, kasih dan  respek terhadap  sesama. Rasa tanggung jawab kepada keselamatan  jiwa-jiwa diwujudkan dengan bekerja  tidak kenal lelah, rajin, giat dan tekun memperjuangkan dan meningkatkan taraf hidup sejahtera  melalui  pelayanan  kesehatan kepada ibu dan anak, pelayanan pendidikan dengan membuka sekolah dan asrama, aksi pengajaran kepada kaum muda-mudi di  lokasi-lokasi utama perusahan timah, perhatian kepada para orang tua dan jompo. Bouma secara  adil mempercayakan kegiatan misi kepada para misionaris, mendukung, mendoakan dan memahami keterbatasan dan pergumulan para misionaris dalam menghadapi tekanan hidup, kemampuan belajar bahasa Cina yang sulit dan rumit. Kepada pimpinan diberikan laporan perkembangan karya misi  secara jelas dan teratur. Bouma rela menjalankan kewajiban sebagaimana dituntut sebagai seorang tawanan, hidup disiplin penuh kesabaran dan pengorbanan. Bouma mampu   memposisikan diri dan memberikan kepada setiap orang, apa yang layak diberikan dan diterima oleh sesama dalam keadilan dan kebenaran.

Keutamaan Pengendalian Diri

Mgr.Vitus Bouma, SSCC adalah seorang  yang memiliki kepribadian yang seimbang. Keseimbangan hidup merupakan  buah  dari  keutamaan pengendalian diri  yang tepat. Hal ini tercermin dalam semangat  yang berkobar-kobar, penuh antusias, sangat rajin, bergiat dan tekun tetapi sekaligus memiliki sikap mental yang tenang. Ketenangan yang terpancar dari kedalaman hati. Bouma  berpikir, bekerja   dan memimpin secara  sistematis  dengan berpandangan  ke depan dengan visi yang jelas, namun bertindak realistis. Bouma seorang pemimpin yang cerdas dan karismatis namun juga hadir sebagai  pelayan yang sederhana dan  rendah hati. Bouma mampu mengendalikan diri secara tepat , pada saat yang tepat dan tempat yang tepat.Pengendalian diri  menopang  segala usaha manusiawinya dalam kerja sama dengan rahmat Ilahi untuk menghidupi  kaul kebiaraan yang telah diikrarkan. Bouma memiliki keseimbangan  hidup dalam mengontrol diri terhadap ancaman  bahaya dan mampu mengendalikan diri  atas nafsu yang tidak teratur.