Keluarga kudus Nasaret, Yesus Maria Yosef selalu berdoa. Doa menjadi warna dasar kehidupan keluarga Kudus Nasaret. Bahkan hidup mereka merupakan sebuah doa. Mengapa? Karena seluruh hidup mereka terarah kepada Allah dan pemenuhan kehendak-Nya. Yesus berdoa di tengah kesibukan karya dalam melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Yesus dalam berhubungan erat dengan Bapa-Nya selalu mencari tempat sunyi untuk berdoa.Bdk Mat 14:23. Bdk Mat 4:1-11( Konstitusi 53)
Bagi Keluarga Kudus Nasaret berdoa berarti menempatkan diri dengan segala eksistensinya di hadapan Allah. Allah dialami sebagai Allah yang dekat, yang penuh kasih. Kasih Allah itu nyata dalam diri Yesus Kristus yang hidup di tengah-tengah mereka.
Doa juga merupakan suatu proses untuk semakin masuk ke dalam kedalaman diri untuk semakin mengenal dan menyadari keberadaan diri di hadapan Allah. Maria dan Yosef dan Yesus selalu menyadari dan menempatkan diri sebagai hamba Allah. Dengan menempatkan diri di Allah sebagai hamba Allah, mereka senantiasa bersyukur, memuji dan memuliakan Allah. Rasa syukur itu dinyatakan dan diungkapkan dalam segala situasi hidup mereka, dalam suka dan duka perjuangan hidup mereka. Doa yang sungguh-sungguh sebagaimana diteladankan Keluarga Kudus adalah doa yang selalu terarah kepada Allah, yang dimulai dengan sikap penyerahan diri secara penuh kepada kehendak Allah.
Bunda Maria dalam menerima kehadiran Tuhan Yesus, senantiasa menyelami Misteri kehadiran Tuhan dalam renungan lewat terang imannya. Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ia memuji dan memuliakan Tuhan dalam kegembiraan dengan seluruh jiwanya. Karya penyelamatan Allah juga dinyatakan kepada Elisabet yang terlaksana di dalam dirinya sebagai hamba Tuhan. Maria menyimpan banyak perkara di dalam hatinya, dan merenungkannya dalam terang iman. ( Konstitusi 54)
Dalam kehidupan Keluarga Nasaret, Maria dan Yosef mengalami Allah yang hadir dalam diri Yesus putra Allah yang menjelma menjadi manusia dan tinggal dalam Keluarga mereka. Maria dan Yosef berjuang bersama Allah yang hadir dalam diri Yesus Kristus, dalam suka dan duka. Dalam doa, dalam kesukaran hidup kehidupan sehari-hari dan dalam melayani Allah. dalam segalanya mereka menyerahkan diri untuk berjuang bersama Allah, dalam mencari, dan melaksanakan kehendak Allah. Karena itu, salah satu makna doa yang diteladankan Keluarga Kudus adalah berjuang bersama Allah dan mengalami Allah yang dekat.* Sr. Gemma,KKS
Recent Comments