Tahun Baru 1935
Yesus suka campur tangan dalam hal-hal yang paling kecil di dalam hidup kita, dan Ia sering menggenapi keinginan-keinginanku yang tersembunyi yang kadang-kadang sengaja aku sembunyikan dari Dia, meskipun aku tahu bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan dari Dia. Pada hari Tahun Baru, ada suatu kebiasaan di antara kami untuk menentukan dengan undian pelindung khusus bagi kami masing-masing untuk sepanjang tahun.

Pada pagi hari, sementara meditasi, muncul dalam diriku suatu keinginan tersembunyi agar Yesus yang hadir dalam Ekaristi menjadi pelindung istimewaku sepanjang tahun ini, sama seperti tahun yang lalu. Tetapi, sembari menyembunyikan keinginan ini dari Kekasihku, aku berbicara dengan Dia mengenai segala sesuatu kecuali mengenai keinginan yang satu ini. Ketika kami sampai di ruang makan untuk sarapan, kami membuat tanda salib dan mulai mengundi pelindung kami.

Ketika aku mendekati gambar-gambar suci di mana nama para pelindung tertulis, tanpa ragu aku mengambil satu, tetapi aku tidak langsung membaca nama yang tertulis di sana karena aku ingin bermatiraga selama beberapa menit. Tiba-tiba aku mendengar suara di dalam jiwaku: Akulah pelindungmu. Bacalah! Aku langsung menatap tulisan pada kartu itu dan membacanya, “Pelindung untuk Tahun 1935 – Ekaristi Maha Kudus.” Hatiku melonjak kegirangan dan dengan diam-diam aku menyingkir dari tengah para suster dan pergi melakukan kunjungan singkat kepada Sakramen Maha Kudus. Di sana aku menumpahkan isi hatiku. Tetapi, Yesus dengan lembut menasihati aku supaya pada saat itu aku berada bersama para suster. Demi ketaatan kepada peraturan, seketika itu juga aku pergi. [BHF 360 )

Aku sangat tertarik dengan apa yang diungkapkan Faustina tentang pengalamannya akan kehadiran dan peran serta Yesus yang nyata baginya. *Yesus suka campur tangan dalam hal-hal yang paling kecil di dalam hidup kita, dan Ia sering menggenapi keinginan-keinginanku yang “tersembunyi’ yang kadang-kadang sengaja aku ‘sembunyikan’ dari Dia, meski pun aku tahu bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat “disembunyikan” dari Dia.

Kisah ini bagiku menegaskan apa yang direnungkan kemarin bahwa Faustina bercerita tentang kebaikan kepada saya, kepada semua rekan SKR tentang Yesus yang begitu peduli dan penuh perhatian, detail sampai pada hal- hal yang kecil yang mungkin tak terpikirkan.Yang menarik bagi saya adalah kata ‘tersembunyi, sembunyikan dan disembunyikan’ yang diungkap Faustina.

Saya merenung dan bertanya-tanya , apa yang dimaksud Faustina “sembunyikan” sesuatu dari Yesus meski pun tahu bahwa bagi Tuhan tidak ada yang dapat disembunyikan, semua terlihat jelas, terang -benderang. Aku menduga, barangkali “sesuatu keinginan yang tidak diungkapkan atau diceritakan Faustina kepada Yesus. Keinginan dalam hati, kerinduan dan haraoaj tertentu yg disimpan rapi dlam hati yg tidak dikatakan..

Saya merefleksikan, ternyata kadang sesuatu hal dalam hati yang sering tidak diungkapkan, tidak dimohonkan, tidak dikatakan, tidak didialogkan dengan Yesus. Karena menganggap Yesus pasti sudah tahu karena Dia adalah Tuhan yang tahu segala sesuatu dan mengenal isi hati, menyelami segala sesuatu. Tentu saja Tuhan tahu, tetapi alangkah indahnya jika ada keberanian dengan kebebasan batin untuk mengungkapkan kepada Tuhan, dalam dialog atau dimohonkan dalam doa-doa. Percaya bahwa Yesus juga senang selalu dilibatkan dalam segala aspek kehidupan bahkan dalam hal-hal kecil. Mana kala sudah sedemikian karib relasi dengan Yesus, seperti pengalaman Faustina, kita akan cukup peka dengan bisikan-bisikan Tuhan yang sangat halus di dasar hati yang paling dalam. Kita akan mudah ingat, cepat sadar saat suara hati berbicara. Akan lebih mudah mengenal kehadiran-Nya, mendengar suara-Nya, tahu apa mau-Nya. Ini sungguh perlu latihan dan pembiasaan melalui dialog sehari-hari..

Barangkali mirip dengan relasi anak dan orang tua. Orang tua sebenarnya tahu apa kebutuhan anaknya, tapi sangat bagus jika anak bisa mengutarakan keinginannya. Yac…relasi ini tidak sekedar pembiasaan tetapi tentang iman. Percaya penuh kepada Tuhan..Dalam konteks ini, sungguh seruan doa Yesus Engkau andalanku menjadi makin nyata dan hidup. Sebab apa artinya tahu bahwa Tuhanlah satu-satunya andalan tapi saat membutuhkan Tuhan, tidak berani berkisah, berdoa memohon kepada Tuhan. BUkan Tuhan yang tidak peduli, namun seperti yang tertulis dalam Injil “apakah Ia menemukan iman di hati ? ”

Terima kasih Yesus. Terima kasih Faustina atas syering indahmu tentang kebaikan Yesus yang nyata dan hidup, dan tentang bagaimana seharusnya relasiku dengan Tuhan..Tidak ada yang perlu ditahan, tidak usah disimpan sendiri, tidak ada yang perlu disembunyikan. Sebab Tuhan pun, tidak pernah menyembunyikan Diri-Nya..Dia selalu ada, hadir, menemani, menyertai bahkan melakukan dan menyelesaikan segalanya. Sebab memang Dia Allah yang penuh kasih, murah hati dan rahim.. Dialah andalan kita kini dan selamanya. Yesus, Engkau.andalanku.*hm