SENIN, PASKAH VII, HARI IV NOVENA PENTAKOSTA
Kis. 19:1-8; Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33

Pada amanat perpisahan, terjadi dialog yang amat menarik antara Yesus dan para murid-Nya. Ketika Yesus berbicara dengan tidak memakai kiasan, para murid merasa telah memahami sepenuhnya “siapa Yesus itu”. Tanpa pengalaman peninggian di salib dan bimbingan Roh Kudus mereka mengklaim telah memahami Yesus sepenuhnya. Klaim tersebut dipatahkan oleh Yesus. Ia menunjukkan bagaimana pemahaman mereka sangatlah rapuh. Mereka belum sungguh-sungguh mengenali Yesus tanpa pengalaman salib dan bimbingan Roh Kudus. Oleh karena itu, Yesus mengingatkan mereka untuk selalu menguatkan hati mereka dan tetap percaya bahwa Dia telah mengalahkan dunia dan bahwa Dia-lah yang memberikan damai sejahtera.
Di Efesus, Paulus mengajak orang-orang beriman untuk membuka diri kepada Roh Kudus. Sebab, Roh Kudus itulah yang memampukan mereka untuk memahami rahasia iman dan memampukan mereka untuk bernubuat.

Sejauh mana aku telah mengenali secara sungguh Yesus yang aku imani itu? Apakah aku telah setia berpegang teguh pada imanku itu? Apa wujudnyata kesetiaan imanku itu?
Mari selalu membangun niat dan giat mengenali Yesus yang kita imani secara sungguh-sungguh. Mari berani untuk tetap setia pada iman yang telah dianugerahkan Allah bagi kita. Mari membuka diri pada bimbingan Roh Kudus!
Tuhan memberkati.* RD AMT