RABU, PEKAN BIASA X PERINGATAN WAJIB ST. BARNABAS, RASUL
Kis. 11:21b-26.13:1-3; Mzm. 98:1. 2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13.

Yesus mengutus para murid-Nya untuk mewartakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Untuk melaksanakan tugas perutusan tersebut, para murid disadarkan bahwa mereka telah menerima segala sesuatu dengan cuma-cuma, maka mereka juga dituntut untuk memberi secara cuma-cuma juga. Oleh karena itu, para murid dituntut untuk selalu mengandalkan belas kasih Allah yang telah menganugerhakan segala sesuatu secara cuma-cuma kepada mereka, bukan jaminan fasilitas dan kemampuan manusia belaka. Itu berarti, hanya kekuatan rahmat Allah yang memampukan mereka untuk tugas perutusan tersebut.

Ketika Gereja perdana mulai membuka diri dan berpasrah serta melaksanakan kehendak Allah, mereka mulai juga mampu melihat dan mengalami bagaimana Allah telah berkarya di tengah-tengah mereka. Mereka mengalami sukacita karena kasih karunia Allah. Iman mereka akan Allah dalam diri Yesus yang menuntun mereka dalam daya Roh Kudus itulah yang telah menjadikan mereka disebut sebagai Kristen. Barnabas merupakan sosok yang berperan penting bagi jemaat di Antiokia.

Nama aslinya Yosef, kemudian ia diberi nama Barnabas, yang berarti Putra Penghiburan. Sebagai utusan Gereja induk di Yerusalem, Barnabas yang berasal dari Siprus bertugas untuk menyelidiki perkembangan yang tak terduga di Antiokhia. Ia kemudian meneguhkan bentuk jemaat yang baru itu. Bersama-sama dengan Paulus, Barnabas dikhususkan untuk tugas perutusan oleh Roh Kudus. Ia diduga sebagai penulis surat kepada umat Ibrani dalam Perjanjian Baru. Ia mati karena dirajam oleh orang Yahudi di Salamis. Karena jasanya ia dimasukkan dalam bilangan para pendiri Gereja dan dianggap sebagai Rasul.

Apakah aku sungguh menyadari bahwa sebagai orang beriman, aku adalah utusan Allah bagi sesamaku? Apakah aku telah melaksanakan tugas perutusanku itu dalam kesetiaan dan kejujuran? Sebagai utusan, apakah aku telah menyadari bahwa segala sesuatu telah kuterima dari Allah secara cuma-cuma?
Mari meneladani St. Barnabas, rasul menanggapi panggilan Allah dalam kesetiaan dan kejujuran hidup kita. Kita telah menerima segalanya secara cuma-cuma, mari kita memberikannya juga secara cuma-cuma.
Tuhan memberkati. * RD AMT