SABTU, PEKAN BIASA XII
PERINGATAN WAJIB HATI TAK BERNODA SANTA PERAWAN MARIA
Yes. 61:9-11; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 2:41-51
Peringatan dan devosi kepada Hati tak bernoda Santa Perawan Maria sejalan dengan devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus. Yohanes Eudes merupakan tokoh yang menggerakkan kedua devosi tersebut. Pada penampakannya tanggal 13 Juni 1917, kepada Lucia dos Santos, Maria berkata: “ Yesus ingin menggunakan anda supaya aku dapat dikenal dan dikasihi. Dia ingin membangun di dunia ini devosi kepada hatiku yang tak bernoda”. Devosi ini kemudian resmi diakui dalam liturgi Gereja Katolik pada masa kepemimpinan Paus Pius XII, pada tahun 1944. Sejak tahun 2000, seluruh Gereja memperingati perayaan ini pada hari Sabtu, setelah Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus.
St. Perawan Maria merupakan teladan bagi kita untuk mewujudkan iman dalam ketaatan dan kesetian kita kepada Allah. Iman yang demikian hanya akan tumbuh dan berkembang dari pribadi yang menyadari diri sebagai seorang hamba di hadapan Allah yang Maha agung. Hamba yang menyadari dirinya diberkati oleh Allah dan yang menyadari tugas perutusannya yang diterima sebagai anugerah istimewa dari Allah sebagaimana dilukiskan dalam Yes 61:9-11. Kesadaran diri sebagai hamba yang dipilih dan diutus oleh Allah lahir dari dalam dan dengan hati yang senantiasa terbuka dan siap sedia untuk berjuang mengolah dan mengelola kehendak Allah dalam seluruh hidupnya (Luk 2:41-51). Hati yang terbebaskan dari kekuatiran karena mendapat jaminan dan kepastian dari pemeliharaan Allah. Dengan hati yang demikian Maria mampu memperbarui kembali perjanjian dengan Allah yang telah ditutup dan dirusakkan oleh Hawa, ibu kehidupan itu.
Apa makna perayaan Hati tak Bernoda St. Perawan Maria bagi hidup imanku? Bagaimana aku telah membentuk hatiku bagi kehidupan berimanku? Apakah hatiku selalu terbuka dan siap sedia untuk berjuang mengolah dan mengelola kehendak Allah dalam seluruh hidup imanku?
Mari menimba daya dari Hati tak Bernoda St. Perawan Maria untuk membangun hidup beriman kita. Mari selalu membentuk hati yang selalu terbuka dan siap sedia untuk berjuang mengolah dan mengelola kehendak Allah dalam seluruh hidup imanku!
Tuhan memberkati .* RD AMT
Recent Comments