😇📖✝️❤️ BHSF 1132 -1135

BHSF 1132 . _* (A) Segala sesuatu di lembah air mata ini akan berakhir, air mata akan mengering dan penderitaan akan berhenti. Hanya satu hal yang akan bertahan: cinta akan Dikau, Tuhan. (1132) . (E) Tuhan telah mencurahkan damai sedemikian teduh ke dalam jiwaku sehingga tidak suatu pun akan mengganggunya.  Kendati apa pun yang terjadi di sekitarku, tidak sesaat pun aku kehilangan damaiku. (1134)

BHSF 1135 : (G) Pengetahuan yang lebih mendalam tentang Allah memberi aku kemerdekaan penuh dan kebebasan rohani, dan tidak suatu pun dapat mengganggu kesatuan eratku dengan Allah,  tidak juga para malaikat. Aku merasakan bahwa ketika bersatu dengan Allah, aku ini sungguh bahagia. Betapa bahagiannya merasakan kehadiran Allah dan hidup dalam kesatuan mesra dengan Dia. (1135)

Relevan KS:  🌟

📘✝️ Roma 8 : 35, 37 :  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?  Penindasan atau kesesakan, atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang mengasihi kita.

❇️ 📖😇 Relevan BHSF: 🌟

📖BHSF 1022 : Segala sesuatu akan berakhir; sedangkan cinta tidak akan berakhir

😇 BHSF 947 :  Aku merasa bahwa tidak suatu pun akan memisahkan aku dari Tuhan, baik surga maupun bumi, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Segala sesuatu akan berubah, tetapi kasih tidak pernah, tidak pernah berubah;ia selalu sama.

❇️ Sharing Renungan 🤔✍️

Faustina mengalami jamahan kasih Tuhan yang luar biasa indah dan istimewa sebagai sebuah anugerah  sekaligus bermakna perutusan. Karenanya Faustina selalu mewartakan kasih Tuhan itu dengan berulang-ulang kali menulis, mengisahkan tentang kasih Allah.  Yang dikisahkan bukan yang diketahui tetapi yang dialaminya secara personal dengan Allah.

Kasih Allah yang mendalam itu telah mengubah hidupnya menjadi semakin serupa dengan Sang Kasih dan diutus untuk mengasihi semua jiwa yang menjauhi Allah.Faustina mengakui tidak ada yang lebih indah, mulia, berharga dan terpenting dalam hidup ini selain kasih akan Allah. Sebab segala yang ada, yang kita miliki suatu waktu akan lenyap, usang, hilang. Bahkan diri kita pun akan mati. Tetapi kasih tetap abadi.

Kasih itu telah mengenyahkan derita jiwanya.Kasih Allah telah membuka kesukaran dan penderitaannya menjadi sumber sukacita dan damai dalam jiwanya. kedamaian batin karena menyatu dalam kasih akan Allah, membuat batinnya semakin bebas untuk mengasihi.

Kasih Allah membebaskan dan menyelamatkan sekaligus memampukannya untuk  mengejar kasih itu dan belajar terus-menerus agar tidak gagal mengasihi Allah. Faustina sungguh menang dalam kasih akan Allah. Faustina tidak menjadi lemah atau goyah karena kasih akan Allah menopangnya dan dia mengandalkan kasih Allah semata-mata.

Merenung tentang kasih Faustina akan Allah, kutatap jiwaku dalam cermin kasih Allah. Dalam banyak perkara sulit, saya lemah dalam mengasihi.Karena diterpa keraguan dan akhirnya seringkali gagal mengasihi Allah. Mudah merasa kecewa dan sedih akan pengalaman sulit. Mudah menyerah  dan menghindar dari derita. Kurang bersyukur dan tidak rela  menerima realita dan berjuang, karena kurang iman untuk mengandalkan kasih Allah. Kurang percaya dan tidak tekun mencari Allah dalam Sabda-Nya dan tidak gemar melayani-Nya.Faustina meyakinkan berkali-kali, apa pun terjadi, kasih Allah tetap abadi. sebab besar cinta-Nya dan kekal abadi kasih setia-Nya.

❇️ Refleksi 🤔❣️❓

❣️Dalam situasi sulit, apakah saya masih bisa mengasihi??

❣️Apakah saya pernah memberontak atau menjauh dari Allah?

❣️Apa yang dapat saya lakukan untuk meyakinkan sesama yang sedang menderita bahwa Allah tetap mengasihinya??

❇️ 🛐 Doa 💟 : _ Ya Tuhanku dan Allahku, syukur dan pujian bagi-Mu sebab kekal abadi kasih setia-Mu bagiku._

Ajakan iman👋 :Marilah kita tekun berdoa untuk sesama  kita yang karena sakit dan menderita, sulit merasakan kasih Allah.Semoga mereka mengalami jamahan kasih dan merasakan kehadiran Tuhan.

✍️ Sr.Hedwilda Martine, KKS