Renungan Harian
JUMAT, PEKAN BIASA XXVII
Yl 1:13-15; 2:1-2; Luk 11:15-26
Nabi Yoel tampil setelah pembuangan. Ia menyatakan seruan kedukaan dan ratapan. Seruan kedukaan itu dikaitkan dengan hari Tuhan yang dianggap sudah dekat. Pernyataan itu membuat umat kaget. Mereka tidak menduga akan dua hal ini. Pertama, hari Tuhan tidak ditujukan kepada penghakiman atas musuh-musuh Israel seperti yang diyakini selama ini. Penghakiman justru ditujukan kepada Israel karena ketidaktaatan mereka kepada perjanjian dengan Allah. Kedua, sesudah pembuangan, hari Tuhan dipandang sebagai sebuah peristiwa yang masih jauh, kejadian di masa yang akan datang, yang terbatas pada bangsa-bangsa. Namun, nabi Yoel justru mengingatkan bahwa hari Tuhan segera datang menimpa mereka sebagai umat pilihan Allah.
Kedatangan dan kehadiran Yesus itu membebaskan dan menyelamatkan. Ia mengusir roh jahat yang membelenggu manusia. Namun, ada yang beranggapan bahwa tindakan Yesus mengusir roh jahat adalah tanda persekongkolan dengan Beelzebul, kepala setan. Dengan tegas Yesus menandaskan bahwa kehadiran-Nya adalah tanda nyata datangnya Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia. Terhadap Kerajaan Allah ini setiap orang beriman dituntut untuk selalu waspada. Sebab, kekuatan kejahatan masih tetap merongrong manusia untuk menguasainya. Maka, hubungan dengan kekuatan Allah harus selalu dijaga dan dipelihara oleh setiap orang beriman.
Refleksi kita
* Sejauh mana aku telah membangun kewaspadaan imanku akan Allah di tengah-tengah kekuatan jahat yang merongrong hidup manusia? Apa wujud kewaspadaanku itu? Pada kewaspadaan itu, bagaimana aku telah membangun relasiku dengan Allah? Apa dasar, arah dan tujuannya? Mari membangun kewaspadaan iman kita akan Allah untuk berhadapan dengan kekuatan kejahatan yang merongrong hidup kita.
Tuhan memberkati.(RD AMT)
Recent Comments