Sebelum kita mengenal Keluarga Suci ( KKYMY), kita sudah dikenal oleh KKYMY. Sebelum kita memilih menjadi seorang suster KKS yang berlindungkan pada KKYMY, kita sudah lebih dulu diangkat sebagai anggota keluarga Allah, sejak kita dibaptis. Hal ini mengandung arti bahwa sejak semula sebelum kita mempunyai pilihan dan keputusan sendiri, hidup kita sudah dituntun sedemikian rupa oleh rahmat Ilahi  menuju kepada Allah.

Kalau kita ditanya, mengapa Anda memilih menjadi suster KKS, bukan suster kongregasi lain? Umumnya, tidak ada dari antara kita yang dapat menjawab secara persis  apa yang sebenarnya  mau diungkapkan. Yang kita sendiri  tahu adalah kita memiliki keinginan sangat kuat, dorongan yang sangat hebat untuk masuk KKS, sampai-sampai segala halangan dan rintangan dapat diatasi. Tidak peduli seberapa banyak dan beratnya tantangan, toh akhirnya kita sampai di sini. Yang orang  tua, sanak saudara dan teman-teman kita tahu,  pilihan kita masuk biara adalah untuk berdoa, memuja muji Tuhan dan melayani orang miskin. Kadang-kadang sebatas itu saja.

Namun,  kita mengalami bahwa secara perlahan-lahan , kita berproses, dan  terutama dituntun untuk memahami misteri panggilan Ilahi ini sampai pada kenyataan iman, bahwa semua yang terjadi, entah dulu, sekarang dan sampai nanti adalah anugerah semata-mata. Dalam iman kita percaya bahwa sebelum kita memilih menjadi satu keluarga dalam Kongregasi Keluarga Suci ini, (melalui proses koresponden, melamar dan diterima dan berkembang menurut tahap-tahapnya),  kita telah dipilih Allah sendiri untuk hidup dalam kesatuan dengan Keluarga Kudus. ( bdk. Yoh 15 : 16). Itulah tanda kasih Allah yang besar bagi kita.  Setelah “kita belajar melihat, mengalami kehidupan bersama Keluarga Kudus, pada akhirnya kita diutus menjadi Tampilan Keluarga Kudus.” Inilah misteri Ilahi. Misteri panggilan kita dalam Keluarga Kudus.

Ke mana kita diutus? Kita diutus  Allah menjadi Tampilan Keluarga Kudus, yang menjadi saksi kasih dan kebaikan Allah, kepada keluarga-keluarga. Pertama-tama keluarga dalam rumah tangga kita dalam komunitas. Kemudian kepada  keluarga-keluarga dalam komunitas gerejani  ( KBG, paroki,) juga  keluarga-keluarga  dalam masyarakat bangsa-bangsa dan negara. ( bdk. Konst.no.3). Dalam perutusan ini, kita tidak sendirian, tapi Keluarga Kudus selalu bersama kita.  ( bdk. Konst. No.10). Untuk apa kita diutus? Kita diutus untuk berbuat baik, untuk mengasihi dengan cara-cara sederhana, dalam hal-hal sederhana, seperti yang dilakukan, dikerjakan oleh KKYMY. Kita diutus untuk menghasilkan buah-buah sebagaimana yang dihasilkan oleh Keluarga Kudus bagi Kerajaan Allah.(Bdk.Konst.no.9).

Ada beberapa pertanyaan penting  yang menjadi pokok permenungan kita selama tridium ini. Manakah kasih KKYMY?  Seperti apa kasih KKYMY terhadap Allah? Bagaimana KKYMY menghayati kasih  dan kebaikan Allah dalam kehidupan di Nasaret? Apa arti kita menjadi saksi kasih KKYMY? Bagaimana caranya kita menjadi saksi kasih KKYMY dalam hidup sehari-hari, supaya kehadiran kita menjadi  tanda unggul ( signum primarium)?

MENJADI SAKSI KASIH KKYMY BERARTI MENGHADIRKAN KEMBALI KASIH dan KEBAIKAN ALLAH seperti yang diteladankan KKYMY  ( dulu di Nasaret) DALAM HIDUP KITA, DENGAN SITUASI DAN KONTEKS KITA SAAT INI, DALAM SETIAP DIMENSI KEHIDUPAN KITA, DI MANA PUN KITA BERADA, APAPUN SITUASI HIDUP KITA, terhadap semua orang.

Kita bersyukur, bahwa Allah menghadiahkan kepada kita, orang-orang pilihan-Nya ini untuk menjadi saksi seperti Keluarga Kudus. Kita bersyukur, bahwa dalam kelemahan dan kerapuhan diri, kita tetap dipercaya untuk melakukan panggilan yang mulia (nan berat).Kita bersyukur, bahwa dalam segalanya itu, Allah tetap mendampingi dan mengasihi  kita dan rahmatNya sendiri yang memampukan kita. Tidak sekadar sebagai pribadi  kita menerima semua itu, tetapi  kepada Kognregasi secara keseluruhan, Allah menganugerahi karunia istimewa, yakni Keluarga Kudus sebagai  pelindung, teladan, dan sahabat dalam perjalanan mewartakan kasih dan kebaikan Allah.

Bukan kebetulan jika Mgr.Vitus Bouma, SSCC memilih Keluarga Suci ( KKYMY) sebagai NAMA bagi kelompok pemudi yang berniat hidup sebagai biarawati.Kelompok ini  merupakan perhimpunan saleh “Pia Unio Keluarga Suci”. Bukan kebetulan, kalau perayaan pendirian Pia Unio Keluarga Suci yang merupakan cikal bakal Kongregasi KKS didirikan tepat pada pesta Keluarga Suci tanggal 13 Januari 1937 di Gereja Maria Tak Bernoda, Belinyu oleh Mgr.Vitus Bouma, SSCC.

Bukan kebetulan, bila dalam artikel 1 regula Pia Unio Keluarga Suci, Mgr.Vitus Bouma, SSCC telah menetapkan bahwa Kongregasi ini akan bernama “Kongregasi Suster Kecil Keluarga Suci”#sejarah singkat hal.23 no.4.artt.1# .Bukan kebetulan, bila nama yang ditentukan oleh Mgr.Vitus Bouma, SSCC ini, dan diajukan ke Tahta Suci ( Propaganda Fide), izin yang diberikan oleh tahta suci juga, jelas menuliskan “memberikan kewenangan mendirikan kongregasi baru untuk biarawati pribumi dengna nama “Suster-suster Kecil Keluarga Suci” ( sebab ada kalanya, Tahta Suci merubah nama yang diusulkan)#sejarah singkat hal.30-31.no.2#

Bukan kebetulan, jika dalam proses penggalian, penelitian dan permenungan tentang identitas kita terutama nama, kata “keluarga” pertama-tama secara jelas menunjuk kepada “Keluarga Suci Yesus Maria dan Yosef.”#Sejarah Singkat  hal.6 no.2.b.# Jika demikian, siapakah Keluarga Suci Yesus, Maria, Yosef itu bagi  Kongregasi secara umum dan secara khusus bagi saya seorang suster KKS? Keluarga Suci adalah anugerah istimewa dari Allah bagi Kongregasi. Keluarga Suci adalah anugerah istimewa dari Allah bagi saya.*