Syering Injil Matius 19 : 23 -30. Saya sangat tersentuh dengan ayat 26, ” Yesus memandang mereka dan berkata : ” Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Kita tahu konteks kisah ini, yakni orang kaya yang sukar masuk kerajaan Allah. Belum rela sedia melepaskan harta kekayaanya yang berlimpah rua. Tidak mengherankan. Namun ungkapan Yesus ini membuat para terperangah, Kalau orang kaya yang menurut pemahaman umum, sangat diebrkati Tuhan dengan berkat kekayaan melimpah, berkenan kepada TUhan, namun dikatakan, sukar masuk kerajaan Allah, bagaimana mungkin terjadi. Menjadi makin rumit dan kurang dimengerti. Yesus yang memahami reaksi para murid-Nya, memberikan penegasan yang indah, yang membuka jalan lebar untuk memahami misteri kasih Allah.” Bagi Allah, segala sesuatu mungkin”. Yang nampak sukar atau sungguh sulit bagi manusia, yang tidak dapat dipahami oleh akal budi, yang tidak mudah diterima oleh hati, tidak berlaku bagi Allah. Segala sesuatu mungkin bagi Allah. Dan tentu saja bagi orang yang mempercayai, mengimani bahwa Allah sanggup , Allah mampu melakukan segala hal menurut kehendak-Nya.
Merenung kalimat indah ini, mengingatkan saya, akan banyak kisa pengalaman hidupku yang tidak terpikirkan, tidak terduga, yang bahkan tidak pernah diprediksi, selalu saja ada kejutan-kejutan yang terjadi. Sungguh luar biasa besar dan agung kasih Allah, yang memungkinkan segala sesuatu menjadi mungkin. Jauh sebelum saya berpikir untuk memintanya. Segala sesuatu dapat terjadi, jauh sebelum dipertimbangkan dengan matang, yang pada akhirnya hanya dapat membuat saya termangu-mangu lalu sujud bersyukur.
Bagaimana segala sesuatu dapat terjadi, begitu mudah bagi Allah. Aku semakin sadar, bahwa sungguh segala sesuatu ada dalam kendali Allah. Dialah yang memulai.Dia pula yang menyertai. Dia pula yang melakukan segalanya. Dia yang menyelesaikan segalanya bagiku. Bahkan kadang-kadang tanpa melibatkan peran aku sedikit pun. Di saat lain, memang perlu usaha dan kerja sama dari pihakku untuk memungkinkan sesuatu terjadi bagiku. Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa kebenaran firman Tuhan ini, benar. Bagi Allah segala sesuatu mungkin, dan aku menambahkan “bagi orang yang percaya”. Bagiku, inilah kemahakuasaan Allah yang tak terhingga, yang merangkum segala sesuatu. Kuasa dan daya-Nya yang adalah kekuatan bagiku dan bagi semua yang percaya dan mengimani-Nya.
Tidak terjadi segala sesuatu, tanpa aku mengimani dan mengamini kebenaran Sabda Yesus ini “bagi Allah segala sesuatu mungkin.’ Tidak mungkin kebebaran firman Tuhan ini,hanya sekedar aku tahu, aku hapal. Kebenaran Firman Tuhan ini, menjadi nyata, hanya mungkin jika aku menjadikannya kekuatan dan daya dalam hidupku, yang terus-menerus kuhidupkan dalam batinku. Yang kubawa setiap saat, yang kuresap-resapkan dalam batinku. Kemahakuasaan-Nya, kesanggupan dan kemampuan-Nya yang senantiasa mendayaiku; yang kupanggil dan kuserukan mana kala keraguan, kebimbangan, kehampaan dan tiada jalan. Semakin aku lemah merana, dicerca pengalaman yang lara, semakin nyata kemahakuasaan kasih-Nya mendayai , untuk menjadikan segala sesuatu yang sudah tidak mungkin bagiku menjadi mungkin. Sungguh, segala sesuatu mungkin sejauh ungkapan hati, untaian doa dan sebuah jalan penyerahan diri yang total dengan sebuah disposisi batin yang lepas bebas.
Bagiku, kebenaran Firman ini, semakin menunjukkan karakter keilahian Allah yang maha kuasa, maha dahsyat, sekaligus penuh kasih, rahim dan begitu murah hati. Semakin membuat aku memahami, mengerti dan menerima semua kebijaksanaan kasih-Nya yang termaktud dalam peristiwa hidupku. Aku bersyukur, sungguh-sungguh bersyukur memiliki Allah yang kuimani Allah yang besar , perkasa, kuat dan penuh kasih sayang, yang memungkinkan segala sesuatu menjadi mungkin. Syukur bagi Tuhan atas kasih karunia-Nya yang melimpah dalam hidupku.*hm
Recent Comments