Sharing renungan BHSF 819 – 823
❇ Ayat BHSF yang berkesan 🌟
BHSF 822 (H) : Bagianku adalah mengasihi Dia dengan sepenuh hati; semua pekerjaanku tidak lebih daripada satu tetes kecil di hadapan-Nya.
BHSF 822 (I) : Kasihlah yang memiliki arti, kekuatan, dan pahala. Ia telah membuka cakrawala yang luas di dalam jiwaku 🌅
✝️ Relevan KS:
✝️ Markus 12:30 : Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu
📘✝️ 1 Korintus 14:1a : Kejarlah kasih itu!
❇️ 📖😇 Relevan BHSF: 🌟
📖😇 BHSF 576
Putri-Ku,kasih telah membawa Aku kemari, dan kasih itu menahan Aku di sini.Putri-Ku, seandainya engkau tahu betapa besarnya pahala dan ganjaran yang didapatlan oleh satu ulah kasih yang murni kepada-Ku, engkau akan mati karena sukacita. Aku mengatakan hal ini supaya engkau terus-menerus menyatukan dirimu dengan Aku lewat kasih karena inilah tujuan hidup dari jiwamu.Tindakan ini adalah tindakan yang muncul dari kehendak.
📖😇 BHSF 778
Allah telah membuat aku memahami bahwa hanya ada satu hal yang tiada tara nilainya dalam pandangan-Nya,yakni kasih akan Allah;kasih,kasih, dan sekali lagi, kasih. Tidak ada suatu pun yang dapat dibandingkan dengan kasih yang murni akan Allah ini.
❇️ Sharing Renungan 🤔✍️
Kasih Allah bagi Faustina tidak berkesudahan. Faustina mempercayai, menyelami,senantiasa merindukan kasih Allah dan selalu memuji kemurahan dan kemuliaan kasih Allah.Begitu penting tak ternilai dan istimewanya kasih dalam pandangan Allah, maka dalam kesadaran batin dan kehendak budi, Faustina hanya menginginkan Allah saja. Seluruh daya hidupnya dikerahkan untuk mengasihi Allah. Wujudnya terungkap dalam dialog dengan Allah, dalam doa dan kurban untuk jiwa-jiwa baik yang hidup maupun yang mati, dalam korban dan perbuatan silih,kesediaan menderita serta pengakuan akan kebesaran, kemahakuasaan kasih Allah yang terus-menerus digaungkan dalam batinnya.
BHSF 819 – 823 yang kita renungkan ini, memperlihatkan kasih Faustina kepada Allah. Bagi saya, BHSF 819 merupakan doa pujian atas kasih kebaikan dan kerahiman Allah yang mengagumkan yang selalu membuatnya terpesona. Faustina mohon agar Allah sendiri mencurahkan diri-Nya ke atas semua makluk.
Faustina tidak memohonkan rahmat yang lain tetapi Allah, kehadiran dan kasih-Nya yang dirindukannya. Faustina yakin Allah melakukan kehendak-Nya dengan cara-Nya yang istimewa bagi setiap orang. Siapa pun yang hidup sesuai kehendak-Nya memuliakan Allah. Tugasnya adalah untuk mengasihi Allah dengan sepenuh hati. Hanya kasih yang selalu menjadi pola tatapannya,arah dan fokus seluruh hidupnya.
Kasih juga yang selalu dikejarnya, dibawa, dibagikan dan diwartakan Faustina. Maka meski kerap harus menanggung pekerjaan berat, penderitaan lahir batin, kesadaran kasih Allah menopang jiwa raganya, meneguhkan imannya. Sebab dia mengimani kemahakuasaan Allah atas dirinya dan seluruh pekerjaan dan hidupnya.
Bukan jenis pekerjaan yang mempunyai arti, tapi kasih akan Allah yang mendorong untuk melakukan pekerjaan.Bukan tuntas atau suksesnya pekerjaan yang mendatangkan pahala, tetapi kasih yang dibawa dalam hati, yang menjiwai pekerjaan tersebut.
Kasih memimpin pikirannya, mengarahkan hatinya, mendorong tindakannya, menundukkan kehendak dirinya. Kasih pula yang memampukannya mengasihi Allah sendiri dan jiwa-jiwa. Kasih juga yang membuat kita mengandalkan kasih Allah,dan memuliakan-Nya. Sungguh betapa indah kasih itu. Lebih indah jika kasih itu terjelma dalam hidup. Mengejar kasih sama dengan mengejar kekudusan. Melakukan tindakan kasih sama dengan memuliakan Allah. Yesus, kasihku, Engkaulah andalanku.
❇ Refleksi 🤔
❣️ Apakah segala perbuatanku dan pekerjaanku diwarnai kasih akan Allah?
❣️ Bagaimana aku tahu, kalau pekerjaan, perbuatan baikku dilandasi kasih akan Allah?
❣️ Apa perasaanku jika orang lain tidak menghargai pekerjaanku?
Doa : Tuhanku dan Allahku,terima kasih atas kasih-Mu untukku. Bentuklah hatiku agar lebih mengasihi-Mu.
✍️ Sr. Hedwilda Martine, KKS dalam WAG Divine Mercy
Recent Comments