Bersamamu aku tenang, Bersamamu, kubahagia

Bersamamu, ada damai, walaupun di tengah badai,..

Sepenggal syair lagu  rohani ini, selalu mengingatkan aku akan peran dan kasih Bunda Maria untukku dan untuk semua  anak manusia. Betapa bahagianya memiliki  Bunda, yang senantiasa  berada  dalam hidup. Ibu yang tidak hanya memelihara, mengasuh, mendidik, membimbing tetapi Ibu yang selalu memberi hidup. Ibu Maria yang memberi kehidupan. Seluruh  aspek hidupnya menginspirasi manusia.Warisan imannya, keteguhan harapannya, cintanya yang luar biasa besar kepada  Allah, keibuannya yang hangat dan meneduhkan jiwa, perlindungannya yang menentramkan hati, kelembutan cintanya yang menarik hati, pertolongannya yang  kuat dan pasti.

Bunda Maria, nama yang selalu indah dan keramat. Sekali saja aku memanggilnya, sudah selalu hadir bahkan dia  selalu ada, di dalam setiap peristiwa,suka dan duka, seperti  selalu ada  Di Kana, juga  di Kalvari. Hari-hari ini seperti  setiap hari sebelumnya  berabad-abad lamanya, nama Bunda  disebut, dan berlaksa permohonan dipanjatkan. Oh..Ibu yang tak pernah lelah mendengar  keluh kesah anak-anakmu dalam perziarahan ini. Oh ..Ibu yang tak mampu menahan apalagi menyembunyikan rahmat  yang dimohonkan anak-anaknya. Ibu yang selalu memberi, memberi semuanya, Ibu yang kaya akan rahmat, kaya akan kasih.

Berbahagialah hatiku, memiliki Ibu sepertimu, Ya Bundaku. Cukuplah bagiku sebagaimana diingatkan oleh St.Padre Pio: “ Betapa malanglah orang yang tidak datang kepada  Ibunda Maria. Mereka berpikir, mereka dapat mencapai surga  tanpa peran Bunda Maria.”

Bulan Rosario ini, merupakan bulan kaya akan rahmat, sebab anak-anak Maria diingatkan kembali untuk  berelasi mesra dengan Ibundanya. Bukan sekadar berbagi keluh kesah dalam aneka permohonan yang pasti dijawab dengan segera, namun lebih dari itu, akan dididik secara istimewa oleh Bunda, bagaimana mencintai Sang Putra.Tidak hanya itu, tangan kita akan dibimbingnya, diantar menuju Putra-Nya dan Sang Bunda akan berkata kepada kita  seperti kepada pelayan – pelayan di Kana : “ Apa yang dikatakan kepadamu, perbuatlah itu” ( Yoh.2 : 5)