Hari ini, bacaan Alkitab harian dari group KDV 193 adalah 1 Raja-raja 21. Saya sangat tersentuh dengan kisah ini, terutama ayat 29, bagaimana Allah memperlakukan raja Ahab yang telah berdosa tapi menyesal dan bertobat. Sebagai peziarah harapan, kisah ini menginspirasi saya untuk semakin beriman dan berpengharapan pada Allah yang sungguh besar belas kasih-Nya. Saya berkenan membagikan syering sederhana sebagai respon atas bacaan kisah Ahab ini.
Kita semua orang berdosa.Kita sungguh sadar bahwa dosa menjauhkan kita dari Allah. Kita tahu akibat dosa adalah penderitaan dan maut. Karena dosa kita layak dihukum.
Namun, apa yang tertulis dalam Alkitab, yang kita imani sebagai Sabda Tuhan, penuh dengan kisah di mana Allah berulang kali mengurungkan niat untuk menghukum manusia yang telah berdosa yang sangat menyakitkan hati-Nya. Mengapa?? Tidak sekedar, ketika si pendosa merendahkan diri di hadapan Tuhan, dengan sungguh-sungguh berniat dan melakukan tindakan sebagai wujud nyata pertobatan. Tetapi terutama karena memang besar belas kasih Allah.
Allah tidak sampai hati menghukum, ketika melihat adanya pertobatan. Sungguh, sampai saat ini, semua kita selalu saja diluputkan dari segala hal yang selayaknya kita terima karena dosa kita, semata-mata karena belas kasih Allah.
Siapakah aku ini sampai Allah membatalkan hukumanNya kepadaku karena salah dan dosaku??. Bukan karena aku pantas, tetapi karena Allah sungguh tak pernah akan mengingkari diri-Nya yang adalah Kasih..penuh belas kasih dan kerahiman.
Jika kita tahu semua itu, mari bersegera merendahkan diri di hadapan Tuhan. Datang kepada Tuhan penuh penyesalan dan ampun. Percaya saja, sebesar apa pun dosa kita pasti diampuni. Masih ragu?
Coba bacalah kisah indah ini, dalam 1 Raja-raja 21 tentang Raja Ahab. “1 RAJA-RAJA 21: 27- 29.
“Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban.Lalu datanglah firman Tuhan kepada Elia, orang Tisbe itu:”Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Masih banyak kisah lain yang sangat indah dalam alkitab yang memberi kesaksian tentang besarnya belas kasih Allah bagi umat-Nya yanh sadar akan dosa, mau merendahkan diri dan bertobat.
Allah yang sama, tak pernah berkurang belas kasih-Nya dari dulu, sekarang dan selamanya. Jika Tuhan sudah melakukan untuk mereka, pasti Allah yang sama akan melakukan untuk saya dan Anda juga. Yakin dan berpengharapanlah. Sebab siapa yang menaruh harapan pada Tuhan tidak pernah akan kecewa.Pengharapan tidak mengecewakan.@hm
Recent Comments