Bila kemarau rasa hatimu tiba

Jangan cemas dan panik

Hanya sejenak dia menyapamu

Sesaat saja untuk meyakinkanmu

Bahwa hidup ini indah

Namun, tak layak untuk dimiliki

Semua pasti akan berlalu

 

Bila kemarau rasa hatimu menghampiri

Ketahuilah, Sudahnya akan tampil musim semi

Yang merona dalam hatimu

Bagaikan kembang indah di pagi hari

 

BIla kemarau rasa hatimu mengganas

Bagaikan kubangan air yang mengering

Karena ganasnya sengatan mentari hidup

Jangan menjadi lemah

Sebab di padang gurun pun

Selalu ada oase pelega dahaga hidup

 

Bila kemarau rasa cintamu mengendap

Biarkan semuanya menguap sejenak

Jangan menahan dengan tanganmu

Jangan membendung dengan tubuhmu

Semilir angin berhembus

Akan membawanya pergi seiring waktu

 

Ketahuilah

Setiap rasa akan tiba silih berganti

memenuhi benak, menggoda nurani

Tapi akan segera usai

Sebab sudah terpahat sejak dahulu kala

Oleh Sabda Sang Kebijaksanaan

Bahwa Semua ada waktu

Daur dan musim yang silih berganti

Membuat hidupmu indah untuk dinikmati

 

Bila kemarau rasa tiba

Dan cintamu seolah hambar tanpa rasa

Kasihmu seolah hilang tanpa jejak

Ketahuilah

Cintamu sedang bermetamorfosis

Untuk menjadi  bentuk yang lain yang lebih baik

 

Bila kemarau rasamu tiba

Dan  asamu lenyap sejenak

Biarkan kakimu tetap tegak berdiri

Jangan goyah

Jangan beranjak dan lari

Bertahanlah di sini

Sebab masih ada bumi yang kokoh

Yang menatang tubuhmu

Untuk tetap berdiri.

 

Bila kemarau rasamu tiba

Bersyukurlah

Sebab pada saat yang sama

Penciptamu  sedang mendekat

Karenanya , segalanya tersingkir

Dan engkau harus sendirian

Dalam kemarau rasa hati yang pedih

Supaya kau tahu

Bagaimana cara terbaik

Menerima hadir-Nya

Yang menyejukkan jiwamu.**hmartine