SENIN, PEKAN BIASA XXVII
PERINGATAN WAJIB SANTA PERAWAN MARIA, RATU ROSARIO
Gal 1:6-12; Mzm 111:1-2.7-8.9.10c; Luk 10:25-37
Kisah tentang orang Samaria memberikan gambaran perihal pemuridan Kristen, yaitu kasih kepada sesama (pelayanan) dan kasih kepada Allah (doa). Keduanya merupakan paduan jalan kepada kehidupan kekal seperti yang ditanyakan oleh ahli Taurat. Kisah tentang orang Samaria dimaksudkan untuk menentang pola pikir yang salah tetapi diterima begitu saja sebagai sebuah kebenaran yang diyakini. Orang-orang Samaria dicemoohkan oleh orang-orang Yahudi karena dianggap atau dipandang memiliki iman yang tidak sejati. Tetapi justru orang Samaria melakukan pelayanan kasih yang dihindari oleh pemimpin agama Yahudi sekali pun.
Di awal suratnya kepada Jemaat di Galatia Paulus menyatakan kritik tajam untuk mempermalukan mereka. Hal ini terjadi karena Jemaat secara gampang meninggalkan komitmen dan kesetiaan pada Injil Allah dan memilih injil yang lain, yaitu pewartaan para Yudaizantes (orang-orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen tetapi tetap berpegang pada hukum dan kebiasaan Yahudi).
Tanggal 7 Oktober ditetapkan oleh Gereja sebagai hari peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Penetapan ini terjadi berdasarkan pengalaman iman. Dikisahkan bahwa pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat itu disebut Lepanto. Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Berhadapan dengan itu, Paus Pius V menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki. Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari armada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus. Tgl. 7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik. Armada Turki berhasil dikalahkan. Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario.
Sejauh mana aku telah melakukan pelayanan kasih secara tulus ikhlas? Apakah aku gampang tergoda oleh macam-macam tawaran dunia yang menarik? Apa saja tawaran dunia yang sangat menarik bagiku? Apa tuntutan iman yang saya rasakan sangat berat saat ini?
Mari melakukan pelayanan kasih kepada sesama dan kepada Allah sebagai wujud iman kita. Mari bersama Bunda Maria Ratu Rosario berpegang teguh pada iman di tengah-tengah tawaran dunia ini.
Tuhan memberkati. RD AMT
Recent Comments