Sharing renungan 💝 BHSF 1614 – 1616

Ayat BHSF yang berkesan

BHSF 1614

_*(A ) Hari ini, salah seorang suster datang menjengukku dan berkata,“Suster, aku merasakan sesuatu yang aneh, seolah-olah ada sesuatu yang mengatakan supaya aku datang kepadamu dan menyerahkan sejumlah permasalahanku kepadamu sebelum engkau meninggal. (1614)

(B) Kiranya Suster dapat memohon kepada Tuhan Yesus dan membereskan permasalahanku ini. Sesuatu terus berbisik kepadaku bahwa engkau akan mampu memperoleh karunia ini bagiku.” Aku menjawabnya dengan terus terang bahwa sungguh, sesudah kematianku aku akan mampu memperoleh lebih banyak rahmat dari Tuhan Yesus daripada sekarang ini.  “Di hadapan takhta-Nya,Suster, aku akan mengingat engkau.” (1614)

😇 BHSF 1615

Ketika aku memasuki ruang tidur di dekat kamarku untuk menengok para suster yang sedang sakit, salah seorang dari mereka berkata kepadaku, “Suster, kalau engkau meninggal, aku sama sekali tidak akan takut kepadamu. Sesudah engkau meninggal, datanglah menengok aku sebab aku akan membeberkan kepadamu rahasia jiwaku, dan aku ingin engkau membereskan permasalahanku itu bersama Tuhan Yesus. Aku tahu engkau dapat memperoleh karunia ini dari Dia.” (1615)

Karena ia berbicara di hadapan umum, maka aku menjawabnya begini,  “Tuhan Yesus sangat cermat. Maka Ia tahu persis semua rahasia yang ada di antara Dia dan suatu jiwa. Ia tidak memberitahukannya kepada siapa pun.” (1615)

Relevan KS:

📘✝ Markus 11 : 24

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

📘✝ Yakobus 5 :16

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

❇️  Relevan BHSF:

BHSF  1525

Pada suatu hari, salah seorang suster datang kepadaku dan meminta aku mendoakannya, sambil mengatakan kepadaku bahwa ia tidak tahan lagi mengahadapi situasi. “Maka, doakanlah saya, Suster.” Aku menjawab bahwa aku akan mendoakannya, dan aku memulai suatu novena kepada Kerahiman Ilahi. aku tahu bahwa Allah akan memberi dia Rahmat,tetapi aku tahu juga bahwa ia tidak akan puas ketika menerimanya. Tetapi aku terus berdoa karena ia telah meminta aku melakukannya.

❇Sharing Renungan

Kita semua membutuhkan dukungan doa dari orang lain, terutama orang yang mengasihi kita. Meski kita sendiri dapat berdoa, namun meminta orang lain mendoakan kita merupakan suatu ungkapan kerendahan hati. Semakin banyak orang  mendoakan kita, semakin kita merasakan kekuatan dan kuasa doa yang bekerja dalam diri kita.Doa orang benar sangat besar kuasanya.

Beberapa rekan suster Faustina tergerak hati memohon pertolongan doa dari Faustina karena merasa sangat yakin bahwa Tuhan akan memberikan rahmat yang dibutuhkannya melalui doa Faustina. Faustina memenuhi permohonannya sekarang dan juga nanti setelah kematiannya. “*Aku menjawabnya dengan terus terang bahwa sungguh, sesudah kematianku aku akan mampu memperoleh lebih banyak rahmat dari Tuhan Yesus daripada sekarang ini.“Di hadapan takhta-Nya, Suster, aku akan mengingat engkau.”

Saya juga sangat yakin dan  percaya pada janji Faustina ini dan berdoa melalui perantaraan  St. Faustina terutama ketika menulis renungan BHSF. Saya biasa berdoa seperti ini: “Kaka santa, saya tidak tahu mau menulis apa. Saya tidak tahu mana teks Kitab Suci dan teks BHSF yang cocok dan menguraikannya. Saya juga tidak tahu  kebutuhan semua teman di wag. Hanya Yesus dan Kaka santa yang tahu persis apa yang kami butuhkan untuk keselamatan badan dan jiwa kami. Tolong saya, mintalah kepada Yesus dan tunjukkan apa yang perlu kurenung dan kutuliskan.”

Benar adanya, ungkapan sederhana yang tiap kali diungkapkan saat merenung dan menulis,  telah membuat saya berani untuk tetap syering meski  merasa tidak mampu atau malu manakala tersentuh dan tersentak oleh kemiripan pengalaman  Faustina dengan pengalaman hidupku namun aku  belum mampu mengatasinya.Pertolongannya  meneguhkan saya untuk tetap bertahan dan setia menulis meski sering tergoda untuk berhenti. Sebuah doa sederhana yang mampu menguraikan pergumulanku menjadi suatu tindakan pengurbanan sekaligus mengarahkanku kepada pertobatan budi dan batin.

Satu keyakinan saya terhadap St. Faustina : Kalau Tuhan Yesus saja mempercayakan Faustina untuk  melakukan segala hal untuk  menyelamatkan jiwa-jiwa,  saya  pun mau mempercayakan diri pada pertolongan doanya untuk segala hal. Saya yakin pasti ditolong untuk satu hal kecil ini. Kalau untuk hal sederhana, Faustina mau melakukan untukku, apalagi untuk keselamatan jiwa-jiwa.  Saya merasa  rugi besar, kalau berdevosi kepada Kerahiman Ilahi, tekun mendoakan koronka, tetapi saya  kurang karib dengan Faustina. Padahal sejak masih hidup di dunia, kesatuannya dengan Tuhan tak terpisahkan dan aku mengenal Kerahiman Ilahi karena Tuhan telah memakainya untuk mewartakannya melalui pengurbanan dan buku hariannya.  Faustina pendoaku, Yesus andalanku.

❇ Refleksi

❣Seberapa sering aku memohonkan pertolongan doa Santa Faustina?

❣Apakah aku juga sering dimintai  doa oleh orang lain dan apakah aku menepati janji untuk mendoakan mereka?

❣Adakah pengalaman pertolongan nyata dari Tuhan melalui orang-orang yang kumintai doa?

❇Doa

_Ya TUhanku dan Allahku. Aku bersyukur kepada-Mu atas rahmat kasih dan kerahiman yang Kau curahkan kepadaku melalui doa, kasih St  Faustina dan devosi Kerahiman Ilahi.Amin.