📖😇 BHSF 1228
-Hari Kesembilan_ HARI INI, BAWALAH KEPADA-KU JIWA-JIWA YANG SUAM-SUAM KUKU, DAN BENAMKANLAH MEREKA DI DALAM LUBUK KERAHIMAN-KU.JIWA-JIWA INI PALING NYERI MELUKAI HATI-KU.KARENA JIWA-JIWA YANG SUAM-SUAM KUKU INI,JIWA-KU MERASAKAN KEJIJIKAN YANG PALING MENGERIKAN DI TAMAN GETSEMANI. MEREKALAH YANG MENYEBABKAN AKU BERSERU KEPADA BAPA, ’BAPA, AMBILLAH PIALA INI DARI-KU, KALAU INI MEMANG KEHENDAK-MU!’ BAGI MEREKA,HARAPAN TERAKHIR UNTUK SELAMAT ADALAH BERLARI KEPADA KERAHIMAN-KU.”
📖😇 BHSF 1229
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa-jiwa yang suam-suam kuku,yang bagaimana pun sudah direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim. Bapa Kerahiman, berkat Sengsara Putra-Mu yang pedih dan berkat sakratulmaut-Nya selama tiga jam dikayu salib, aku mohon kepada-Mu: Biarlah mereka pun memuliakan lubuk kerahiman-Mu…
❇️📘✝️ Relevan KS:
📘✝️ Matius 5: 37 : Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari di jahat.
📘✝️ Wahyu 3: 15-16 :Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
❇️ 📖😇 Relevan BHSF:
📖😇 BHSF 1209 : Aku tidak akan menolak apa pun dari jiwa yang engkau bawa ke mata air kerahiman-Ku.Demi kekuatan Sengsara-Ku yang pedih,setiap hari hendaknya engkau minta kepada Bapa-Ku Rahmat bagi jiwa-jiwa ini.
📖😇 BHSF 1146 : Aku tidak dapat menghukum para pendosa, juga pendosa yang paling jahat, kalau ia mengajukan permohonan kepada kemurahan-Ku; sebaliknya, Aku akan menyelamatkan dia berkat kerahiman-Ku yang tak terbatas dan tak terselami.
❇️ Sharing Renungan 🤔✍️
Faustina sangat setia dan taat melakukan titah Tuhan. Semua karena cinta akan Allah yang kemahakuasaan kerahiman-Nya tak terbatas. Sesuai petunjuk dan perintah Yesus sendiri, Faustina mengadakan novena Kerahiman Ilahi. Dalam kesederhanaan dan kepapaan jiwanya, Faustina berpadu hati dengan Yesus yang tersalib, membawa jiwa-jiwa.
Yang menarik bagi saya adalah jiwa yang suam-suam kuku, yang bagi Yesus, jiwa ini paling nyeri melukai hati-Nya. Jiwa suam-suam kuku ini, membuat Yesus merasa kejijikan yang paling ngeri di taman Getsemani. Jiwa yang membuat hati Yesus remuk redam, berdoa sampai berpeluh darah, bergumul dengan maut.
Seperti apakah jiwa yang suam-suam kuku itu? Saya memahami jiwa suam-suam kuku seperti ini. Tidak dingin tidak panas. Jiwa yang setengah hati; yang percaya, namun tidak sungguh-sungguh mengimani. Yang beriman, tetapi tidak hidup sesuai iman. Jiwa yang ragu-ragu dan bimbang, yang dalam keraguan tidak berharap dan mengandalkan Allah. Jiwa yang tidak bersungguh-sungguh; tidak mencintai Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Jiwa yang mengakui Allah dengan bibirnya tapi hatinya menjauh dari Allah. Jiwa yang merasa diri sebagai anak-anak Allah, namun hidupnya tidak mencerminkan martabatnya sebagai Anak Allah.
Jiwa yang sungguh menjijikan, yang seolah memberi harapan palsu pada Allah dan mungkin juga sesama, dan menipu diri sendiri. Hanya Tuhanlah yang tahu, yang mengenal isi hati, yang menguji sanubari, dan tahu segala pekerjaan setiap jiwa. Betapa ajaibnya kasih Allah, untuk jiwa-jiwa seperti inilah, Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Jiwa yang selayaknya: dihukum, dibuang, dan dibinasakan, tapi tidak dihukum, dibuang dan dibinasakan oleh karena kemurahan, kerahiman Allah yang tak terselami dan tak terbatas.
🤔 Merenung harapan keselamatan bagi jiwa-jiwa yang suam-suam kuku, aku menyadari, sungguh, ya Tuhan, aku adalah jiwa yang suam-suam kuku itu. Sebab tidak pernah penuh cintaku pada Tuhan. Hidup yang di depan mata orang atau dalam pandanganku yang picik ini, kurasakan sudah baik, namun belum tentu dalam pandangan-Mu. Sungguh, aku merasakan diriku memang sungguh menjijikan bagi Yesus.Jika hidup sehari-hari saja,aku tidak begitu menyukai orang-orang yang acuh tak acuh atau tidak menepati janji, atau pemberi harapan palsu, demikian aku dapat memahami betapa Tuhanku jijik dengan kedosaan diriku.
Namun, berkat kasih karunia Allah, aku yang menjijikan ini, diberi kesempatan untuk: bertobat, dipulihkan, disegarkan, dikobarkan nyala kasih hatiku, dan diteguhkan semangatku, untuk selalu mengandalkan Allah. Sungguh, dalam puncak kesadaran kepapaan diri yang suam-suam kuku, aku berharap dan mengandalkan kerahiman-Mu. Yesus andalanku.
❇️ Refleksi 🤔❣️❓
❣ Seperti apakah keadaan jiwaku? Apakah hidupku selalu menyenangkan hati Allah?
❣Apakah aku juga termasuk golongan jiwa yang suam-suam kuku?
❣Apa yang dapat kulakukan terhadap jiwa yang suam-suam kuku?
❇️ Doa
Tuhanku dan Allahku, syukur pujian dan kemuliaan bagi kerahiman-Mu. Oleh darah suci-Mu, Kau basuh dosaku yang menjijikan.
❇️👋💟 Ajakan iman :Mari, hari ini kita satu kali untaian koronka untuk jiwa yang suam-suam kuku.
( by Sr. H.Martine KKS diposting di WAG Divine Mercy , 8 Oktober 2021). Semoga menjadi berkat bagi pencinta devosi Kerahiman Ilahi)
Recent Comments