KAMIS, PEKAN BIASA
1Raj. 11:4-13; Mzm. 106:3-4,35-36,37,40; Mrk. 7:24-30.

Ketika makin terkenal dan semakin tua, Salomo dirongrong oleh ketidaksetiaannya kepada perintah Allah. Ia membiarkan dirinya dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan asing yang dibawa oleh isteri-isterinya. Kesetiaan terhadap perintah dan perjanjian dengan Allah menjadi amat kendor dan permisif. Akibatnya, kerajaannya menjadi hancur berantakan. Namun, karena Tuhan mengingat kesetiaan Daud, bapanya, maka hukuman terhadap ketidaksetiaan Salomo tidak segera dilaksanakan.

Penyembuhan anak perempuan Siro-Fenesia menunjukkan prioritas perutusan Yesus. Ada prioritas dalam pelaksanaannya, yaitu sikap setiap orang untuk menanggapi tawaran kasih karunia Allah. Keterbukaan hati perempuan Siro-Fenesia menentukan terwujudnya tawaran kasih karunia Allah.

Sejauh mana aku telah membina kesetiaan imanku kepada Allah? Bagaimana keterbukaan hatiku untuk menanggapi tawaran kasih karunia Allah bagi keselamatanku dan sesamaku?
Mari membina kesetiaan iman kita kepada Allah. Mari membuka hati kita seutuhnya untuk menanggapi tawaran kasih karunia Allah bagi keselamatan kita semua.
Tuhan memberkati.(RD AMT)