MINGGU BIASA XX: HARI RAYA SP. MARIA DIANGKAT KE SURGA
Why 11:19a; 12:1, 3-6a, 10ab; Mzm 45:10bc,11,12ab; 1 Kor 15:20-26; Luk 1:39-56

Lukas bercerita bahwa setelah menerima kabar dari malaikat Gabriel, Maria bergegas melawati Elisabet. Roh-lah yang membimbing Maria melakukan lawatan tersebut. Roh itulah juga yang menggerakkan Elisabet dan Yohanes yang ada di dalam kandungan melonjak kegirangan. Di dalam kegirangannya, Elisabet memuji Maria sebagai ibunda sang Penyelamat yang telah percaya bahwa Sabda Tuhan kepadanya akan terlaksana. Maria menyambut pujian itu dengan melambungkan kidungnnya yang dikenal dengan nama Magnificat, sesuai dengan kata pertama kidung itu dalam bahasa Latin. Kidung ini sangat kuat dipengaruhi oleh kidung yang dinyanyikan oleh Hanna, ibu Samuel, sesudah kelahiran Samuel lewat campur tangan sang Ilahi (1 Sam 2:1-10). Melalui kidung itu Maria mau menyatakan tindakan “belas kasih “ yang luar biasa dan istimewa dari pihak Allah untuk menyelamatkan manusia.

Yohanes mengalami sebuah penglihatan. Bait Allah di surga terbuka dan tabut perjanjian kelihatan di dalamnya. Tampaklah seorang wanita mulia yang sedang melahirkan seorang anak. Ia dihadang oleh seekor naga merah yang besar. Naga itu hendak menelan puteranya segera sesudah dilahirkan. Wanita itu adalah lambang Gereja yang dengan perjuangan berat melahirkan Kristus di dalam hati setiap orang. Namun setan senantiasa merong-rong untuk selalu menggoda dan menyerang. Namun kekuatan Kristus akan selalu menang jaya kalau setiap orang beriman tetap gigih melawan serangan iblis itu.

Paulus menegaskan keyakinan imannya. Keyakinan itu didasarkan pada kebenaran bahwa Kristus telah bangkit. Kebangkitan Kristus itu merupakan sebuah janji dan jaminan bagi setiap orang. Jika dosa Adam mendatangkan kematian bagi semua orang karena ketidaktaatan kepada rencana dan kehendak Allah, maka kebangkitan Kristus mendatangkan kehidupan bagi setiap orang yang taat dan terbuka untuk melaksanakan rencana dan kehendak Allah. Melalui ketaatan kepada Allah, Bapa-Nya dalam sengsara dan kematian-Nya, Kristus telah menundukkan segala sesuatu kepada diri-Nya dalam kebangkitan-Nya, baik rohani maupun jasmani. Dengan demikian, Kristus telah menjadi janji dan jaminan bagi setiap orang yang taat dan terbuka untuk melaksanakan rencana dan kehendak Allah.

Janji dan jaminan itu terlaksana dalam diri Maria bunda-Nya. Maria yang telah menyatakan diri taat dan terbuka untuk melaksanakan rencana dan kehendak Allah secara total menerima anugerah istimewa. Ia diangkat ke surga dengan jiwa dan badannya. Keyakinan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga dengan badan dan jiwanya merupakan Tradisi Suci yang sudah diimani oleh Gereja sejak abad ke-6. Namun baru ditetapkan menjadi Dogma melalui bulla Paus Pius XII tanggal 1 November 1950, yang berjudul Munificentissimus Deus. Dogma ini berhubungan dengan Dogma Immaculate Conception/Maria dikandung tanpa noda, yang diajarkan oleh Paus Pius IX, 8 Desember 1854.

Sejauh mana aku telah memiliki keyakinan yang teguh bahwa Kristus adalah janji dan jaminan bagi diriku? Maria telah menerima janji dan jaminan istimewa, ia diangkat ke surga dengan badan dan jiwanya, apakah janji dan jaminan istimewa yang aku harapkan dari imanku? Bagaimana aku telah menghidupi janji dan jaminan istimewa imanku itu? Sejauh mana aku telah menyatakan diriku taat dan terbuka untuk melaksanakan rencana dan kehendak Allah?

Mari membangun keyakinan yang teguh bahwa Kristus adalah janji dan jaminan bagi diri kita. Mari hidup di dalam janji dan jaminan istimewa iman kita seperti Bunda Maria.
Tuhan memberkati. RD AMT