KAMIS, PEKAN BIASA XXIX
Ef 3:14-21; Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; Luk 12:49-53.

Kedatangan Yesus ke dunia membawa api. Bahkan, Ia merindukan betapa api itu bernyala. Api itu adalah Roh Kudus yang menjadi kekuatan yang mengubah segalanya dan menjadi penentuan bagi segalanya. Namun tidak semua orang mampu menerima-Nya. Maka, akan terjadi pemisahan yang tidak bisa dielakkan. Oleh karena itu, setiap orang dituntut untuk menentukan sikapnya yang tegas dan jelas. Sebab dengan sikap seperti itu setiap orang bisa diharapkan ikut terlibat dalam perjuangan mewujudkan cinta kasih.

Paulus berdoa memohon agar jemaat diteguhkan dalam kekuatan Roh Kudus sehingga menjadi manusia rohani. Manusia rohani ialah manusia baru yang dibangun dalam kasih Kristus. Oleh karena itu, setiap orang beriman dituntut untuk berakar dalam kasih Kristus. Berakar dalam kasih Allah berarti membiarkan Roh Kudus memberikan daya untuk terlibat dalam mewujudkan cinta kasih sesuai rencana dan kehendak Allah.

Apa aku sungguh berakar dalam Kristus? Bagaimana aku telah membiarkan Roh Allah bekerja dalam diriku untuk terlibat dalam perwujudan cinta kasih Allah? Bagaimana penentuan sikapku?
Mari membuka hati kita bagi Roh Allah untuk bekerja dalam diri kita sehingga kita terlibat dalam perwujudan cinta kasih Allah. Mari menentukan sikap kita untuk berakar pada kebenaran dalam kasih Allah.
Tuhan memberkati. *RD AMT