Hari ini, banyak orang merayakan hari Valentin dengan berbagai cara. Anak-anak dan remaja, kaum muda dan para suami istri, orang tua dan anak-anak memiliki caranya masing-masing untuk memaknainya. Di sekolah, di tempat kerja, di rumah-rumah, ada perayaan dan momen istimewa. Di media sosial dipenuhi dengan ucapan dan tampakanya semua merasa senang dan bahagia. Beberapa yang lain mencoba memaknai secara lebih dalam melalui refleksi dan syering dan di-share-kan dalam media sosial. Bahkan renungan-renungan rohani juga berkisah seputar hari special ini. Apapun itu, yang pasti semua kita sangat antusias berbicara tentang kasih sayang.Suatu pertanda bahwa hidup kita tak lepas dari kasih sayang yang mesti diungkapkan secara nyata dan dapat dirasakan orang lain.Bahwa kita semua masih selalu dan masih sangat membutuhkan sedikit perhatian dan kasih sayang dari semua orang lain di sekitar kita. Dan bahwa dunia kita membutuhkan kasih sayang.Saya mencoba memaknai hari kasih sayang ini dengan merenung kasih sayang yang hidup dan nyata dalam Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep dan mengungkapkan kasih sayangku pada Allah dan dunia dengan berbagi dengan Anda.
Kasih Sayang Keluarga Kudus
Seluruh hidup Keluarga Kudus Yesus Maria dan Yosef diwarnai, dipenuhi, dilingkupi oleh kasih sayang.Kasih sayang ini, amat nyata dalam diri Bapa Yosef, Bunda Maria dan Sang Putra Ilahi Yesus Kristus. Tentang ini, termaktub dalam salah satu Litani Keluarga Kudus : Keluarga Kudus yang diwarnai oleh kesalehan, kerja dan kasih persaudaraan. Sebagai manusia biasa, yang hidup dalam keluarga sederhana di tengah keluarga lainnya dalam masyarakat dan tradisi budaya Yahudi pada masa itu, mereka pasti memiliki cara –cara khusus dan istimewa dalam mengungkapkan kasih sayang satu sama lain. Dalam beragam gambar Keluarga Kudus, kalau kita memandangnya lebih lama atau tepatnya kontemplasi gambar KKYMY, kita dapat menemukan satu hal yang sama yakni tampak adanya kedamaian dalam diri mereka dalam rumah tangga mereka, yang diwarnai oleh kasih sayang.
Kasih sayang itu, tidak sekedar cerita atau kisah.Tidak semata-mata ada bersama atau selalu bersama. Kasih sayang itu tidak cukup dengan pemberian atau hadiah. Kasih sayang itu tidak cuma sebatas sentuhan kasih yang dapat dirasakan secara fisik. Kasih sayang yang sempurna dalam Keluarga Kudus pada hemat saya, mengandung tiga unsur yang terungkap secara nyata dan hidup dalam diri mereka dan dalam keluarga mereka yakni Kesalehan, kerja dan kasih persaudaraan.
Kasih Sayang Terungkap dalam Kesalehan Hidup
Kata saleh memiliki arti taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah,suci dan beriman.Kesalehan berarti ketaatan dalam menjalankan ibadah dan kesungguhan dalam menunaikan ajaran imannya yang tercermin dalam sikap hidupnya. Yesus, Maria dan Yosef adalah pribadi-pribadi yang saleh. Sebagai pribadi, masing-masing mereka adalah pribadi yang taat, suci, beriman dan semua ini tercermin dalam seluruh sikap hidupnya. Maria dan Yosef yang saleh, mendidik,membimbing, membesarkan dan mengasuh Yesus dalam nuansa kesalehan. Tentang ketaatan Keluarga Kudus, kesucian dan kepatuhan mereka dalam menjalankan ibadah dan taat kepada kehendak Allah sudah kita renungkan.
Kita dapat mengatakan, bahwa kesalehan Keluarga Kudus begitu tampak karena mereka penuh kasih sayang. Rasa kasih sayang, ungkapan kasih sayang pertama-tama mereka tujukan kepada ALLAH sendiri. Karena Allah adalah sumber, dasar dan tujuan dari seluruh kasih sayang mereka. Karena kasih kepada Allah, mereka mau taat, saling menghargai kesucian hidup dan bersungguh-sungguh dalam segala hal. Kitalah yang menamai pola hidup beriman mereka sebagai suatu kesalehan. Tak seorang pun dikatakan saleh jika tidak menunjukkan sikap dan perilaku yang taat beribadah,tampak damai,patuh setia dan hidup suci. Kesalehan dengan sendirinya terpancar dari dalam diri dan orang lainlah yang menangkap pancaran kesalehan dan mengungkapkannya. Karena sesuatu yang baik, indah dan mulia tak dapat disembunyikan, akan bersinar dan memancar dengan terang. Hidup Keluarga Kudus Yesus, Maria Yosef, tidakhanya diwarnai kesalehan, tetapi memancarkan kesalehan imani.
Kasih Sayang Terwujud dalam Kerja
Kasih sayang bukanlah untaikan kata-kata indah, bukan alunan musik merdu meskipun kita membutuhkan sesuatu yang indah yang menenangkan rasa dan membuai angan. Kasih sayang yang sesungguhnya dan sempurna terungkap dalam pola hidup Keluarga Kudus Yesus Maria Yosef. Kerja. Kerja merupakan salah satu bukti nyata kasih sayang satu sama lain, terhadap keluarga, masyarakat dan dunia. Dengan bekerja, hidup terjaga, terawat dan terjamin. Keluarga Kudus pekerja keras. Bahkan Bapa Yosef mendapat gelar, Santo Yosef pekerja dan didaulat sebagai pelindung para pekerja. Yesus juga bekerja bersama ayah asuh-Nya di bengkel kayu. Sang Bunda bekerja merawat rumah tangganya. Semua mereka bekerja, bapa Yosef, Ibu Maria dan Yesus.
Yang terindah dari pola kerja Keluarga Kudus Yesus Maria Yosef adalah bahwa kerja merupakan ungkapan kasih sayang kepada Allah dan kepada seisi rumah mereka satu sama lain. Rasa tanggung jawab atas hidup dan kehidupan yang mesti dipelihara secara jasmani, mental dan spiritual. Kerja mereka lebih merupakan ungkapan kesalehan hidup, bukan sekadar hidup untuk bekerja seperti kebanyakan orang. Atau dengan kata lain, orang yang saleh pasti bekerja bahkan bekerja keras, sebab mereka sangat mengasihi Allah yang telah menganugerahkan waktu dan segala bakat dan kemampuan untuk dibagikan kepada orang lain. Kerja sebagai sebuah ungkapan kesalehan, dimaknai Keluarga Kudus dengan sikap saling berbagi,selalu ada dan hadir untuk orang lain. Apa yang terjadi dalam rumah tangga Nasaret, dalam diri Maria dan Yosef, yang tidak kelihatan dan dikisahkan penulis Kitab Suci, terlihat jelas dalam pewartaan dan pelayanan Yesus di tengah orang banyak.Selama tiga puluh tahun, sebagai karakter “manusiawi” Yesus yang saleh dan pekerja keras sudah terbentuk, terlatih dan terjadi pembiasaan di rumah Nasaret, maka tak mengherankan Hati-Nya selalu berkobar oleh belas kasihan dan selalu berbagi untuk semua orang, sampai memberikan diri sehabis-habisnya di kayu Salib.
Pekerjaan Keluarga Kudus adalah melulu melakukan kehendak Bapa di surga. Itulah pekerjaan utama Maria, Yosef dan Yesus. Yesus bahkan mengungkapkan dengan jelas bahwa pekerjaan yang dikehendak Bapa adalah percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Inilah ungkapan kesalehan hidup.
Kasih Sayang Nyata dalam Kasih Persaudaraan
Kasih sayang itu selalu memberi. Kita dapat memberi pertama-tama umumnya kepada orang yang dikasihi,dalam keluarga, sebagai saudara satu sama lain, yang kemudian berkembang, memberi kepada orang di sekitar kita dan semua orang yang membutuhkan, memberi kepada makluk ciptaan lain, memberi kepada dunia. Keluarga Kudus Yesus Maria Yosef menyatakan kasih sayang mereka, dalam hidup kekeluargaan dalam rumah tangganya yang damai dan tentram. Kasih sayang ini pula disalurkan kepada kerabat, tetangga dan akhirnya semua orang. Lihatlah apa yang dilakukan Yesus selama tiga tahun lebih, hidup bersaudara dengan semua orang. Yesus memilih rasul-rasul-Nya, dan menegaskan bahwa para murid dan semua pengikut-Nya adalah saudara dan saudari-Nya. “Barangsiapa melakukan kehendak bapa-Ku, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudaa-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Hal ini hanya bisa terjadi dan terungkap ketika seseorang hidup saleh dan pekerjaan utamanya adalah melakukan kehendak Allah. Jika tidak, tidak begitu mudah kita mengakui orang lain sebagai saudara dan hidup dalam kasih persaudaraan. Kita semua yang beriman pada Kristus Yesus, disebut Yesus sebagai saudara.Kita seorang pendosa yang hidup di tengah orang-orang berdosa , diangkat Yesus sebagai saudara jika kita melakukan kehendak Allah.
Setiap Hari adalah Hari Kasih Sayang
Dalam Keluarga Kudus, setiap hari adalah hari kasih sayang. Kasih sayang kita, mendapatkan pemaknaan yang mendalam dan ilahi dalam rangkulan kasih Ilahi Allah Tritunggal mahakudus. Tiada satu pun cinta manusiawi kita yang setara dengan kasih sayang Allah yang tanpa batas, tiap-tiap hari, bahkan tiap-tiap saat selalu baru untuk kita masing-masing dan orang yang kita kasihi. Hari kasih sayang ini, merupakan momen istimewa untuk bersyukur kepada Allah atas kasih Allah yang tak terbatas, tak terbalaskan dan tak terkatakan yang kita alami selalu dan selamanya.
Bagi Keluarga Kudus tidak ada hari-hari khusus untuk mengungkapkan kasih kepada Allah dan satu sama lain. Setap hari bahkan setiap saat adalah hari atau saat untuk saling mengasihi, saling sayang satu sama lain. JIka sekiranya kita memahami ini, dan merindukannya, maka mungkin sekali bagi kita untuk memaknai kasih sayang lebih lebih mendalam, rohani dan Ilahi. Terlalu lama jika menunggu setiap 14 Februari baru mengungkapkan kasih sayang. Tiap-tiap hari Anda dan saya dapat mengungkapkan kasih sayang itu dengan beragam cara. Namun perlu satu cara baru dengan meniru teladan KKYMY yakni menempatkan kasih sayang pertama-taman kepada Allah, maka semua yang lainnya akan mengalir dan terpenuhi dengan sendirinya.
Masih ada waktu hari ini, saat ini, Allah menanti ungkapan kasih sayang Anda kepada Allah. Apa bentuknya?? Duduklah sejenak dengan tenang dan pandanglah seluruh tubuhmu, sadarilah keberadaanmu dan lihatlah orang-orang yang kaukasihi, pandanglah mereka dengan matamu yang penuh kasih, pandanglah alam sekitarmu,lihat dan dengarlah, katakan dan tuliskan dalam hatimu sebagai sebuah ungkapan kasih sayangmu kepada Allahmu. Keluarga Kudus telah melewatkan masa hidup mereka dengan cara itu, yang selalu sama dan baru tiap-tiap hari dan hidup mereka tenang, aman, damai dan terberkati selamanya untuk Anda, saya dan dunia. Hidup Anda pun akan berubah, berbuah dan menjadi berkat bagi orang-orang yang Anda kasihi dan terutama untuk orang-orang yang sengaja tidak Anda kasihi,orang –orang yang Anda kategorikan sebagai orang lain, orang tidak dikenal, mungkin musuh atau apapun. Jika Anda memiliki kasih sayang kepada Allah, sayangi mereka juga dengan bersyukur dan berdoa sejenak.Inilah saat kasih sayang, hari ini dan tiap-tiap hari selama dinamakan hari ini,hari kasih sayang. Oh..Keluarga Kudus yang diwarnai oleh kesalehan, kerja dan kasih persaudaraan, sucikanlah kami dan limpahkan kasih sayangmu bagi semua yang menaruh harapan pada doa-doamu. *hm
Recent Comments