Sharing renungan 💝 BHSF 1436 – 1440
❇️ Ayat BHSF yang berkesan 🌟
😇 BHSF 1436
Tuhan, memang Engkau sering memperlihatkan kepadaku gelegar amarah-Mu. Tetapi, berhadapan dengan jiwa-jiwa yang rendah hati, murka-Mu lenyap seketika. Memang Engkau sangat agung, ya Tuhan, tetapi Engkau membiarkan diri-Mu dikuasai oleh jiwa yang papa dan sangat rendah hati. O kerendahan hati, keutamaan yang paling berharga, betapa sedikitnya jiwa-jiwa yang memiliki engkau! Di mana-mana, aku hanya menyaksikan sesuatu yang mirip dengan keutamaan ini,tetapi tidak pernah menyaksikan keutamaan kerendahan hati sendiri. Tuhan, surutkanlah aku ke dalam kehampaan sehingga aku dapat menemukan rahmat di dalam pandangan para kudus-Mu. (1436)
📖😇 BHSF 1437
(C) Malam Natal [1937].Sesudah komuni kudus, Bunda Allah membuatku merasakan kecemasan yang ia rasakan dalam hati demi Putra Allah.Tetapi, kecemasan ini diresapi dengan harumnya penyerahan diri kepada kehendak Allah; maka aku lebih senang menyebut kecemasan itu sebagai sukacita.Aku memahami bagaimana jiwaku harus menerima kehendak Allah dalam segala sesuatu. Sayang sekali aku tidak dapat menuliskannya sebagaimana aku mengalaminya.Sepanjang hari, jiwaku tenggelam dalam permenungan yang khusyuk. Tidak suatu pun dapat mengganggu permenunganku ini, baik tugas maupun kesibukanku dalam hubungan dengan orang-orang awam. (1437)
Relevan KS: 🌟
📘 Mazmur 149 : 4
Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan
📘 1 Petrus 5 :6
Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
📖😇 Relevan BHSF: 🌟
📖😇 BHSF 792
Yang penting bagiku adalah menerima segala sesuatu dengan keterbukaan batin yang rendah hati. Aku akan meluangkan masa Adven ini sesuai dengan arahan Bunda Allah: dalam keheningan dan kerendahan hati.
📖😇 BHSF 785
Bunda Allah telah mengajar aku bagaimana mempersiapkan diri untuk pesta Natal. Hari ini,aku melihat dia tanpa bayi Yesus.Ia berkata kepadaku, “_Putriku, upayakanlah sungguh-sungguh keheningan dan kerendahan hati supaya Yesus, yang terus-menerus tinggal di dalam hatimu, dapat beristirahat.Sembahlah Dia di dalam hatimu; jangan meninggalkan hidup batinmu. Tinggallah bersama Dia terus-menerus dalam ruang hatimu sendiri. Ia akan menjadi kekuatanmu.Berusahalah berlaku seperti ini sampai hari Natal, dan kemudian Ia sendiri akan memberitahukan kepadamu dengan cara apa engkau akan mempersatukan dan menyatukan diri dengan Dia.*_
❇️ Sharing Renungan 🤔✍️
Faustina menyadari keagungan Tuhan yang luar biasa, namun sekaligus membiarkan diri-Nya dikuasai oleh jiwa yang papa dan sangat rendah hati. Untuk menerima Tuhan yang sedemikian agung, jiwa mesti sungguh-sungguh hening dan rendah hati. Namun, sayangnya tidak banyak jiwa yang sungguh rendah hati. Salah satu ungkapan rendah hati adalah senantiasa merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan selalu mengakui dosa dan kelemahan dalam sakramen rekonsiliasi.
Faustina mempunyai pengalaman istimewa menjelang Natal yang dirasakannya bersama Bunda Maria.Ada suatu sukacita batin yang membuatnya semakin memahami bagaimana seharusnya menerima kehendak Allah dalam segala sesuatu. Bersama Faustina kita mendengar apa yang diajarkan Bunda Maria dalam mempersiapkan Natal. “Upayakan keheningan dan kerendahan hati, supaya Yesus terus-menerus tinggal dalam hati. Sembahlah Dia di dalam hatimu._ Tinggallah bersama Dia terus-menerus dalam ruang hatimu. Ia kekuatanmu.(1306).
Natal semakin mendekat. Kita menanti penuh harap seraya berdoa :”Datanglah Tuhan!”. Berbagai persiapan sudah dilakukan. Namun, kadang ada kecenderungan untuk sibuk dan tenggelam dalam semarak lahiriah sehingga berlalu begitu saja.Bunda Maria mengarahkan kita, untuk tinggal tetap dalam hati yang tenang,hening,penuh harapan dan kasih, berjaga-jaga, menanti kedatangan-Nya,berdoa mohon Tuhan datang, agar hati kita layak menerima Tuhan dan berkenan diam dalam hati kita. Tuhan pasti singgah di hati kita , jika kita sungguh mengharapkan kedatangan-Nya.
❇️ Refleksi 🤔❣️❓
❣️Bagaimana suasana hatiku menjelang pesta Natal ini.
❣️Apakah hatiku sungguh-sungguh berharap Tuhan singgah di hatiku dan siap menerima-Nya??
❣️Seberapa besar harapanku menantikan Tuhan dengan berdoa “Datanglah Tuhan”.
❇️ 🛐 Doa : Datanglah Tuhan, datanglah. O Tuhan, datanglah.
✍️ Sr. Hedwilda Martine, KKS dalam wag Divine Mercy
Recent Comments