KAMIS PRAPASKAH III
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23

Nabi Yeremia secara gamblang menggambarkan sikap bangsa Israel sebagai “yang tidak mau mendengarkan…tetapi mengikuti rancangan hatinya yang jahat…memperlihatkan punggungnya….bukan mukanya…bangsa yang tegar tengkuknya”. Mereka jatuh ke dalam penyakit yang sama dengan nenek moyang mereka. Pada hal kepada mereka telah diberikan nabi-nabi untuk mengingatkan mereka akan kebajikan mereka.

Apa yang terjadi pada zaman nabi Yeremia terulang pada zaman Yesus. Untuk membenarkan ketegaran hati mereka, Yesus dituduh bersekongkol dengan Beelzebul. Namun dengan tegas Yesus menunjukkan kesalahan mereka melalui perumpamaan tentang kerajaan yang terpecah-belah. Yesus menegaskan bahwa diri-Nya melampaui dan menguasai “kekuatan setan”

Apakah hatiku semakin terbuka pada perintah dan kehendak Allah? Atau sebaliknya, semakin tegar dengan segala rencana dan rancanganku sendiri?
Mari membangun sikap hati yang semakin terbuka pada perintah dan kehendak Allah untuk mewujudkan sikap tobat kita.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)