Kita sudah terbiasa berdoa dan selalu berdoa bahkan hidup kita telah dipersembahkan sebagai sebuah doa kepada Allah. Ada banyak kisah kita alami seputar doa. Setiap hari, sepanjang hidup, kita selalu mengawali, mengisi dan mengakhiri hari dengan berdoa. Ada saat-saat di mana kita merasakan doa begitu mendalam dan menyatu baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.

Berdoa bersama amat indah, sehati sesuara memuliakan Allah. Doa batin atau doa hening juga begitu indah kita alami. Namun juga betapa bahagianya ketika mendengar nama kita disebut dalam sebuah doa khusus oleh sesama. Didoakan secara khusus oleh sesama merupakan sebuah rahmat. Kita tahu pasti dan merasa yakin bahwa  kita diterima dan dikasihi. Wujud penerimaan dan kasih diungkapkan dalam doa-doa khusus oleh sesama. Sebab hanya orang yang mengasihi akan menaruh perhatian dan kasih secara personal. Praktek saling mendoakan, menyebut nama  secara khusus dalam doa-doa bersama cukup beralasan.Selain merasa diterima dan dikasihi, kita memperoleh peneguhan bahwa kita tidak sendirian, selalu ada sesama dalam perjalanan hidup kita.

Seorang sahabat yang sakit  pernah mengisahkan bahwa dia tidak merasa didoakan jika orang berdoa dalam hati saja, dia rindu mendengar ungkapan doa-doa orang di sekitarnya.Dalam keadaan sakit, dia sulit berdoa karena seluruh dirinya fokus pada deritanya. Ketika ada orang yang berdoa dengan bersuara, menyebut namanya dan memohonkan kepada Tuhan rahmat-rahmat yang dibutuhkannya, dia merasa sangat dekat dengan Tuhan, ikut serta berdoa, merasa dikuatkan. Syering pengalamannya ini, menginspirasi saya untuk berdoa dengan mengeluarkan suara khusus untuk sesama yang sakit, bahkan melalui telepon. Si sakit merasakan sukacita.

Setiap kita pasti senang jika didoakan secara demikian, terutama ketika sedang mengalami kesulitan dan penderitaan.  Doa melalui kehadiran dan perhatian sesama, amat meneguhkan, menyembuhkan dan memulihkan. Jika Anda  rindu didoakan secara demikian, mulailah berdoa secara personal terhadap orang-orang yang dikasihi dalam rumahmu, di tempat kerjamu, dalam kunjungan keluarga. Doakan  sebuah doa yang menyentuh raganya, menyentuh hati dan jiwanya. Rasakan kasih Allah bagimu dan bagi sesama yang didoakan. Percayalah, doamu yang personal untuk seseorang secara personal dengan cara yang personal, berkenan di hati saudaramu yang didoakan dan didengar Allahmu. Dengan demikian Anda menjadi sahabat  doa bagi saudaramu.*hm