MINGGU BIASA PEKAN XXX
Yer 31:7-9; Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ibr 5:1-6; Mrk 10:46-52

Di tengah-tengah situasi yang serba sulit seakan-akan tanpa harapan, Yeremia tampil mewartakan harapan akan kegembiraan. Walau Israel dibuang dan diperbudak oleh bangsa-bangsa, namun Yeremia yakin akan keselamatan sisa-sisa Israel. Di tengah situasi yang serba gelap Yeremia melihat bahwa kelompok kecil itu akan kembali dari pembuangan. Tangan Tuhanlah yang akan melakukan semuanya itu. Ia akan membawa mereka yang lemah dan lesu kembali ke Sion.

Drama penyembuhan Bartimeus yang buta menarik untuk disimak. Berbeda dengan penyembuhan orang buta yang lain (8:22), Bartimeus berteriak memohon kesembuhan atas inisiatifnya sendiri. Sapaannya: “Anak Daud” terhadap Yesus menunjukkan bahwa ia lebih mengenali dan melihat secara jelas siapakah Yesus itu dari pada para murid Yesus dan orang banyak lainnya yang selalu bersama-sama dengan Yesus. Ia  menjadi satu-satunya orang dalam Injil Markus yang menyapa Yesus: “Rabuni” (Guru). Yesus juga tidak memerlukan menyentuh Bartimeus untuk menyembuhkannya. Ia juga  tidak mengatakan kepada Bartimeus: “Imanmu telah menyelamatkan engkau”. Sebab, seruan dan tindakan Bartimeus telah mengungkapkan bahwa imannya sungguh mendalam.

Penulis kitab Ibrani berbicara tentang Yesus sebagai Imam Agung. Sebagai imam Agung, Yesus memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Ia dipilih dari antara manusia dan mewakili mereka dalam kurban yang Ia kurbankan. Ia dapat melakukan fungsi representatif itu karena Ia mengambil bagian dalam kelemahan manusia. Ia dipanggil untuk tugas itu oleh Allah, atas pilihan Allah bukan atas pilihan-Nya sendiri. Sebagai imam Agung, Yesus tidak hanya mengajar. Ia sendiri melaksanakannya dengan setia. Ia belajar untuk taat kepada Allah Bapa-Nya, pada rencana Kerajaan Allah. Karena itu, Ia menjadi dasar, arah, dan tujuan hidup setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ia menjadi jaminan kehidupan iman kita!

Sejauh mana aku telah menempuh jalan iman di dalam setiap peristiwa hidupku? Bagaimana aku telah membangun harapan atas dasar iman di tengah situasi yang serba sulit dalam perjuangan hidupku? Siapakah Yesus itu bagi hidupku?Apakah Yesus telah menjadi andalan dan jaminan hidupku? Sebagai orang beriman, apakah aku telah sungguh-sungguh mengenali dan mengimani Yesus itu?
Mari membangun iman yang membebaskan dan menyelamatkan dalam Yesus sang Imam Agung, jaminan dan andalan hidup kita.
Tuhan memberkati. *RD AMT