RABU, PEKAN BIASA XXVII
Gal 2:1-2.7-14; Mzm 117:1.2; Luk 11:1-4.

Paulus sadar bahwa tugas perutusannya berasal dari Kristus. Namun, ia juga menyadari bahwa kesatuan dengan para rasul yang lain merupakan hal yang sangat penting demi keutuhan pewartaan. Maka, ia menjalin kesatuan itu dengan para rasul. Lalu terjadilah pemahaman bersama yang menjadi dasar pewartaan. Dalam semangat itulah Paulus dapat menegur dan mengoreksi kesalahan Petrus.

Melalui rumusan doa yang sangat singkat Yesus menyadarkan inti setiap doa. Doa, terutama dan pertama-tama adalah memuliakan Allah, kepenuhan kehendak-Nya, memohon terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, pengampunan dosa, dan pembebasan dari kejahatan. Melalui hal ini terwujudlah intensitas hubungan yang amat pribadi dengan Allah sebagai sumber, arah, dan tujuan hidup manusia.

Sejauh mana kesatuan dengan Tuhan dan sesama telah aku bina secara erat dan intim dalam kehidupanku sehari-hari? Bagaimana kesatuan itu menjadi dasar dan daya pewartaan dalam hidupku?
Mari membina kesatuan erat dengan Allah dan sesama. Mari membangun kesatuan itu sebagai dasar dan daya pewartaan dan hidup kita.
Tuhan memberkati.*RD AMT