Renungan Harian
SABTU, PEKAN BIASA XXXII
Keb 18:14-16; 19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk 18: 1-8
Dengan kuat kuasa-Nya, Allah menata setiap kehidupan. Hidup manusia lalu menjadi sesuatu yang sangat istimewa. Namun, semua itu hanya bisa dipahami dan dialami jika setiap orang mau hidup berdasarkan iman. Iman menjadi daya yang memampukan setiap orang untuk melihat dan mengalami bagaimana Allah terlibat di dalam setiap peristiwa kehidupan manusia.
Perumpamaan tentang hakim dan janda diceriterakan Yesus untuk mengingatkan dua hal penting ini kepada para murid-Nya. Pertama, Yesus memperlawankan hakim yang tidak punya perasaan itu dengan Allah yang penuh perhatian terhadap setiap orang pilihan-Nya. Jika hakim yang jahat itu saja mau bertindak sesuai permintaan terus-menerus dari si janda itu, apalagi Allah! Kedua, namun keterlambatan jawaban terhadap doa dan keterlambatan kedatangan Anak Manusia menurut perhitungan manusia, dapat menyebabkan orang beriman putus asa. Maka, Yesus menantang setiap orang beriman: “Jika anak manusia datang, adakah Ia akan menemukan iman di bumi?”.
* Sejauh mana aku memiliki kesetiaan dan ketekunan dalam iman akan penyelenggaraan Allah? Bagaimana aku telah mewujudkan perbuatan-perbuatan baik sebagai wujud imanku?
Mari membangun kesetiaan dan ketekunan dalam iman akan penyelenggaraan Allah, melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai wujud iman kita.
Tuhan memberkati. (RD AMT)
Recent Comments