RABU PRAPASKAH III
Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19.
Sebelum memasuki tanah terjanji, Musa memberikan peringatan yang tegas kepada bangsa Israel untuk melakukan segala perintah Tuhan dengan setia. Kesetiaan terhadap segala perintah Tuhan akan menjadi kebijaksanaan dan akal budi (martabat) bangsa Israel sebagai bangsa terpilih di hadapan bangsa-bangsa lain.
Dalam kotbah di bukit, Yesus menandaskan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan Hukum Taurat atau kitab para nabi. Sebaliknya, Ia datang untuk menggenapinya. Sebab, pada diri-Nya setiap orang dapat melihat, menyadari, dan mengakui bagaimana kehendak Allah itu terwujud. Yesus adalah Sabda Allah yang menjelma. Pada-Nya cinta kasih Allah terlaksana secara jelas dan tegas. Ia adalah hukum cinta kasih sejati itu.
Bagaimana dan sejauh mana kesetiaanku pada tata aturan imanku? Apakah imanku telah menjadi sumber kebijaksaan dan akal budi (martabat) bagi hidupku?
Mari membangun kesetiaan iman kita menjadi sumber kebijaksanaan dan akal budi (martabat) hidup kita sebagai anak-anak Allah.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)
Recent Comments