Renungan harian

JUMAT, PEKAN BIASA XXXIII
PERINGATAN WAJIB ST. ANDREAS DUNG LAC, IMAM, DKK, MARTIR VIETNAM
1 Mak 4:36-37, 52-59; MT 1Taw. 29:10,11abc,11d-a2a,12bcd;  Luk 19:45-48
Yudas Makabe dan saudara-saudaranya segera menyucikan/mentahirkan kembali Bait Allah setelah musuh-musuh dihancurkan. Kesetiaan akan perjanjian Allah ditunjukkan dalam tindakan pentahiran itu. Peristiwa itu dikenang terus turun temurun sebagai peringatan pentingnya kesetiaan terhadap perjanjian Allah.

Bagi orang Israel bait Allah adalah tanda nyata kehadiran Allah di tengah-tengah mereka. Kehadiran Allah menjadi jaminan bagi mereka sebagai bangsa terpilih. Maka kisah pembersihan bait Allah menjadi tanda pembaruan. Pembaruan tersebut bukan hanya sekadar sebagai pembersihan bait Allah sebagai tempat. Pembaruan tersebut menyangkut keutuhan dan dasar hidup sebagai bangsa terpilih, umat beriman. Yesus datang membersihkan bait Allah merupakan persiapan pembaruan, di mana bait Allah yang terpenuhi dalam dirinya menjadi pusat kehidupan bagi setiap orang.

Santo Andreas Dung Lac bersama 117 Martir Vietnam adalah orang-orang yang mengimani Allah yang hidup. Oleh karena itu, mereka rela mati mempertahankan iman itu. Karena, bagi mereka kematian bukan akhir. Kematian justru menjadi jalan dan jaminan bagi kehidupan abadi.
Sejauh mana aku telah membersihkan diriku dari berbagai pengaruh yang menodai diriku yang adalah bait Allah, bait Roh Kudus itu? Bagaimana Sabda Allah berperan dalam hidupku? Mari bersama Santo Andreas Dung Lac, dkk para Martir Vietnam, membersihkan diri dari berbagai pengaruh yang menodai diri kita yang adalah bait Allah, bait Roh Kudus. Mari memberikan tempat pada Sabda Allah untuk berperan dalam hidup kita.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)