RABU, PEKAN BIASA XXVIII
Gal 5:18-25; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 11:42-46.
Yesus menyampaikan kritik yang keras dan tegas kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus mempersalahkan mereka karena mereka mempergunakan hukum sebagai cambuk untuk menghukum orang, bukan untuk menafsirkan dan mewujudkannya sebagai anugerah kasih Allah bagi setiap orang. Mereka hanya memperhatikan penampilan lahiriah saja, sedangkan anugerah Allah yang adalah kasih karunia diabaikan. Yesus mengajak para murid-Nya untuk selalu hidup selaras antara lahir dan batin. Sebab, dengan cara itu setiap orang mampu mengembangkan anugerah Roh yang adalah kasih karunia Allah.
Paulus menyadarkan jemaat Galatia bahwa mereka telah menerima Roh Kudus, yaitu Roh Yesus. Maka, hidup mereka harus dipimpin oleh Roh bukan oleh perbuatan-perbuatan daging.
Bagaimana aku membina kepekaan dan kesetiaan imanku dalam tuntunan Roh yang menghidupkan? Apakah hidupku sudah dipimpin oleh daya Roh Kudus Allah atau oleh perbuatan-perbuatan daging? Apakah sikap dan tindakan lahiriahku sudah selaras dengan sikap batinku?
Mari membina kepekaan dan kesetiaan iman kita dalam tuntunan Roh yang menghidupkan kita.
Tuhan memberkati. *RD AMT
Recent Comments