Suara itu pun hilang di kesunyian malam

Merindu belaian bagai mengejar bayangan

Tercabik-cabik hati ini laksana kertas usang

Damaikah?  Atau hanya sekedar nyanyian kelam?

 

Terasa lelah melewati malam, mencari Allah dalam kegalauan

Tapak kaki penuh mencari kasih-MU bagiku semu, aku terpaku

Merindunya aku dalam dekaan jubah-Mu memikatku

Kupeluk Salib-Mu, kubersimpuh ampuni dosaku

 

Allahku,..datanglah di setiap untaian doaku,

aku kerdil dengan dosaku

Ketika rindu itu menyelimuti aku,

aku pun tersesat dengan egoku

Merindunya aku dengan Salib-Mu memberikan ruang bagiku

Namun, …mampukah aku??

Lumpuhkan aku memeluk-Mu di langit ketujuh

tak bergeming aku pun kering

 

Berjalan seribu gunung,

berlari sejuta langkah,

teriakku di bawah langit gelap

Pada malam aku mengadu,

gema membungkus duka lara aku tersipu

Pada bintang aku mengeluh,

tak perlu sedu sedanku,

aku pun berlalu tiada menyapaku

Aku adalah debu berselimut kalbu,

semua berlalu,

luka mengoyak doa senyapku

 

Seribu tanya menyelimuti anak manusia,

sejuta kata tak bermakna dihempas prahara

Seakan betah tertidur dalam duka hingga pagi terpesona aku tetap terlena

 

Bangunkan aku dari mimpiku,

menyibak  tirai kehidupan yang tak berujung

Mengantarkanku pada dilema kehidupan

di setiap persimpangan aku tertikung

 

Selamat malam mimpiku, selamat tidur dalam kesunyian

Salib itu berdiri tak tersentuh,

merindunya merangkul Tuhan

Melirik tak berucap tertegun sekejap hilang lenyap

Merindunya aku memeluk salib-Mu,

bagai berdiri di atas lumpur aku tersungkur

 

Allahku,..

beri aku waktu memeluk salib-Mu,

beri aku waktu merangkul-Mu

Dunia fatamorgana menjadikan semua terpana dengan  keangkuhan dan egoku

Maafkan aku yang tak mampu berdiri di altar-Mu,

menabuh genderang laksana badai bandang

Merangkul-Mu dalam kerinduanku yang semu,

berikan waktu

janganlah berlalu

karena aku RINDU.*** by Puji