Syering Injil Bulan Kitab Suci Nasional 2023 : “Allah sumber kasih dan keselamatan”

Bacaan Injil Lukas 5 : 1  – 11

Merenung Injil Ini, saya sangat tertarik dengan  ayat  4 – 5 : ” Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon : ” Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Simon menjawab : “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja  keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”

Menarik bagi saya, bagaimana cara Yesus mengatasi persoalan yang dialami Simon dan kawan-kawan yang tidak berhasil menangkap apa-apa padahal telah berjuang keras  sepanjang malam. Sebuah perintah sederhana dari Yesus yang disambut oleh Simon yang telah berpengalaman sebagai nelayan ulung, ” karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga. Simon sangat menghargai perintah Sang Guru, maka meski dia tahu bahwa jika sepanjang malam saja, tidak menangkap apa-apa, mustahil di siang hari akan berhasil menangkap sesuatu.  Simon berani mencoba  sekali lagi, bukan atas kemauannya sendiri, tetapi atas perintah Yesus. Sikap menghargai dan patuh pada arahan Guru ini, menghasilkan tangkapan yang luar biasa berlimpah, bahkan jala nyaris koyak dan perahu hampir tenggelam. Suatu  hasil tangkapan yang di luar nalar dan pengalaman Simon bertahun-tahun. Simon dan kawan-kawannya takjub atas peristiwa itu dan menjadi sadar. Sadar, bahwa di hadapan Sang Guru, yang adalah Allah yang penuh kasih, segala sesuatu  tidak ada yang mustahil.

Saya belajar dari pesan Injil ini, bahwa di batas perjuangan hidup yang nampaknya percuma, sia-sia, masih ada harapan jika Tuhan hadir dan memerintah.  Kadang,  sudah berusaha sekuat kemampuan, dengan melibatkan pengetahuan, pikiran, pengalaman, dan menguasai medan sekalipun, tidak membuahkan hasil. Tidak sedikit orang yang kemudian menunda, bahkan menyerah. Ada yang cepat berasumsi, mungkin belum saatnya, atau bukan rezekinya, atau hal lainnya. Jarang orang berpikir dan mencari tahu, apa yang kurang di balik semua usaha terbaik sekalipun. Yang kurang adalah mungkin kurang melibatkan Tuhan. Tuhan “tidak ada bersama dalam usahanya tersebut”. Atau merasa telah melibatkan Tuhan, tetapi tidak mendengarkan arahan Tuhan. Mungkin saja mendengar, tahu apa yang dikehendaki Tuhan tetapi tidak melakukannya.  Pengalaman Simon memberi makna bahwa meski sudah berjuang sepanjang malam, dan sedikit kecewa  karena telah berjuang dengan percuma, dia mau mendengar perintah Tuhan. Alasan usaha terakhirnya ini, hanya karena  Yesus menyuruhnya.

Mendengar arahan Tuhan melalui Sabda-Nya, perintah dan ketetapan-Nya, hukum dan peraturan-Nya, serta taat melakukannya, pasti berhasil. Sebab Sabda Tuhan, memang berdaya  guna. Sabda Tuhan memang hidup. Sabda Tuhan pasti berbuah berlimpah-limpah. Simon mengakui, jika bukan Yesus yang menyuruhnya, dia tidak akan mengulang usaha yang telah menuai kegagalan.Tapi karena Yesus yang menyuruh, Simon berani mencoba. Iman akan Sabda Tuhan yang telah mendorong Petrus untuk mencoba menebarkan jala sekali lagi sesuai petunjuk Yesus. Dan mukjizat terjadi, karena iman dan ketaatannya.

Dia antara kita, mungkin ada yang merasa ada sesuatu yang kurang dalam usaha dan perjuangan hidup ini?  Kurang berhasil, kurang sukses, kurang baik, kurang uang, kurang dana, kurang cerdas, kurang kompeten, kurang profesional, kurang tekun, kurang trampil,  kurang banyak, dan kekurangan lainnya yang pada intinya, apa yang dimiliki, apa yang diterima belum sesuai ekspetasi atau harapan? Ada baiknya kita periksa batin.  Mungkinkah  kita masih kurang melibatkan Tuhan? Mungkinkah kurang mendengarkan suara Tuhan dalam Sabda-Nya? Mungkinkah kurang patuh pada arahan Tuhan? Mungkin tidak taat perintah Tuhan? Mungkin terlalu andalkan kemampuan diri sendiri, pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan sarana-sarana duniawi? Manusia berusaha tetapi Tuhan menentukan.  Sesuatu apapun itu, yang bukan berasal dari kehendak Tuhan, sehebat apa pun berjuang, tidak berhasil. Tetapi jika Tuhan mengizinkan bahkan menyuruhnya, selemah apapun keadaan kita, sekecil apapun usaha kita, besar hasilnya. Tuhan Yesus, hanya mau, Anda dan saya taat pada arahan-Nya. BErani mengimani dan taat pada-Nya.  Mendengar dan taat pada Firman-Nya adalah syarat utama menjadi pengikut-Nya dan layak diutus untuk menjadi penjala manusia.*hm