Renungan Harian

SABTU, PEKAN BIASA XXXI
PERINGATAN WAJIB ST. MARTINUS DARI TOURS, USKUP
Rm 16:3-9,16,22-27; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11; Luk 16:9-15
Kepada para muridnya, Yesus mengingatkan mereka akan kesetiaan terhadap hal-hal kecil sebagai dasar untuk kesetiaan terhadap hal-hal besar. Orang yang bisa dipercaya dalam hal-hal kecil akan dipercaya juga dalam hal-hal besar. Sikap dan tanggung jawab seperti inilah yang sangat perlu disadari sebagai orang beriman. Oleh karena itu, kecerdikan yang dimiliki harus dikembangkan untuk mempertanggungjawabkan apa saja yang telah dianugerahkan dan dipercayakan oleh Allah.

Di akhir suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menegaskan kembali apa yang telah dikatakan pada awal, yaitu hikmat Allah yang tersembunyi berabad-abad lamanya. Hikmat yang tersembunyi itu, dalam misteri Kritus menjadi warta suka cita dan kekuatan bagi semua orang beriman. Berkat misteri Kristus inilah orang beriman mampu bersyukur dan memuji kebijaksanaan Allah yang amat luhur dan dalam. Melalui rangkaian salam kepada rekan-rekan sekerjanya, Paulus menyadarkan peranan mereka dalam pewartaan Injil. Dalam ketaatan iman, mereka telah mempertanggungjawabkan misteri iman yang telah dipercayakan kepada mereka.

Martinus lahir dalam keluarga yang belum beriman pada Yesus. Namun pada usia 10 tahun, secara diam-diam ia mengikuti pelajaran agama Katolik. Ia kemudian menjadi seorang tentara. Pengalaman perjumpaan dengan seorang pengemis dalam perjalanan dinas militer ke kota Amiens semakin meneguhkan imannya. Ia kemudian mengundurkan diri dari dinas militer, lalu menjadi murid St. Hilarius. Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam. Pada usia 55 tahun, ia ditahbiskan menjadi uskup Tours. Sebagai uskup bergiat dalam mewartakan imannya. Ia meninggal pada tanggal 8 November 397.

Bagaimana aku telah mengembangkan kesetiaan imanku? Bagaimana aku telah membangun ketaatan imanku untuk mempertanggungjawabakan apa saja yang telah dianugerahkan dan dipercayakan Allah kepadaku? Apakah aku telah mengalami misteri kebaikan Kristus dalam hidupku? Apakah Kristus telah menjadi daya bagi hidup dan perutusanku sebagai orang beriman?
Mari meneladani St. Martinus, mengembangkan ketaatan dan kesetiaan iman kita, mengalami misteri kebaikan Kristus di dalam setiap peristiwa hidup kita. Mari menjadikan kristus sebagai daya bagi hidup dan perutusan kita sebagai orang beriman.
Tuhan memberkati.(RD AMT)