Renungan Harian

JUMAT, PEKAN BIASA XXXII
PERINGATAN WAJIB ST. ELISABET DARI HUNGARIA
Keb 13: 1-9;  Mzm. 19:2-3,4-5;  Luk 17:26-37
Penulis kitab Kebijaksanaan menyadarkan setiap orang akan kemampuan untuk melihat dan mengalami kuasa Allah yang bekerja di dalam dunia ini. Namun, karena kepicikan pikiran dan ketertutupan hati membuat manusia hanya merasa kagum akan segala keindahan hal-hal yang tercipta. Manusia tidak mampu sampai kepada penciptanya. Kekaguman pada segala ciptaan akan dengan mudah membengkokkan manusia kepada berhala-berhala yang disembah dan dipuji.

Terhadap pertanyaan tentang kapan Kerajaan Allah itu akan datang, Yesus menjawabnya dengan dua penegasan penting. Pertama, Kerajaan Allah sudah hadir di tengah-tengah manusia. Kedua, pendirian Kerajaan Allah yang definitif terjadi pada akhir zaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang saat Hari Tuhan bukanlah menjadi faktor yang sangat penting. Yang terpenting ialah kehadiran Kerajaan Allah yang sudah ada di antara manusia. Pelayanan Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah mulai datang dan terwujud di antara manusia. Maka, setiap orang dituntut untuk tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang ada saat ini. Sebab, jika waktu yang ada saat ini tidak dipakai secara baik dan benar maka orang itu juga tidak akan siap untuk menantikan kedatangan kembali Anak Manusia di akhir zaman. Gambaran tentang Sodom dan Gomora atau tentang orang-orang yang ada di ranjang atau sedang mengilang merupakan peringatan untuk setiap orang agar tetap waspada.

Santa Elisabeth dari Hungaria adalah janda Kudus. Kehidupannya setelah kematian suaminya, Pangeran Ludwig IV adalah kehidupan yang penuh derita. Namun penderitaan tidak menghalangi dirinya untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan melalui karya-karya amal. Ia justru semakin mewujudkan dirinya untuk mengembangkan karya-karya amal.
***Apakah aku sudah sepenuhnya membuka diri kepada kuasa Allah? Apakah dengan mudah aku dapat menemukan kehadiran Allah dalam setiap peristiwa hidupku? Bagaimana sikap kewaspadaan dalam imanku? Sejauh mana aku mengembangkan kasih dan kepercayaan imanku? Mari bersama Santa Elisabeth membuka diri kita seutuhnya pada kuasa dan kehadiran Allah, meningkatkan kewaspadaan iman kita, mengembangkan kasih dan kepercayaan iman kita.
Tuhan memberkati. (RD AMT)