Renungan harian
RABU, PEKAN ADVEN II
PERINGATAN WAJIB ST. LUSIA, PERAWAN DAN MARTIR
Yes 40:25-31; Mzm 103:1-2,3-4,8+10; Mat 11:28-30
Nabi Yesaya menunjukkan dengan tegas kekuasaan dan kekuatan Allah. Begitu besar kekuasaan-Nya dan begitu dahsyat kekuatan-Nya. Ia memberikan daya kepada mereka yang lelah dan menambahkan semangat kepada mereka yang tidak berdaya.
Dengan gaya sebaliknya, Yesus tampil dalam kesederhanaan dan kerendahan hati-Nya. Ia hadir dan menyatakan diri-Nya sebagai salah satu di antara kita. Ini adalah pernyataan yang paling dalam dari kekuasaan dan kekuatan Allah, yaitu bela rasa dan belas kasih Allah. Ia menjadikan diri-Nya sebagai satu di antara kita untuk berbagi bersama kita, bahkan dalam kelemahan dan kelebihan kita.
Santa Lusia perawan dan Martir yang dikenang Gereja, sejak kecil sudah memilih untuk bertekad hidup bagi Tuhan. Tuhan yang diimani menjadi daya luar biasa baginya sehingga ia berani dan mampu mempertahankan kesetiaannya bagi Tuhan.
* Sejauh mana Tuhan yang aku imani telah menjadi daya yang mengubah hidupku? Bagimana aku telah mewujudkan bela rasa dan belas kasih Allah di dalam hidupku?
Mari meneladani St. Lusia membuka diri pada daya Allah sehingga kita mampu mewujudkan daya dan kekuatan Allah di dalam kerapuhan dan kelemahan kita. Mari mewujudkan bela rasa dan belas kasih Allah di dalam hidup kita.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)
Recent Comments