Renungan Harian

SELASA, PEKAN BIASA XXXII
Keb 2:23 – 3:9;  Mzm. 34:2-3,16-17,18-19; Luk 17:7-10
Penulis kitab Kebijaksanaan menandaskan logika iman ini: “Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian orang-orang pilihan Allah”. Logika iman ini menjadi patokan dasar untuk menilai dan menimbang segala sesuatu. Pada logika iman inilah setiap orang beriman akan melihat, menilai dan menghayati secara baru dan benar segala kesulitan, penderitaan, dan bahkan kematian sekali pun. Hal ini akan semakin konkret dan tak terbantahkan dalam hidup dan ajaran Yesus Kristus kebenaran sejati itu.

Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa pelayanan adalah identitas dan tugas sebagai murid. Mereka disadarkan untuk hati-hati berpikir bahwa mereka layak menerima upah berkat pelayanan yang telah mereka lakukan. Sebab, pelayanan penuh kesetiaan adalah tuntutan dasariah mengikuti Yesus sebagai Guru. Oleh karena itu, setiap murid hendaknya menyadari dirinya sebagai hamba yang harus melakukan apa yang harus dilakukan. seorang hamba yang baik melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya dengan baik, penuh pemberian diri, hati yang tulus dan gigih dan penuh sukacita.
Iman bagaimana yang sedang aku yakini dan hidupi saat ini? Sejauh mana identitas diriku sebagai orang beriman, murid Tuhan telah menjadi daya bagi hidup dan karyaku? Apakah aku sudah memiliki hati yang tulus dan sikap yang gigih dalam pelayanan?
Mari membangun iman kita, memiliki hati yang tulus dan sikap yang gigih dalam pelayanan.
Tuhan memberkati.( RD AMT)