SELASA, PEKAN BIASA XXVI
PESTA ST. THERESIA DARI KANAK-KANAK YESUS, PERAWAN DAN PUNJANGGA GEREJA, PELINDUNG MISI
Yes 66:10-14c; Mat 18:1-5
Nabi Yesaya menggambarkan Yerusalem yang makmur sebagai ibu segala bangsa. Dari kegersangan hidup, Yerusalem diubah oleh Allah sebagai kota yang penuh sukacita. Semuanya itu dilakukan oleh Allah karena belas kasih-Nya kepada umat-Nya.
Yesus menunjukkan anak kecil sebagai model pertobatan yang harus dibangun oleh setiap orang beriman untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Mengapa demikian? Setiap orang beriman dituntut untuk bersikap dan bertindak dalam kesadaran iman seperti anak kecil yang tulus, polos, sederhana, dan realistis. Anak kecil menggantungkan diri sepenuhnya pada orang tuanya.
Theresia melakoni hari hidupnya dalam rentang waktu yang amat pendek. Ia juga tidak pernah melangkahkan kakinya ke luar biara untuk tugas misi. Namun ia diangkat oleh Gereja sebagai pelindung misi. Mengapa demikian? Ia memberikan kesuburan bagi hidup iman karena cinta kasihnya yang amat besar dalam segala hal yang sangat sederhana. Ia hanya melakukan pekerjaan rutin yang sederhana. Hidup berimannya didiwujudkannya dalam doa yang tulus, sederhana namun nyata. Ia bahkan menyuburkan hidup imannya itu di dalam derita yang ia alami. Sebagai anak, ia sadar bahwa jalannya lamban. Namun, justru dalam kenyataan itulah ia mampu berserah diri seutuhnya kepada Allah sebagai Bapa. Penyerahan diri yang tulus dalam kesederhanaan itulah daya yang amat dahsyat mengubah imannya dan menyuburkan iman Gereja.
Apakah aku sungguh menyadari jalan hidupku? Apa dasar, arah dan tujuan hidupku saat ini? Sejauh mana aku telah berpasarah seutuhnya pada rencana dan kehendak Allah? Mari belajar mewujudkan hidup iman kita seperti St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus.
Tuhan memberkati. *RD AMT
Recent Comments