Renungan   Harian

SELASA, PEKAN BIASA XXVII

Yunus 3:1-10; Luk 10:38-42

Untuk kedua kalinya Yunus dipanggil mewartakan tawaran pertobatan dalam kasih dan kerahiman Allah. Yunus menerima perutusan itu. Tanpa disangka-sangka oleh Yunus, ternyata orang Niniwe menerima pewartaannya. Mereka mengumumkan puasa dan pertobatan yang amat radikal. Radikalitas pertobatan itulah yang membuat Allah berbalik. Allah menyesal sehingga tidak membalas kejahatan orang Niniwe dengan hukuman.

Kisah sederhana tentang kunjungan Yesus ke rumah Marta dan Maria menegaskan nilai iman yang penting. Marta dan Maria adalah dua sosok beriman yang menunjukkan kasih dan perhatian yang beragam. Marta adalah sosok yang memperhatikan apa yang harus disajikan untuk menghormati tamu. Sedangkan, Maria adalah sosok yang memperhatikan tamu dengan cara mendengarkan. Kedua sosok ini bukan untuk diperdebatkan dan dipertentangkan satu sama lain. Keduanya menunjukkan prioritas pilihan sikap dan tindakan untuk memilih yang terbaik, yang terutama dalam sikap dan tindakan yang beragam.

Refleksi kita:
***Bagaimana usaha pertobatanku di hadapan tawaran kasih dan kerahiman Allah? Apa wujud pertobatan ku? Apa dan bagaimana prioritas pilihan sikap dan tindakan imanku? Apa yang paling utama dalam seluruh dinamika hidupku? Apakah kasih karunia dan kerahiman Allah telah menjadi daya bagiku dan bagi orang lain untuk memuji Allah?
Mari menentukan prioritas pilihan dan sikap dalam tindakan iman kita. Semoga kasih karunia Allah menjadi daya bagi kita dan bagi orang lain untuk memuji Allah. Mari selalu membangun sikap tobat di dalam setiap dinamika hidup kita.
Tuhan memberkati. (*RD AMT)