SELASA, PEKAN BIASA XXXIV
Why 14:14-20; Mzm 96:10.11-12.13; Luk 21:5-11.

Terhadap beberapa orang yang kagum akan keindahan bait Allah, Yesus mengingatkan mereka. Yesus menyadarkan bahwa buatan tangan manusia betapapun hebatnya bisa hancur. Oleh karena itu, setiap orang beriman dituntut untuk tidak hanya sekadar puas dan kagum akan apa yang telah terjadi atau telah tercapai. Setiap orang beriman harus selalu siap menghadapi berbagai tantangan arus zaman yang selalu berubah-ubah. Sebab, kehidupan sebagai orang beriman ibarat roda yang harus bergerak dalam dinamikanya yang beragam. Dalam situasi seperti itu ketekunan dan kesetiaan adalah tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Siapa pun manusia dia harus menghadapi penghakiman terakhir. Panen gandum dan anggur adalah gambaran penghakiman itu. Pada penghakiman itu setiap orang ditentukan berdasarkan pada mutu hubungannya dengan Dia yang adalah Anak Domba. Namun pengadilan itu amat tergantung pada apa saja yang dilakukan dalam kehidupan saat ini.

Sejauh mana aku telah membangun mutu imanku? Bagaimana mutu hubunganku dengan Allah telah aku wujudkan? Apakah aku telah membangun sikap kesetiaan dan ketekunan imanku?
Mari membangun mutu iman kita dalam hubungan kita dengan Allah sumber kehidupan kita. Mari mewujudkan ketekunan iman kita.
Tuhan memberkati. * RD AMT