Sharing renungan BHSF 1067 -1069
❇️ Ayat BHSF yang berkesan 🌟
😇 BHSF 1069 E :(E) Memang, aku mencintai Engkau lebih daripada hidupku sendiri, dan aku tahu bahwa Engkau adalah Tuhan dan Allahku, yang bergaul denganku; tetapi di atas semuanya aku harus taat kepada Bapak pengakuanku.” Yesus mendengarkan kata-kataku dengan serius, tetapi penuh kasih, dan Ia mengucapkan kata-kata ini kepadaku, “KATAKAN KEPADA BAPAK PENGAKUANMU BAHWA AKU BERGAUL DENGAN JIWAMU SEDEMIKIAN MESRA KARENA ENGKAU TIDAK PERNAH MENCURI ANUGERAH-ANUGERAH-KU. (1069)
(F) INILAH SEBABNYA AKU MENCURAHKAN SEGALA RAHMAT INI KE ATAS JIWAMU SEBAB AKU TAHU BAHWA ENGKAU TIDAK AKAN MEMANFAATKANNYA HANYA UNTUK DIRIMU SENDIRI.TETAPI, SEBAGAI TANDA BAHWA KEBIJAKSANAANNYA SELARAS DENGAN KEBIJAKSANAAN-KU, ENGKAU TIDAK AKAN MELIHAT AKU, DAN AKU TIDAK AKAN MENAMPAKKAN DIRI KEPADA-MU DENGAN CARA INI SAMPAI ENGKAU MENYAMPAIKAN KEPADANYA APA YANG BARU SAJA AKU KATAKAN KEPADA-MU.” (1069)
❇️ Relevan KS: 🌟
📘 Yohanes 21 : 15a :Jawab Petrus kepada-Nya : ” Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.
*Roma 14 : 8 : Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
❇️ Relevan BHSF: 🌟
😇 BHSF 485 : Sudah lama sekali aku membuang segala sesuatu yang menyangkut pribadiku. Namaku adalah Hosti, artinya kurban, bukan dalam perkataan tetapi dalam perbuatan – yakni dalam menghapuskan diriku sendiri dan menjadi seperti Engkau di salib, Yesus yang baik, Guruku!
❇️ Sharing Renungan 🤔
Faustina merasakan sukacita dan damai dalam jiwanya setiap kali Tuhan Yesus menghampirinya dengan berbagai cara: baik langsung maupun tak langsung, melalui sapaan, inspirasi batin, penglihatan, dan perasaan.Bagi Faustina, Yesus begitu nyata dan sungguh-sungguh hidup dan hadir. Dengan Faustina, Yesus bergaul sangat mesra. Yesus sangat senang karena seluruh hidup dan keberadaan Faustina sungguh menyukakan hati Tuhan. Yesus bahkan mengakui dengan terus terang alasan kedekatan-Nya yang mesra dengan Faustina, yakni Faustina tidak pernah mencuri anugerah Tuhan.
Segala yang diterima Faustina dari Allah, tak satu pun diperuntukkan bagi dirinya sendiri. Semua dipersembahkan kepada Allah. Faustina menyerahkan kepada Allah seluruh dirinya untuk dipakai Allah, seturut kehendak-Nya.Faustina sadar, hidupnya milik Tuhan dan seluruhnya untuk Tuhan. Faustina sangat mencintai Tuhan dengan segenap jiwa raga dan kemampuannya. Yesus tahu dan mengakui bahwa Faustina tidak memanfaatkan anugerah Allah hanya untuk dirinya sendiri.
Merenung BHSF 1067 -1069, saya disadarkan kembali untuk melihat kembali ketulusan hati dan kemurnian cintaku dalam mengasihi Allah dan sesama. Tampak masih selalu ada ruang yang kusisihkan untuk diriku sendiri. Kadang aku mempunyai banyak perhitungan, sebelum melakukan sesuatu. Waktu, tenaga, kemampuan, materi dan lainnya, ditimbang-timbang, untung ruginya, baik atau bermanfaat untuk diriku atau tidak.Aku masih mengatur dan menata hidupku, merancang masa depanku dengan pola duniawi bahkan kadang sangat ekonomis dan matematis. Secara manusiawi masuk akal, namun di hadapan Tuhan, aku sadar kurang bijak dan melemahkan jiwaku, mengerdilkan imanku. Aku kurang sadar kalau Tuhanlah pemegang kendali hidupku.
Pengalaman perjuangan menghindari diri dari wabah korona, atau upaya penyembuhan saat terpapar, atau saat dengan berat hati melepaskan kepergian orang yang dikasihi dengan begitu cepat, aku diingatkan bahwa Tuhan sesungguhnya pemegang kendali hidupku.Selayaknya, hari demi hari aku mesti makin maju dalam penyerahan diri pada Tuhan dan berjuang untuk lebih tekun dan setia mengabdi dan melayani Tuhan tanpa syarat. Sebab ternyata pada saat yang tak disangka, anugerah yang kusimpan, kusisihkan atau kucuri dari Tuhan, tidak berguna dan sia-sia.Tuhan selalu memberi aku berbagai anugerah antara lain kesempatan hidup, kesehatan dan berbagai kemampuan, ketrampilan juga beragam materi. Selayaknya semua anugerah itu kuterima dari Tuhan, untuk kemuliaan Tuhan, seperti Faustina, dimanfaatkan untuk sesama dengan sukarela dan sukacita.
Jika aku memiliki kasih sejati akan Allah, layaknya selalu ada ruang untuk segala sesuatu bagi Tuhan dan sesama. Semua untuk Tuhan, maka aku pun akan mendapatkan segalanya dari Tuhan pada saat yang tepat. Tuhan, kasihanilah aku yang selalu menyimpan dan kadang mencuri anugerah-MU. Engkau, andalanku.
❇️ Refleksi 🤔❣️❓
❣️Apakah saya selalu memiliki semangat berbagi??
❣️Adakah anugerah Tuhan yang kusimpan untuk diriku sendiri?
❇🛐 Doa : _ Tuhanku dan Allahku besar dan berlimpah kasih karunia-Mu bagiku. Terpujilah kasih kerahiman-Mu. .,_
✍️ Sr. Hedwilda Martine, KKS dalam wag Divine Mercy
Recent Comments