Sharing renungan BHSF 1600 – 1602

Ayat BHSF yang berkesan

BHSF 1602

(D) Hari ini Tuhan berkata kepadaku, “PUTRI-KU, SETIAP KALI ENGKAU PERGI KE PENGAKUAN DOSA, KE MATA AIR KERAHIMAN-KU, DARAH DAN AIR YANG MEMANCAR DARI HATI-KUMENGALIR KE DALAM JIWAMU DAN MEMBUAT JIWAMU SEMAKIN MULIA.  (E) SETIAP KALI ENGKAU PERGI KE PENGAKUAN DOSA,DENGAN PENGHARAPAN YANG BESAR,BENAMKANLAH DIRIMU SEPENUHNYA DALAM KERAHIMAN-KU SEHINGGA AKU DAPAT MENCURAHKAN KELIMPAHAN RAHMAT-KU ATAS JIWAMU.  (F) APABILA ENGKAU MENGHAMPIRI KAMAR PENGAKUAN, KETAHUILAH BAHWA AKU SENDIRI SEDANG MENANTIKAN ENGKAU DI SANA. (G) AKU HANYA  BERSEMBUNYI DI BALIK SOSOK IMAM,TETAPI AKU SENDIRILAH YANG BEKERJA DI DALAM JIWAMU. (H) DI SINI, JIWA YANG PAPA BERTEMU DENGAN ALLAH YANG MAHARAHIM. (I) KATAKANLAH KEPADA JIWA-JIWA BAHWA DARI MATA AIR KERAHIMAN INI JIWA-JIWA HANYA DAPAT MENIMBA RAHMAT DENGAN BEJANA PENGHARAPAN. (J) KALAU PENGHARAPAN MEREKA BESAR,MAKA KEMURAHAN-KU TIDAK ADA BATASNYA. BANJIR RAHMAT AKAN  MENGGENANGI JIWA-JIWA YANG RENDAH HATI. (K) JIWA YANG SOMBONG AKAN SELALU TINGGAL DALAM KEMISKINAN DAN KEPAPAAN SEBAB RAHMAT-KU MENGHINDARI DARI MEREKA DAN MENGALIR KEPADA JIWA-JIWA YANG RENDAH HATI.” (1602)

Relevan KS:

Yeremia 17 : 7  : Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Roma 5 : 5 :Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Relevan BHSF:

BHSF 1578

Rahmat kerahiman-Ku hanya dapat diperoleh dengan menggunakan satu bejana, yakni pengharapan. Semakin besar pengharapan suatu jiwa, semakin banyak rahmat yang akan ia terima. Jiwa-jiwa yang pengharapannya tanpa batas merupakan penghiburan yang paling besar bagi-Ku sebab dengan demikian Aku dapat melimpahkan seluruh khazanah rahmat-Ku ke dalam diri mereka.

BHSF 1146

Aku tidak dapat menghukum para pendosa, juga pendosa yang paling jahat, kalau ia mengajukan permohonan kepada kemurahan-Ku, sebaliknya, Aku akan menyelematkan dia berkat kerahiman-Ku yang tak terbatas dan tak terselami.

❇ Sharing Renungan

Melalui Faustina Tuhan ingin agar kita  tidak takut menghadap tahta kerahiman-Nya. Tuhan justru mengharapkan agar kita  unggul dalam  kasih karena memiliki pengharapan yang tanpa batas pada Kerahiman Allah. Tuhan tahu dan mengerti, kita ini orang berdosa, yang sering kali merasa bersalah  dan menjauh dari Tuhan. Rasa enggan, malu, takut  lebih merupakan cara kerja iblis untuk mendakwa kita agar semakin menjauh dari Tuhan ketika kita sadar kita telah berdosa dan menyakiti hati Tuhan. Tuhan sendiri menawarkan rahmat pengampunan melalui sakramen tobat dan  mengaku dosa  kepada Tuhan melalui imamnya dalam kamar pengakuan. Tuhan bahkan meyakinkan kita bahwa Tuhan sendiri yang menanti kita di kamar pengakuan. Apabila engkau menghampiri kamar pengakuan, ketahuilah bahwa Aku sendiri sedang menantikan engkau di sana. Aku hanya bersembunyi di balik sosok imam, tetapi Aku sendirilah yang bekerja di dalam jiwamu. Di sini jiwa yang papa bertemu dengan Allah yang maha rahim.

Dulu, saya pernah mengalami saat di mana saya ragu-ragu, enggan, takut, bingung dan terutama malu mengaku dosa di hadapan imam. Malu karena pastornya aku kenal.Saya berpikir dan merasa sendiri, juga kadang gugup. Malu ungkapkan dosa yang menurutku terlalu jelek dan kotor, tak pantas didengar. Malu kalau ketemu Pastor apakah dia ingat dosa-dosaku. Sering saya menunda mengaku dosa bahkan tidak mengaku dosa dan membela diri bahwa Tuhan pasti mengerti.  Saya seleksi dosaku. Mau mengaku dosa yang umum-umum saja yang lain disembunyikan dari hadapan imam.  Saya sembunyikan dosa karena malu. Saya tidak berani untuk sungguh jujur, dan rendah hati. Mengaku dosa seperti terbeban, bukan bersyukur karena akan dibebaskan dan dipulihkan. Semua itu terjadi karena kurangnya  pemahamanku akan Sakramen Tobat. Saya juga  tidak sadar bahwa pikiran dan perasaan itu adalah buatan si jahat yang menghalangi saya untuk berdamai dengan Allah.Saya belum sampai pada kesadaran bahwa Allah yang maha rahim yang menanti saya dan rindu berdamai.

Setelah saya lebih paham misteri kasih Kerahiman Allah, dan diyakinkan melalui tulisan Faustina dalam BHSF, saya makin paham dan sadar,Tuhan menanti aku untuk memulihkanku. Di hadapan-Nya tidak ada dosa yang terlalu jelek atau memalukan. Saya selalu rindu untuk mengaku dosa dengan jujur. Sakramen tobat bukan pertama-tama untuk menghitung dan melapor dosa, tetapi yang terutama adalah  kesadaran mendalam  akan besarnya kasih Allah, pengakuan iman akan Allah yang maha rahim serta tindakan pengakuan dosaku mesti merupakan ungkapan hatiku  dan respon cintaku  atas kasih Allah yang tak terbatas untuk jiwaku.Untuk semua hal ini, memang aku butuh rahmat  kejujuran, niat yang tulus terutama kerendahan hati untuk mengakui kepapaan diri dan rendah hati untuk mengakui dengan iman yang besar kemahakuasaan kasih kerahiman Allah yang tak terbatas.

Tuhan berkenan mencurahkan rahmat  pengudusan  jika aku berani dan rendah hati membenamkan diri dalam lubuk hati-Nya yang maha rahim, mengakui dosa dengan jujur. Tuhan menjamin kepenuhan dan kelimpahan rahmat belas kasih  menuju kesucian hidup, yang tanpa batas asalkan aku  mengakui, mempercayai penuh pengharapan besar bahwa Tuhan sanggup melakukan segalanya, bahwa Dialah satu-satunya tumpuan harapan keselamatanku.Saya percaya semakin besar menaruh iman yang berpengharapan pada Tuhan, semakin berlimpah rahmat dicurahkan bagiku. Saya percaya, semakin saya merendahkan diri dan mengakui dosaku, semakin berlimpah rahmat-Nya bagiku.

Masa prapaskah ini, mengalirkan rahmat istimewa bagiku untuk lebih dalam membenamkan diri dalam samudra kerahiman-Nya. Banyak kesempatan untuk melakukan karya kerahiman melalui doa, tobat dan amal kasih.Semua sudah tersedia, karena kemurahan hati Allah. Tuhan sudah menantiku. Aku mau bergegas datang kepada-Nya  dengan rendah hati. Jiwaku tahu, Tuhan ada untukku dan menantiku,  Dialah andalanku kini dan selamanya.

❇ Refleksi

❣Apakah aku memiliki kebiasaan mengaku dosa secara teratur??

❣Apakah aku memiliki hambatan tertentu dalam melaksanakan sakramen tobat??

❣Adakah dosa-dosa khusus yang kusembunyikan dari hadapan Tuhan?? Beranikah aku bereskan dengan Tuhan dalam masa prapaskah ini??

Doa

Tuhanku dan Allahku, syukur bagi-Mu atas Rahmat kerahiman-Mu. Tolonglah aku agar tidak takut dan malu untuk menghampiri kamar pengakuan dan mengakukan dosaku dengan jujur.

✍️ Sr. Hedwilda Martine, KKS