Wanita ini namanya MARIA. Ibunda Yesus Kristus, Juruselamat dunia, ibunda Keluarga Kudus Nasaret, Ibundaku dan juga ibundamu.Dalam mengenang Pesta Kelahiran Sang Bunda yang dirayakan Gereja semesta hari ini, aku mau mengagungkan kekayaan kasih Bunda Maria dari Nasaret, dalam kesederhanaan sebagai seorang wanita. Dia pemberian istimewa dari Allah untukku dan untukku dan untukmu, juga untuk dunia.Kelahirannya membawa berkat bagi dunia. Sebab dari rahim wanita ini, lahir Juru selamat umat manusia. Kupersembahkan rangkaian kata-kata ini untuk Bundaku yang manis, wanita sederhana nan mulia. Happy Birthday, Mother.
Orang menyebut, perempuan, wanita itu misteri yang mengagumkan. Karena dari diri wanita nampak ada yang mengagumkan. Banyak sisi mengagumkan dari seorang wanita siapapun dia, apapun namanya, yang bisa dilirik untuk disanjung dan diabadikan. Tetapi ironis, sejak jaman dahulu kala sampai kini, wanita sebagai misteri yang mengagumkan cenderung diabaikan. Tidak semua wanita, yang dari sononya mengagumkan, tahu memaknai dirinya sebagai yang pantas menghidupi misteri itu. Hanya satu, yang ditemukan dalam hidup ini, seorang wanita yang pernah hidup dan yang namanya selalu hidup dalam mulut dan dalam batin sekian manusia di dunia, pria dan wanita, kaum cendikiawan dan orang sederhana, tua dan muda, yakni MARIA, wanita sederhana itu,… dari kampung Nasaret putra Yoakim dan Anna, ibunda Yesus, yang disebut Kristus.
Maria pantas menyandang predikat wanita yang memiliki semua aspek misteri yang mengagumkan. Tidak sekadar kekaguman fisik, yang memang diakui dunia. Cantiknya bukan main sempurna. Cahaya kekayaan rohani, imani dari wanita kampung ini, terpancar menembus dunia. Harum namanya menembus awan-awan dan melampaui batas-batas samudera, tidak mengenal musim dan masa. Harum semerbak selamanya. Wanita ini, tidak terpelajar, bukan berasal dari kaum cendikiawan, tidak punya titel apa-apa, tidak memiliki kuasa dan wewenang di kampungnya Nasaret. Ia wanita biasa, sangat biasa. Dari yang sangat biasa inilah, muncul menjadi yang luar biasa. Wanita ini sungguh menerima dirinya sebagai yang low profil, tidak ternama, tidak punya kuasa, tidak punya apa-apa. Wanita ini sadar, karena di dunia ini tidak punya apa-apa dan tidak akan membawa apa-apa, maka seluruh hidupnya, diberikan, diserahkan, dipersembahkan, diabdikan kepada yang Empunya Kehidupan, yakni Yahwe Allahnya yang menyelamatkan.
Wanita ini tidak takut apapun, tidak takut tidak terkenal dan tidak dihargai orang. Wanita ini hanya takut pada Yang Empunya Kehidupan. Takut, tunduk, taat karena cinta yang besar. Wanita ini sangat sederhana dalam semua ranah kehidupannya. Sederhana dalam pikiran, yang tidak rumit, banyak pertimbangan dan pertentangan. Wanita ini sadar betul, otak dan akal budinya adalah buatan Tuhannya, maka untuk apa berpikir rumit dan menafsirkan banyak hal, bila akhirnya tidak menghasilkan apa-apa selain tidak bisa tidur dan meresahkan diri? Wanita ini sangat sederhana dalam tutur kata dan pembicaraan yang tidak menyakiti dan melukai hati orang. Karena wanita ini sadar betul, bahwa setiap kata yang terujar, harus merupakan suatu pujian bagi Tuhannya. Wanita ini sadar bahwa melukai dan menyakiti orang dengan perkataan berarti pula melukai Tuhannya.
Wanita ini sederhana dalam perbuatannya. Sederhana, karena dia tidak melakukan hal-hal besar, yang menghasilkan banyak uang, yang meningkatkan reputase diri, yang mengundang decak kagum atau tepukan tangan meriah. Sederhana karena memang hanya melakukan tindakan-tindakan kecil sebagai seorang perempuan, seorang wanita dan berperan sebagai seorang ibu bagi anaknya. Wanita ini tahu bagaimana melakukan yang lebih, karena dia melakukan apa yang harus dilakukan seorang hamba menurut kehendak tuannya.
Wanita ini sangat sederhana dalam kehendak dan kemauannya. Dia sadar betul, bahwa kehendak dan kemauannya belum tentu baik, benar dan berguna bagi orang lain apalagi Tuhannya. Maka dia memilih untuk melakukan saja kehendak Tuhannya, yang meski kadang tidak enak untuk dilakukan. Tidaklah mengherankan dan sungguh sangat mengagumkan, seorang wanita yang kehendaknya sungguh lurus, tulus dan murni. Semurni hatinya, sejernih jiwanya, sebening cintanya. Wanita ini sangat sederhana. Kesederhanaannya yang tidak akan habis dikisahkan. Semakin Saudara mengenalnya, semakin menyembul dalam dirimu perbendaharaan kata untuk mengungkapkan tentang dirinya, sampai tidak tahu lagi bagaimana cara mengungkapkannya. Aura kesederhanaannya, tidak akan pernah habis terpancar bagaikan mata air yang selalu menyembul mengeluarkan air dari sumbernya dan memberikan kesegaran bagi dunia sekitarnya.
Banyak orang bahkan belum mengenal wanita ini.Kalaupun mengenalnya, hanya sekadar tahu namanya, yakni Maria dari Nasaret. Bahkan ada yang sudah tahu, mengenal dirinya, tetapi tidak tahu banyak kekayaan kesederhanaannya yang sangat mengagumkan. Lebih tragis lagi, banyak orang bahkan mengimaninya dan minta bantuannya, tetapi mereka enggan menimba sumber kesederhanaan dari kekayaan rahmat dalam dirinya. Mereka hanya tahu, bagaimana memohon perlindungan pada wanita sederhana ini, yang kaya akan rahmat Allah dan rela memebri semaunya untukmu.
Kaum cendekiawan dan cerdik pandai, membuat banyak rumusan dan penafsiran tentang dirinya. Banyak pula yang mempertanyakan, dari mana semua itu diperolehnya, mengapa dia begitu sederhana dan bersahaja. Jawabannya sudah lama sekali ditemukan yakni dari kekayaan iman dalam dirinya. Iman akan Allah yang hidup, yang dibiarkan dan direlakan meraja dalam dirinya, yang memimpin dan membimbing seluruh hidupnya. Yach… hanya iman yang sangat teguh, kokoh, kuat tak tergoyahkan pada Tuhannya, adalah harta kekayaan wanita Nasaret itu. Iman yang bertumbuh subur, yang berkembang indah, memancarkan kesederhanaan yang luar biasa, yang tidak mungkin tidak mengundang decak kekaguman mendalam dari semua yang memandangnya, yang berelasi dengannya dan terutama yang mengimaninya sebagai wanita istimewa dan luar biasa.
Wanita sederhana dari kampung Nasaret ini, adalah wanita biasa tetapi sekaligus luar biasa. Banyak gelar disandangnya, meski gelar itu diberikan oleh manusia. Wanita sederhana yang penuh iman ini, menjadi luar biasa, karena dipercaya oleh Yang Empunya kehidupan untuk mengandung, melahirkan, membesarkan Yesus Putera Allah, Mesias Juruselamat dunia. Memang, dari aspek kita yang memandang istimewa dan luar biasa, tetapi bagi wanita ini, kesederhaan imani tetap miliknya. Dialah satu-satunya wanita yang iman dan kesederhanaannya membuat Allah juga jatuh hati, berani mempercayakan “ benih” keselamatan dalam rahim wanita sederhana ini.
Wanita sederhana ini, layak disebut wanita yang sangat berbahagia sebagaimana disadarinya sejak awal dalam magnificatnya. “ Aku mengagungkan Tuhan dan hatiku bersukaria karena Allah Juruselamatku. Ia memperhatikan kerendahan hamba-Nya,…”.Wanita sederhana ini sangat bahagia, karena rahimnya menjadi tempat tinggal sang Allah Putera selama 9 bulan lebih. Berbahagia karena tangannya yang lembut itu yang merawat Putra Allah. Bahkan dari dirinya dia menyusui, memberi makan, memberi hidup kepada Putra Allah. Wanita sederhana ini bahagia, tanganya yang membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh bayinya, yang melatih putranya berjalan dan berbicara dan berpola laku yang baik dalam hidup. Wanita sederhana ini yang mengajar-Nya berdoa, bersujud dan bersyukur.
Wanita ini bahagia karena Yesus Putra Allah menyapanya sebagai ibu. Sejak Yesus dari Nasaret yang disebut Kristus itu menyapanya sebagai ibu, serentak dari saat itu, sampai kini, semua lidah yang mengimani Yesus Putranya sebagai Tuhan dan Juruselamat menyapanya sebagai Ibu. Wanita sederhana ini akan lebih berbahagia kalau semuanya yang menyapanya Ibu, tahu bagaimana cara mencintai dan mengabdi Putranya. Hanya wanita sederhana yang adalah Ibu Yesus ini, tahu dengan baik, merasakan dengan tepat, mengenal dengan amat dalam, siapa putranya, bagaimana mengasihi Dia dan belajar dari Dia.
Sampai hari ini, wanita sederhana itu, tetap sebagai misteri yang mengagumkan bagi saya, bagi Anda dan dunia. Siapa saja yang ingin hidup berbahagia, pria maupun wanita, anak-anak, remaja maupun kaum tua, ayah atau ibu, pantas belajar dari wanita sederhana pilihan Allah, Maria dari Nasaret Ibunda Yesus yang disebut Kristus, Tuhan dan juruselamat manusia. Hidup sederhana itu membahagiakan dan mengagumkan. Sederhana dalam pikiran, perkataan, perbuatan, kehendak dan kemauan. Sederhana yang dilandasi iman yang teguh kokoh pada Tuhan.
Berbahagialah Anda yang hidup sederhana, yang tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan dan yang dapat ditunjukan pada dunia, yang tidak hidup dalam kemewahan, yang tidak memiliki alat-alat canggih sesuai mode dan teknologi, yang tidak terlalu pintar dan cantik, yang bersusah payah dan berjerih lelah untuk hidup; yang berani menerima apa saja, baik kelemahan, kekurangan maupun kelebihan dan keistimewaan. Bahkan berbahagialah yang merasa tidak pantas untuk berbuat apa-apa, yang tidak dipuji dan disanjung, yang kurang dihargai, kurang diperhatikan dan mungkin kurang dikasihi sebagaimana mestinya, karena sesungguhnya jika semua itu diterima demi iman akan Tuhan yang hidup,sesungguhnya, Anda sedang berada dalam jalan yang sama dengan wanita sederhana itu, dituntun olehnya dalam jalan kesederhanaan menuju Puteranya. Asal saja, benar adanya, bahwa semua itu karena Anda yakin, mempercayai dan mempercayakan diri pada Tuhan, bahwa apapun yang dialami, dilakukan, ditampilkan adalah perwujudkan iman yang mendalam kepada Tuhan. “ Berbahagialah ia yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana. Wanita sederhana itu, teladan pokok jalan ini yang sangat mengagumkan.***
Recent Comments