RABU, PRAPASKAH I
Yun. 3:1-10; Mzm. 51:3-4,12-13,18-19; Luk. 11:29-32.

Bagi orang Israel, Ninive adalah kota asing dan kafir. Namun, ternyata bahwa mereka mempunyai keterbukaan diri dan hati yang sangat total dan radikal terhadap warta pertobatan yang disampaikan oleh Yunus. Mereka menjadi percaya dan mengumumkan puasa mulai dari manusia sampai ternak, dari Raja sampai rakyat, dari yang tua sampai anak-anak.

Yesus, ketika orang-orang menuntut tanda dari-Nya, Ia hanya memberi mereka tanda nabi Yunus. Tanda itu menjadi sebuah bukti nyata bagi mereka, namun mereka gagal memahami tanda nabi Yunus itu.
Bagi kita bukan hanya tanda nabi Yunus yang menjadi bukti nyata, Yesus sendiri adalah bukti nyata itu. Ia yang adalah bukti nyata itu selalu mengundang kita untuk mewujudkan pertobatan. Undangan tersebut seharusnya menjadi lebih nyata dan mendesak daripada warta Nabi Yunus atau bahkan kebijaksanaan Salomo.

Sejauh mana aku telah mewujudkan pertobatan? Apakah aku juga menuntut tanta-tanda yang sesuai dengan kehendak dan seleraku saja?
Mari membuka diri kita terhadap undangan pertobatan dari Allah. Mari membangun diri kita dalam kebijaksanaan Allah.
Tuhan memberkati. (RD AMT)