📲 Sharing renungan  BHSF 1494 – 1496

❇ Ayat BHSF yang berkesan

😇 BHSF 1495

(B) Oh, betapa baiknya memanggil Yesus untuk minta pertolongan pada saat kita melangsungkan suatu percakapan.Oh, betapa baiknya, pada saat kedamaian, memohon rahmat untuk mampu menghadapi masalah. Aku paling takut menghadapi percakapan yang tampaknya konfidensial seperti ini; pada saat-saat seperti ini, aku sangat memerlukan terang ilahi agar dapat berbicara dengan penuh manfaat,baik bagi jiwa orang lain maupun bagi jiwaku sendiri.Tetapi, Allah pasti datang menolong, asal kita meminta pertolongan-Nya. Hendaknya tidak seorang pun terlalu mengandalkan dirinya sendiri. (1495)

📘 Relevan KS:

📘 Yeremia 17 :7 : Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Amsal 18 : 21 : Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa yang suka menggemakannya, akan memakan buahnya”

❇ Relevan BHSF:

😇 BHSF 742

O Yesusku, Engkau sendiri harus menolong aku dalam segala sesuatu sebab Engkau tahu betapa sangat kecillah aku, dan karena itu aku bergantung sepenuhnya pada kebaikan-Mu, ya Allah.

😇 BHSF 692 ; Ya Yesus, tolonglah aku menjalani seluruh hidup ini sambil berbuat baik kepada siapa saja.

❇ Sharing Renungan

Dalam segalanya Faustina mengandalkan Tuhan. Baik dalam hal-hal kecil maupun dalam hal-hal besar. Bagi Faustina, tidak ada yang dianggap remeh dalam kaitan dengan keselamatan jiwa, terutama dalam hal berkata yang baik dan benar dan percakapan yang bermanfaat dan menyelamatkan.Sering kali tidak mudah menguasai lidah dan mengatur cara bertutur yang bijak jika tanpa rahmat Tuhan.

Dengan lidah kita bersyukur dan memuji Tuhan, mewartakan kasih,  membangun iman dan meneguhkan pengharapan. Namun dengan lidah yang sama, kita mengutuk, berdusta, berkata yang sia-sia. Suatu percakapan bisa menyembuhkan, mendamaikan dan menyelamatkan namun bisa juga  menyakitkan, menghancurkan dan mendatangkan  dosa.Faustina dengan rendah hati mengakui  selalu membutuhkan rahmat dan terang Ilahi agar setiap pembicaraan dengan sesama bermanfaat bagi jiwanya dan jiwa orang lain.

Merenung sikap  hidup dan cara Faustina yang selalu memohon pertolongan Tuhan, mengingatkan saya bahwa setiap percakapan yang menyenangkan belum tentu bermanfaat bagi jiwaku maupun bagi orang lain. Banyak masalah sering kali timbul karena  salah kata.Apa yang enak didengar telinga , yang menyukai rasa atau menggugah selera, bahkan yang  tampak sangat menginspirasi sekalipun, belum tentu berguna bagi keselamatan jiwaku.

Faustina yang bijaksana mengandalkan Tuhan untuk selalu hadir, membimbing pikirannya, menuntun arah percakapannya, dan melindunginya dari jerat si jahat.Tanpa pertolongan Tuhan, aku tak mampu menguasai diri untuk selalu berkata benar dan jujur, bertutur lembut, bertindak bijak, berlaku baik dalam hidup sehari-hari.  Hanya bersama Tuhan, dan berada dalam tuntunan-Nya, aku  dimampukan. Sebab Tuhanlah andalanku.

❇️ Refleksi 🤔

❣Apakah aku seorang yang jujur dalam perkataan dan benar dalam tindakan?

❣Apakah aku selalu berdoa mohon terang Roh Kudus dalam percakapan dan keputusan penting?

❣Bagaimana aku berusaha agar ucapanku tidak menyakiti sesama dan bermanfaat bagiku?

❇️🛐 Doa 👋

Ya Tuhanku dan Allahku, tolonglah aku dengan terang Roh Kudus-Mu agar tutur kata dan tingkah lakuku berkenan kepada-Mu.

✍️ Sr.Hedwilda Martine, KKS dalam WAG Divine Mercy