Hari ini, Gereja semesta memasuki bulan  Maria. Seluruh bulan Mei ini dipersembahkan dan dibaktikan kepada Bunda Maria, Bunda Allah, Bunda Yesus, Bunda Gereja, Bunda Keluarga Kudus Nasaret, Bunda kita semua. Sebagaimana setiap hari, mulai hari ini juga, fokus pandangan doa-doa kita, dilambungkan melalui Bunda Maria. Saya membayangkan, betapa dengan penuh kasih, Bunda dengan tangan terbuka, penuh senyum kasih menerima setiap anak-anaknya yang datang kepadanya. Sejuta harap, selaksa doa, segenggam niat dihaturkan kepada Bunda, agar Bunda berkenan menyampaikan kepada Yesus dan melalui perantaraan-Nya, doa-doa kita dikabulkan.

Dalam masa sulit ini, saya yakin seluruh dunia, memanjatkan doa dan seruan yang sama kepada Bunda, semoga wabah covid-19 ini berakhir, juga berbagai kepentingan lainnya Sudah cukup kiranya penderitaan yang dialami manusia secara langsung mengalaminya, dengan dampaknya. Sudah banyak korban berjatuhan. Segala isak tangis sudah tak terkatakan. Duka yang menyelimuti dunia begitu kelam dan realita covid belum juga lenyap. Tentu saja, kita menanti, apa yang hendak Bunda katakan kepada kita. Satu keyakinan yang sudah mengakar di setiap hati kita dan sepanjang masa yang berlalu, bahwa tiada pernah Bunda menolak doa dan harapan anak-anaknya. Cepat atau lambat, hanya soal waktu saja, Bunda pasti mengabulkan doa-doa kita.

Mendengarkan Pesan Bunda

Setiap kita kiranya yakin, bahwa dalam doa-doa kita mendengar pesan istimewa dari Bunda. Satu pesan yang sama, yang sejak dahuku kala, dikatakan Bunda kepada para pelayan-pelayan dalam pesta perkawinan di Kana. “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu ( Yohanes 2:5). Mukjizat terjadi di tengah krisis kehabisan anggur. Air menjadi anggur, di tangan para pelayan, sesaat ketika mereka mendengarkan pesan Bunda dan taat melaksanakan apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Sederhana, bukan?  Pesan Bunda, sangat singkat, padat dan jelas. Bukan sebuah perintah atau suruhan. Cuma sebuah pesan.

Melakukan Sabda Sang Putra

Namun, para pelayan berhati sederhana itu, sungguh-sungguh mendengar pesan Bunda. Sesudah itu, mereka menanti penuh harap apa yang akan dikatakan Yesus. Sewaktu menunggu apa yang dikatakan Yesus, pandangan mereka tertuju kepada Yesus. Mereka siap sedia mendengarkan Yesus, agar tidak salah mendengar, tidak keliru menafsirkan dan tepat melakukan seperti yang dikatakan.  Maka pada saat Yesus mengatakan, isilah air dan cedoklah dan bawalah ke pemimpin pesta, mereka  pun bergegas segera melakukannya. Tidak sekedar mengisi atau mencedok. Juga bukan hanya  satu orang yang mengisi dan mencedok, namun mereka melakukan bersama-sama, saling membantu, agar segera terisi penuh sesuai sabda Yesus. Mereka juga melakukan dengan gesit,  penuh sukacita. Ini  menunjukkan  bahwa mereka siap melaksanakannya. Tanpa bertanya, tanpa berpikir sendiri, bagi para pelayan sederhana itu, satu kalimat Yesus sudah cukup untuk dijalani. Hasilnya kita tahu, tidak menunggu lama. Sesaat kemudian mukjizat terjadi. Orang –orang lain tidak tahu, tamu tidak tahu, pengantin juga tidak tahu,  bahkan pemimpin pesta tidak tahu, tetapi pelayan-pelayan yang ikut serta dalam prose situ, tahu dengan persis kisah dibalik mukjizat itu. Dan mereka percaya kepada Yesus yang menyuruh mereka juga percaya kepada Ibunda-Nya yang memberi pesan kepada mereka. Betapa indahnya kisah ini. Kisah kasih di tengah krisis. Hanya dengan satu pesan Bunda, dan satu patah kata dari Sang Putra, mukjizat terjadi, keselamatan terjadi. “ Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu. Hari ini berlaku untuk Anda, dengan situasimu saat ini. Mukjzat terjadi, karena para pelayan mendengarkan pesan Bunda dan taat melakukan apa yang disabdakan Yesus.Mukjizat akan terjadi dan pasti terjadi dalam hidup Anda, prosesnya boleh jadi seperti kisah kasih di Kana ini.

Dalam konteks bulan Maria ini, di tengah masa di rumah saja, di mana kita berjaga-jaga dan berdoa bersama Bunda Maria, saya merenung, satu pesan Yesus yakni nasihat tentang doa dari Markus 11 : 22 – 25. “ Percayalah kepada Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kami telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Inilah, yang disabdakan Sang Putra. Apa yang mesti Anda lakukan ? Pertama-tama : Percayalah kepada Allah. Percayalah bahwa Anda telah menerima apa yang Anda minta dan doakan, sebelum itu diberikan kepadamu, maka akan diberikan. Artinya, keyakinan dan imanmu, bahwa Anda pasti diberikan yang terbaik, ketika Anda meminta dalam doa.  Kedua : Kalau mau berdoa apalagi dengan berbagai permohonan, selidikilah dulu batinmu, jangan-jangan hati masih penuh kebencian terhadap sesama atau siapapun, kecurigaan terhadap pihak lain, atau bisa jadi, keragu-raguan, apakah doaku akan didengarkan Allah.Mungkin juga ada pemberontakan atau kemarahan, entah pada orang lain, atau situasi Anda sekarang ini, atau juga marah kepada Allah, yang menurut Anda belum sudi menolong membebaskan Anda dari situasi ini? Ampuni dulu dirimu sendiri, dan ampuni sesamamu. Itu yang dikatakan Yesus, dalam nasihat-Nya tentang doa, yang jelas-jelas dicatat oleh penginjil Markus.

Kita kita sadar, bahwa kalau berdoa dengan perantaraan Bunda Maria, bukan sekedar datang membawa permohonan dan harapan tetapi juga pertama-tama dan utama adalah  duduk mendengarkan pesan Bunda. Dan bukan sekedar kebetulan, bahwa dalam Kitab Suci, satu-satunya pesan Bunda kepada para pelayan yang juga berlaku bagi kita hari ini adalah “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.”  Hari ini, bagiku dan bagi Anda, yang sedang membuka hati untuk berdoa Rosario bersama  Bunda Maria, untuk segera dibebaskan oleh Allah  dari wabah covid-19, juga kebutuhan kita lainnya, inilah yang dikatakan oleh Yesus Kristus.

Disposisi batin yang cocok dalam doa-doa bersama Bunda Maria, adalah yakin dan beriman penuh, juga hati yang bersih dari cacat cela. Inilah pesan Bunda hari ini, besok dan hari selanjutnya, Yesus akan mengatakan hal yang lain lagi kepada kita. JIka kita hari demi hari belajar mendengarkan pesan Bunda dan melakukan yang dikatakan Sang Putra, kita yakin, niscaya segala sesuatu terjadi seperti yang kita rindukan dan yang terbaik yang diberikan Allah kepada kita. Selamat berdoa Rosario bersama Bunda Maria di tengah keluarga kita masing-masing. Ave Maria.*hm