Sharing renungan  :BHSF 858 – 860

❇️ Ayat BHSF yang berkesan

BHSF 858 :

“PUTRI-KU, BERSABARLAH; TIDAK AKAN LAMA LAGI.” Tatapan yang tajam dan kata-kata itu memenuhi jiwaku dengan kekuatan dan daya, keberanian dan kepercayaan yang luar biasa bahwa aku akan melaksanakan segala sesuatu yang Ia minta dariku meskipun ada kesulitan yang luar biasa; juga [memenuhi aku dengan] keyakinan khusus bahwa Tuhan menyertai aku dan bahwa bersama Dia aku dapat melakukan segala sesuatu. (858)

Relevan KS:

Yakobus 5:8 : Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan  hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat.

1 Korintus 13:4a “:Kasih itu sabar;

Relevan BHSF:

BHSF 607 :  Kesabaran dalam penderitaan memberikan kekuatan kepada jiwa.

BHSF 453 : Yang paling menyenangkan hati-Ku adalah jiwa yang dengan teguh percaya akan kebaikan-Ku dan sepenuhnya mengandalkan Aku.

❇️ Sharing Renungan

Faustina sedang mengalami pergumulan. Tuhan Yesus tahu pergulatan batinnya. Tuhan Yesus mengerti situasinya dan sangat peduli sehingga dengan tatapan penuh kasih dan perkataan yang lemah lembut menghibur Faustina:  “PUTRI-KU, BERSABARLAH; TIDAK AKAN LAMA LAGI.” Betapa manjur dan penuh daya pikat sapaan Yesus ini, sehingga serta merta membuat Faustina memiliki:  daya kekuatan baru,  diteguhkan, berani menanggung derita semakin yakin akan penyertaan Allah.  Faustina semakin mengandalkan Allah. Permintaan Yesus kepada Faustina “bersabarlah”, begitu memenuhi ruang hatinya, yang mengingatkan Faustina akan kesabaran Allah sendiri terhadap kepapaannya.  Allah yang panjang sabar dan penuh kasih setia.

Faustina ingat, sabarmerupakan wujud kasih yang nyata,  terhadap Allah, diri sendiri dan sesama. Kasih itu sabar, maka yang mengasihi Allah mesti bersabar terhadap segalanya. Sabar menanti waktu Tuhan yang terbaik, saat Allah berkenan bertindak. Faustina ingat bahwa kesabaran itu adalah buah Roh Kudus. Jiwanya dipenuhi sukacita ilahi saat disapa Yesus yang pesona kesabaran-Nya mengubah hidupnya. Kesabaran juga terutama  merupakan karakter Allah yang maha rahim yang selalu melupakan, mengampuni   dan menerima kembali.

Merenung BHSF 858 – 860 ini, terutama pesona kesabaran Yesus, saya merasa kata-kata Yesus itu ditujukan untukku yang sedang bergulat dan berjuang. Betapa dalam banyak hal saya tidak sabar. Saya kadang terobsesi dengan hasil yang bagus dan proses yang cepat, sehingga bisa memaksa kehendakku kepada orang lain, bahkan kadang memaksa Tuhan segera merestui, mengabulkan kehendakku. Saya ingin cepat dapat hasil, kadang tidak sadar mengabaikan proses. Saya enggan menanggung kesukaran kecil, kalau boleh semuanya berjalan lancar dan sempurna. Saya lupa bahwa waktu Tuhan  dan cara Tuhan turut bekerja dalam hidupku adalah yang terbaik bagiku.Saya terlena dengan angan-angan palsu, terjebak dengan cara-cara duniawi yang keliru, yang menggiring dan menawan aku dalam kecemasan dan kesia-siaan. Saya buang waktu percuma dalam ketergesaan dan melewatkan segala rahmat yang disediakan Tuhan,  jika hanya saya bisa sedikit bersabar.

Hari ini Tuhan menyapaku dengan penuh kasih sayang, supaya saya kembali memandang kepada Allah yang maha sabar,  saat saya tergoda untuk tidak sabar dan mau ambil bagian dalam kesabaran-Nya dengan berani mengendalikan diri, sabar terhadap kelemahanku sendiri. Saya yakin jika aku bersabar terhadap diriku sendiri,aku akan lebih sabar terhadap sesama. Saya juga sadar ketidaksabaranku terhadap sesama merupakan cermin kekuatiran diriku dan kurangnya imanku pada Allah. Saya harus selalu dengan rendah hati memohon terang dan karunia Roh Kudus, roh cinta kasih untuk mengaruniakan rahmat kesabaran kepadaku.

❇️ Refleksi

❣️ Apakah saya termasuk seorang yang sabar?

❣️ Apa yang akan saya mohonkan dalam masa Novena Roh Kudus yang dimulai hari ini?

❇️🛐 Doa

Tuhanku dan Allahku, yang panjang sabar dan penuh kasih setia. Aku bersyukur atas kasih dan kesabaran-Mu yang abadi bagiku. Aku mengandalkan-Mu. Penuhi hatiku dengan rahmat kesabaran-Mu. Amin.

✍️ Sr. Hedwilda Martine, KKS dalam WAG Divine Mercy