Hari ini begitu istimewa bagi segenap Gereja sejadat, yang memperingati Bunda Maria, Ratu Rosario. Kisah iman yang menarik dan melenggenda tentang dahsyatmya kuasa doa rosario, sejak kukenal sejak masa kecilku. Hari ini aku rindu berkisah tentang  aku dan Bunda. Doa rosario, jadi doa favoritku dalam hari-hari hidupku. Meski kuakui juga, tidak semua hari dapat berdoa rosario dengan baik, tenang dan hikmat.Kadang-kadang ada godaan untuk  malas berdoa rosario. Tapi, bagaimana pun, rosario, tetap saja selalu ada dalam kantung bajuku, dan selalu saja kupastikan tiap hari tetap selalu ada di situ untuk mengingatkanku bahwa aku tak bisa berjalan sendiri.

Saat – saat sulit dan  kesukaran kecil sehari-hari, saat  derita dan tantangan, rosario itu yang kugenggam erat-erat. Bahkan kadang-kadang hanya sekedar genggam dengan doa Salam Maria yang tidak terhitung jumlahnya. Aku percaya dan sangat  percaya akan kuasa doa rosaro. Dan hidupku telah banyak kali diselamatkan, dipulihkan, disembuhkan, diubahkan oleh kuasa Allah berkat doa rosario ini.

Doa rosario, telah kugemari sejak masa kecilku. Maklum, di kampung kami, sangatlah kental dengan devosi kepada Bunda Maria, apalagi bulan Mei dan Oktober. Berdoa rosario bersama-sama dari rumah ke rumah, perarakan patung  Bunda Maria, yang bermalam di rumah tetangga menjelang doa rosario esok harinya, begitu melekat erat dalam benakku. Lagu-lagu untuk memuji Bunda Maria, yang tidak pernah ada not dan teksnya, aku hapal berbait-bait, hanya karena terbiasa mendengar dan menyanyikan sejak masa kecilku. Sungguh, betapa indahnya doa rosario ini. Bahkan, kami menunggu giliran untuk mengucapkan doa Salam Maria, berebutan sebelum tiba giliran doa.

Ingatanku kepada Bunda Maria, ketika setiap bulan, selalu berziarah ke gua Maria paroki, membawa lilin bernyala dengan doa yang indah-indah, saya merasa jiwaku seperti selalu terangkat dan berada dalam gendongan Bunda Maria. Sangat indah dan mengharukan dan merasa seolah-olah di surga. Saya merasa sangat bersyukur dan beruntung, semasa sekolah menengah, berjumpa lagi dengan BUnda Maria, Bunda Hati Kudus,  asuhan para frater BHK, yang setiap hari sebelum masuk sekolah kami memuji Bunda Maria dengan lagu dan doa yang indah, setiap bulan Mei dan Oktober bersama-sama berziarah. Semuanya sangat berkesan dan aku menyadari bahwa hidupku memang tidak jauh-jauh dari BUnda Maria.

Bukan kebetulan, jika aku dilahirkan dalam bulan Maria, di penghujung bulan Oktober, yang selamanya akan mengingatkan aku, bahwa aku memang anak Bunda Maria, hidupku dan napasku memang bersama Bunda Maria. Berada bersama Bunda Maria, berdoa bersama Bunda Maria, berdoa kepada Bunda Maria , adalah napas harapanku. Bukan untuk diriku saja, tetapi untuk semuanya yang kucintai. Ada saat-saat ketika aku berdalih tidak punya waktu untuk berdoa rosario Ccukup Satu Kali Salam Maria, sudah membuatku terlelap dan menjadi tenang. Sesekali, jika lupa membawa Rosario yang kami sebut kontas di masa kecilku, ada perasaan tidak nyaman dalam diriku. Mungkin bagi orang lain, dianggap segitu fanatiknya, tapi bagiku, itulah keyakinan imanku. Maria tetap  napas harapanku.

Kuakui dengan jujur, sebenarnya bukan aku yang bertekun dan menyukai semua hal yang kukisahkan itu, tapi BUnda Maria sendiri yang memang sangat mengasihiku. Bunda yang memilih untuk mengasihiku dan mengajariku berdoa. Bunda Maria sendiri yang menarik hatiku untuk mendekat padanya. Dan bagiku, ini adalah kasih karunia yang luar biasa besar, tak terkatakan. Aku juga sadar, doa rosario tidak akan pernah cukup hanya untuk memenuhi perasaan hatiku, atau juga sekedar supaya Bunda mengantar doa-doaku kepada YEsus dan  Bapa surgawi. Bukan sekedar itu tujuanku berdoa rosario.

Aku tahu dalam hati kecilku, kerinduan abadi Bunda untukku, yakni supaya saya perlahan-lahan mesti tumbuh dalam kasih akan Putranya Yesus Kristus. Bunda rindu, aku memiliki karakter seperti dirinya, yang penuh cinta dan kemurahan hati, taat dan penuh iman, siap sedia menderita dan penuh sukacita, rendah hati dan menjadi berkat. Tentang hal ini, selalu kumohonkan pada Bunda dalam doa-doa. Tapi aku juga sadar, usahaku mesti lebih besar untuk mengalahkan segala kecenderungan kedagingan, yang hanya datang jika memerlukan bantuan Bunda. Menjadi semakin serupa dengan Bunda, adalah impian dan harapanku. Dan aku yakin , doa rosario yang kurenungkan  dengan perjalanan hidup Yesus Kristus dalam misteri-misteri-Nya, suatu saat pada waktunya akan menuntunku semua itu.

Aku selalu ingat pesan indah dari orang Kudus favoritku St,Padre Pio tentang Bunda Maria, yang bahkan kalimat ini ditulis di atas  pintu kamarnya : ” Maria adalah alasan untuk semua pengharapanku”. Bahkan kalimatnya yang terkenal, yang kuhapal dan selalu menginspirasiku : Beberapa orang begitu bodoh sehingga mereka berpiir bahwa mereka dapat menjalani hidup tanpa bantuan Bunda Maria.” Dan benar-benar, kadang-kadang, saya begitu bodoh ketika saat sulit tidak segera menemui Bunda Maria. Hari ini saya diingatkan, Hedwig, engkau anak Bunda Maria, selalulah datang padaku, kapanpun.  Aku akan mengarimu segala hal, lebih dari yang ingin kau pelajari.Hanya, ingat pesan Bunda satu hal, “Perbuatlah apa yang dikatakan-Nya kepadamu.(  Yoh 2 : 5).

Terima kasih Bunda atas cintamu yang abadi untukku. Terima kasih Bunda, hari ini aku boleh bersyerig tentang kita, setelah sekian waktu mataku untuk menatap laptop saja sudah terasa puyeng, semoga kisah kita ini, menjadi jalan pengharapan dan penyembuhan bagi mataku, dan semua yang tidak beres dalam diriku. Bunda, aku tak mau lagi disebut orang bodoh, yang mengira dapat melewati hidup tanpa bantuanmu, aku mau selalu ada bersamamu. Pegang tanganku erat-erat dan tarik aku kuat-kuat mendekat padamu, jika aku berlama-lama dan berkeras hati, doronglah aku dengan kuat.  Aku yakin, tarikanmu sekuat apapun adalah lebih lembut dari apapun. Aku percaya, selalu akan percaya,  pastilah bersamamu, aku aman. Bundaku, engkau napas pengharapanku dalam seluruh siatuasi hidupku. *hm