❇️ Ayat BHSF  yang berkesan 🌟 📖😇 *BHSF 1265 *

(A) Doa. O Yesus yang terentang di salib, aku mohon kepada-Mu, berilah aku rahmat supaya dengan setia aku melakukan kehendak Bapa-Mu yang amat kudus, dalam segala hal, selalu dan di mana-mana. Kalau kehendak Allah ini kurasakan sangat berat dan sulit untuk dipenuhi,aku mohon kepada-Mu, ya Yesus, semoga dari luka-luka-Mu mengalirlah tenaga dan kekuatan kepadaku, dan semoga bibirku terus-menerus mengulangi,“Jadilah kehendak-Mu, o Tuhan.”

O Juru selamat dunia, Pencinta keselamatan manusia,dalam siksaan dan penderitaan-Mu yang mengerikan,Engkau melupakan diri-Mu sendiri untuk hanya memikirkan keselamatan jiwa-jiwa. O Yesus yang maharahim, berikanlah kepadaku rahmat untuk bisa melupakan diriku sendiri sehingga aku dapat hidup sepenuhnya bagi jiwa-jiwa. Dengan demikian, aku membantu Engkau dalam karya keselamatan, selaras dengan kehendak Bapa-Mu yang terkudus. (1265)

❇️ 📘✝️ Relevan KS:

📘✝️ Matius 6 : 10 : *Bapa kami yang surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu. *

❇️ 📖😇 Relevan BHSF: 🌟

📖😇 BHSF 787 :  _Aku ini hanyalah suatu alat di tangan-Nya. Oleh karena itu, ya Tuhan, aku serahkan diriku untuk melaksanakan kehendak-Mu. Perintahlah aku sesuai dengan keinginan dan rencana-rencana kekal-Mu. Hanya saja, berilah aku rahmat supaya aku dapat selalu setia kepada-Mu.-

📖😇 BHSF 1173 :  *Dan jalanku itu adalah jalan kesetiaan kepada kehendak Allah dalam apa saja dan kapan saja, khususnya kesetiaan kepada bisikan-bisikan batin agar aku dapat menjadi alat yang selalu siap di tangan Allah untuk melaksanakan karya kerahiman-Nya yang tak terbatas. *

❇️ Sharing Renungan 🤔✍️

Hati Faustina sungguh terpikat oleh kehendak Allah yang Kudus. Bagi Faustina, Yesus adalah juru mudi yang mengemudikan  jiwanya seturut kehendak  ilahi-Nya. Faustina merindukan penggenapan kehendak Allah dalam dirinya. Karena itu, dia selalu berdoa mohon rahmat kesetiaan pada kehendak Ilahi. Rahmat untuk melupakan diri sendiri dan mengosongkan kemauan dan kehendak diri. Rahmat untuk   senantiasa memikirkan, mengutamakan kepentingan keselamatan jiwa-jiwa, lebih dari kepentingan diri sendiri.

Faustina menaruh segenap pengharapannya pada kehendak Kudus Allah, yang baginya merupakan kasih dan kerahiman itu sendiri. Rahmat kesetiaan begitu penting dan mutlak. Tanpa rahmat Allah, segala sesuatu tak mungkin apalagi untuk bertahan dan setia dalam segala hal baik suka maupun duka. Allah sendiri yang memungkinkannya untuk setia dengan menganugerahkan segala rahmat dan berkat  yang diperlukan untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Merenung kerendahan hati Faustina yang senantiasa mohon rahmat supaya selalu setia, aku diingatkan kembali bahwa rahmat kesetiaan dalam segala situasi adalah yang selalu  perlu dimohonkan secara personal hari demi hari.  Tidak ada istilah memohon sekalian secara umum, yang sekali mohon berlaku beberapa waktu untuk banyak orang. Tetapi seperti Faustina yang senantiasa memohon setiap waktu bahkan bibir tiada henti berujar, “terjadilah kehendak-Mu.

Lalu apa yang dapat kulakukan untuk merawat kesetiaanku pada Tuhan?? Mohon rahmat sekaligus disertai usaha dan perjuangan untuk tetap berjalan pada jalan kebaikan dan kebenaran. Kebenaran Sabda Tuhan yang menjadi mercusuar hidup, supaya tingkah laku; kehendak dan pikiran;  perasaan dan perbuatan selaras dengan kehendak Kristus. Sebab Yesus adalah juru mudi andalan hidupku.

❇️ Refleksi 🤔❣️❓

❣️Apa  kehendak  Tuhan bagiku saat ini??

❣️Apakah aku termasuk orang yang setia melakukan kehendak  Tuhan?

❣️Bagaimana caraku merawat kesetiaan ku pada kehendak Tuhan?

❇️ 🛐 Doa  : Tuhanku dan Allahku, pada-Mu aku berlindung. Sebab besar kasih setia-Mu bagiku. Ampuni aku atas dosa ketidaksetiaan ku.

✍️ Sr. Hedwilda Martine, KKS